Kembali ke Surat Ibrahim

ابرٰهيم (Ibrahim)

Surat ke-14, Ayat ke-3

ۨالَّذِيْنَ يَسْتَحِبُّوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا عَلَى الْاٰخِرَةِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَيَبْغُوْنَهَا عِوَجًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ

(yaitu) orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada (kehidupan) akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan (jalan yang) bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang yang berpaling dan tidak beriman kepada Allah dan tidak mengikuti para rasulNya, mereka adalah orang-orang yang lebih memilih kehidupan dunia yang fana, dan mengabaikan kehidupan akhirat yang abadi, serta menghalangi manusia untuk mengikuti agama Allah, dan menginginkannya menjadi jalan yang bengkok supaya selaras dengan keinginan hawa nafsu mereka. Orang-orang yang bersifat demikian, berada dalam jalan kesesatan dari kebenaran dan jauh dari setiap sebab untuk meraih hidayah.

Sumber: https://tafsirweb.com/4049-surat-ibrahim-ayat-3.html

📚 Tafsir as-Sa'di

3. Berikutnya, Allah menceritakan sifat-sifat mereka. Mereka adalah orang-orang yang menyukai “kehidupan dunia di atas kehidupan akhirat.” Mereka begitu gandrung kepadanya dan merasa tentram dengannya serta melalaikan akhirat. “Dan menghalang-halangi “, orang-orang “dari jalan Allah”, yang mana Allah telah menentukannya bagi hamba-hambaNya dan menjelaskannya di dalam kitab-kitabNya melalui penjelasan para rasulnya, mereka itu telah menentang Pelindung mereka dengan perseteruan dan peperangan “dan menginginkan agar jalan itu,” yaitu jalan Allah “bengkok.” Mereka begitu semangat berupaya memperburuk citranya dan mendiskreditkannya untuk tujuan menjauhkan (orang-orang) darinya.

Tetapi Allah enggan (berkehendak) kecuali untuk menyempurnakan cahayaNya, kendatipun orang-orang kafir benci. “Mereka itu”, orang-orang yang telah disebutkan karakteristiknya “berada dalam kesesatan yang jauh”, karena mereka telah sesat dan menyesatkan (orang lain) serta menantang dan memusuhi Allah dan RasulNya. Apakah ada bentuk kesesatan yang lebih parah dari ini? Sedangkan orang-orang yang beriman, jelas berbeda dengan mereka, mereka mengimani Allah dan ayat-ayatNya, lebih mencintai akhirat daripada dunia, menyeru kepada jalan Allah serta berupaya menggambarkannya dengan citra yang baik semampu mereka dan menjelaskan unsur konsistensinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4049-surat-ibrahim-ayat-3.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

3. Azab bagi orang kafir yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat yang kekal. Mereka menghalang-halangi manusia dari jalan keimanan dan masuk agama Islam.

Mereka menginginkan agar jalan Allah itu bengkok dan menyeleweng dari kebenaran, yang sesuai dengan nafsu mereka.. Mereka itulah yang berada dalam kesesatan yang jauh dari kebenaran

Sumber: https://tafsirweb.com/4049-surat-ibrahim-ayat-3.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-3 Telah disebutkan penjelasan tentang huruf-huruf terpisah di permulaan surah-surah ((Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu) yaitu, ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu, wahai Muhammad. yaitu Al-Qur'an yang agung yang merupakan kitab paling mulia yang diturunkan Allah SWT dari langit kepada rasul paling mulia yang diutus Allah di bumi ini kepada semua penduduknya, baik berbangsa Arab maupun non-Arab. (supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang) yaitu, sesungguhnya Kami mengutusmu, wahai Muhammad dengan kitab ini untuk mengeluarkan manusia dari apa yang mereka alami berupa kesesatan menuju jalan petunjuk, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran)) (Surah Al-Baqarah: 257), Firman Allah: (dengan izin Tuhan mereka) yaitu Dia adalah Dzat yang memberi petunjuk kepada orang yang telah Dia takdirkan mendapat petunjuk melalui RasulNya yang diutus untuk membawa perintahNya untuk mereka petunjuk (menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa) yaitu Dzat yang Maha Perkasa yang tiada yang dapat menandingi dan mengalahkanNya, bahkan Dia Maha Mengalahkan semua selain Dia (lagi Maha Terpuji) yaitu Maha Terpuji dalam semua perbuatan, firman, syariat, perintah, dan laranganNya, dan Maha Benar dalam beritaNya.

Firman Allah: (Allah Yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi) Sebagian ulama membacanya dengan marfu’ dan ulama lain membacanya dengan majrur karena mengikuti sifat Allah Firman Allah: (Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih) yaitu, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat ketika mereka menentangmu dan mendustakanmu, wahai Muhammad. Kemudian Allah menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada akhirat, yaitu mereka mendahulukan dunia dan menjadikannya di atas segalanya. Mereka bekerja untuk dunia, dan melupakan serta meninggalkan akhirat (dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah) yaitu mengikuti para rasul (dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok) yaitu mereka menghendaki agar jalan Allah bengkok, tidak lurus, dan terhambat. padahal jalan Allah itu lurus, dan orang yang menentangnya itu tidak membahayakannya, dan tidak pula orang-orang yang menghinanya.

Mereka menginginkan demikian berada dalam kebodohan dan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tidak ada kebaikan yang diharapkan bagi mereka selama keadaan mereka demikian.

Sumber: https://tafsirweb.com/4049-surat-ibrahim-ayat-3.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

255

Ruku

211

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved