Kembali ke Surat Ar-Ra'd

الرّعد (Ar-Ra'd)

Surat ke-13, Ayat ke-26

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ

Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Allah semata yang melapangkan rizki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya dan mempersempit rizki bagi orang yang Dia kehendaki dari mereka. Dan orang-orang kafir begitu bergembira dengan keluasan rizki di kehidupan dunia. Dan tidaklah kehidupan dunia ini dibandingkan dengan kehidupan akhirat, kecuali sesuatu yang amat sedikit yang dinikmati begitu saja, yang akan cepat sirna.

Sumber: https://tafsirweb.com/3986-surat-ar-rad-ayat-26.html

📚 Tafsir as-Sa'di

26. Allaha semata-lah yang meluaskan dan melapangkan rizki bagi orang-orang yang dikehendakiNya. “Mereka bergembira,” yakni orang-orang kafir “dengan kehidupan dunia,” dengan kegembiraan yang menyebabkan mereka merasa nyaman dengannya dan melalaikan akhirat. Hal itu sebabnya adalah kekurangan akal pada mereka, “padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit),” merupakan sesuatu yang hina, dinikmati dalam waktu sekejap, kemudian berpisah dari pemiliknya dan orang-orang yang menggemgamnya, dan akhirnya akan melahirkan banyak kesulitan bagi mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3986-surat-ar-rad-ayat-26.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

26 Allah meluaskan rezeki dan juga menyempitkannya bagi siapapun yang Dia kehendaki. Kelapangan rezeki tidak selalu berarti sebagai rahmat Allah, begitu juga kesempitan tidak berarti selalu berarti kemurkaan Allah. Adapun kegembiraan penduduk Makkah dengan kehidupan di dunia yang lapang, dan tidak tahu kemuliaan yang ada di sisi Allah.

Padahal kehidupan dunia itu jika dibanding dengan kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan yang sedikit

Sumber: https://tafsirweb.com/3986-surat-ar-rad-ayat-26.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT menyebutkan bahwa Dia adalah Dzat yang meluaskan rezeki kepada orang yang Dia kehendaki, dan menyempitkannya kepada orang yang Dia kehendaki, karena hal itu mengandung hikmah dan keadilan. Orang-orang kafir itu gembira dengan apa yang mereka dapatkan di kehidupan dunia yang merupakan bentuk pembiaran dan penangguhan bagi mereka, Sebagaimana Allah SWT berfirman (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (berarti bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) (Surah Al-Mu’minun) Kemudian Allah menghinakan kehidupan dunia dibandingkan dengan pahala yang Dia simpan untuk hamba-hambaNya yang mukmin di akhirat.

Lalu Allah berfirman: (padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit)) Sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Kesenangan dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kalian tidak akan dianiaya sedikit pun) (Surah An-Nisa: 77) dan (Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi (16) Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal (17)) (Surah Al-A'la) Disebutkan dalam hadits lain bahwa Rasulullah SAW melewati bangkai seekor kambing yang kedua telinganya kecil, lalu beliau SAW bersabda,”Demi Allah, sesungguhnya dunia ini lebih diremehkan oleh Allah daripada kambing ini menurut pandangan pemiliknya ketika ia mencampakkannya”

Sumber: https://tafsirweb.com/3986-surat-ar-rad-ayat-26.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

252

Ruku

207

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved