Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-169

اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya setan hanyalah memerintahkan kalian untuk melakukan seluruh jenis dosa yang jelek yang akan berakibat buruk bagi kalian, dan berbuat maksiat yang mengandung keburukan yang paling parah, dan memerintahkan kalian untuk mengada-ngada kebohongan terhadap Allah berupa tindakan mengharamkan perkara halal dan lainnya tanpa ada pengetahuan yang benar

Sumber: https://tafsirweb.com/652-surat-al-baqarah-ayat-169.html

📚 Tafsir as-Sa'di

169. “Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat”, yaitu keburukan yang merusak pelakunya. Dengan demikian, termasuk dalam hal itu adalah seluruh kemaksiatan, sehingga firmanNya, “dan keji,” dalam bentuk menyambung yang khusus kepada yang umum, karena perbuatan yang keji itu termasuk kemaksiatan yang sangat besar keburukannya seperti perzinaan, peminum khamar, pembunuhan, menuduh orang orang baik-baik berbuat zina, kebakhilan, dan lain sebagainya dari hal-hal yang dianggap suci oleh orang yang berakal. “Dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” Termasuk dalam hal ini adalah mengatakan sesuatu terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu dalam syariat dan ketentuanNya. Maka, barangsiapa menyifati Allah dengan selain dari sifat-sifat yang Dia tetapkan untuk diriNya, atau ditetapkan oleh Rasul untuk diriNya, atau menafikan sifat-sifat yang telah Dia sifatkan untuk diriNya, atau menetapkan sifat-sifat yang telah Dia nafikan dari dirinNya, maka sesungguhnya ia telah mengatakan terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu.

Barang siapa yang menyangka bahwa Allah memiliki tandingan-tandingan dan patung-patung yang akan mendekatkan orang-orang yang menyembah hanya kepada Allah, Sesungguhnya ia telah mengatakan terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu. Barangsiapa yang berkata; Sesungguhnya Allah telah menghalalkan ini, atau mengharamkan yang itu, atau memerintahkan kepada ini, atau melarang dari yang itu tanpa ilmu (padahal tidak demikian), maka sesungguhnya ia telah mengatakan terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu, dan barangsiapa yang berkata, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan kelompok tersebut dari makhluk karena maksud kepentingan si Fulan tanpa keterangan yang jelas tentang hal itu, sesungguhnya ia juga telah mengatakan terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu. Dan diantara hal yang paling besar dalam mengatakan terhadap Allah tanpa dasar ilmu adalah, seorang mentakwilkan firman Allah atau sabda Rasulullah terhadap beberapa arti yang dijadikan sebagai makna istilah bagi sekelompok orang dari kelompok-kelompok yang sesaat kemudian ia berkata bahwa Allah menghendaki makna tersebut.

Oleh karena itu, mengatakan terhadap Allah dengan tanpa dasar ilmu adalah termasuk dosa yang paling besar dan paling menyeluruh keharamannya, dan jalan setan yang paling jitu yang diserukan kepadanya. Inilah jalan-jalan setan dan bala tentaranya yang menjadi sasaran seruannya. Mereka berusaha mengarahkan segala makar dan tipu daya mereka dalam memperdayai makhluk terhadap apa yang telah ditetapkan atasnya.

Adapun Allah, sesungguhnya Dia memerintahkan kepada keadilan, kebajikan, memberi nafkah sanak famili, dan melarang dari kekejian, kemungkaran, dan kesewenang-wenangan. Oleh karena itu, seorang hamba perlu memperhatikan, seruan dan kelompok mana yang ia pilih? Apakah engkau akan mengikuti seruaan Allah yang hanya menghendaki kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat bagimu, dimana segala keberhasilan adalah dengan menaatinya, seluruh kemenangan adalah dalam melayaniNya, dan semua keuntungan adalah dalam bermuamalah terhadap dzat yang memberi rizki dengan rezeki rezeki yang lahir maupun yang batin, dzat yang tidak memerintahkan kecuali kepada kebaikan tidak melarang kecuali kepada dari kejahatan? ataukah engkau mengikuti seruan setan yang merupakan musuh dari manusia yang hanya menghendaki keburukan bagimu, yang berusaha dengan segala upaya dalam menghancurkan dirimu di dunia maupun di akhirat, dimana segala keburukan adalah dalam menaatinya, dan segala kerugian adalah dalam sikap loyal terhadap nya, yang tidak memerintah kecuali pada keburukan yang tidak melarang kecuali pada kebaikan?

Kemudian Allah mengabarkan tentang kondisi orang-orang musyrik apabila mereka diperintahkan untuk mengikuti apa yang telah diturunkan oleh Allah terhadap Rasul Nya dari penjelasan yang telah berlalu, niscaya mereka akan membenci hal itu dan mereka akan berkata,

Sumber: https://tafsirweb.com/652-surat-al-baqarah-ayat-169.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

169. Sesungguhnya setan itu memerintahkan kalian untuk berbuat buruk, melakukan setiap kemasiatan yang bisa semakin memperburuk konsekuensi dari tindakan itu. memerintahkan perbuatn keji, yaitu seburuk-buruk kemaksiatan, seperti zina, membunuh dan perbuatan lain yang termasuk dalam dosa-dosa besar, serta membuat kalian menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, yaitu unta bahirah, shaibah dan hewan lainnya yang telah kami buatkan aturannya untuk kalian

Sumber: https://tafsirweb.com/652-surat-al-baqarah-ayat-169.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 168-169 Ketika Allah SWT menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. dan Dialah Dzat Maha Menciptakan makhlukNya sendiri, Dia menjelaskan bahwa Dia adalah Pemberi Rezeki bagi seluruh makhlukNya. Dalam memberi nikmat, Dia mengizinkan manusia untuk memakan makanan di bumi yang halal dari Allah sebagai sesuatu yang baik, yaitu sesuatu yang baik bagi dirinya dan tidak membahayakan diri dan pikirannya. Dia juga melarang mereka mengikuti langkah setan, yaitu jalan dan cara setan yang menyesatkan para pengikutnya berupa pengharaman hewan dan unta, serta hal-hal semacamnya, yaitu hal-hal yang sebelumnya dianggap baik oleh mereka di masa jahiliyah.

Sebagaimana dalam hadits 'Iyadh bin Himar yang ada dalam hadits Shahih Muslim dari Rasulallah SAW, beliau bersabda "Allah SWT berfirman: "Setiap harta yang Aku berikan kepada hambaKu adalah halal baginya, dan sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hambaKu sebagai orang-orang yang hanif, lalu setan-setan telah datang kepada mereka dan memalingkan mereka dari agama mereka, serta mengharamkan kepada mereka apa yang telah Aku halalkan untuk mereka Terkait firman Allah : (Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu) yaiti peringatan terhadap setan, sebagaimana firmanNya: (Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (6)) (Surah Fathir) dan (Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis.

Dia adalah dari (golongan) jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Pantaskah kamu menjadikan dia dan keturunannya sebagai pemimpin selain Aku, padahal mereka adalah musuhmu? Sangat buruklah (Iblis itu) sebagai pengganti (Allah) bagi orang yang zalim (50)) (Surah Al-Kahfi).

Qatadah dan As-Suddi berkata mengenai firmanNya: (dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan) semua maksiat terhadap Allah adalah langkah-langkah setan. 'Ikramah berkata yaitu tipuan-tipuan setan. Mujahid berkata: Langkah-langkahnya yaitu dosa-dosanya.

Abu Majlaz berkata : bersumpah melakukan perbuatan maksiat. Asy-Sya'bi berkata: "Seorang pria berjanji untuk menyembelih anaknya, tetapi ia diberi fatwa oleh orang yang merampok untuk menyembelih seekor domba sebagai gantinya. Ini adalah langkah-langkah setan." Terkait firmanNya: "Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah" yaitu setan hanya menyuruh kalian untuk melakukan perbuatan-perbuatan buruk dan keras kepala melakikan perbuatan tercela, seperti perzinahan dan hal lain yang serupa.

Itu adalah perkataan tanpa ilmu tentang Allah. Semua tindakan ini dilakukan semua orang kafir dan orang yang melakukan bid'ah juga

Sumber: https://tafsirweb.com/652-surat-al-baqarah-ayat-169.html

Informasi Tambahan

Juz

2

Halaman

25

Ruku

22

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved