Kembali ke Surat Ibrahim

ابرٰهيم (Ibrahim)

Surat ke-14, Ayat ke-35

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan ingatlah wahai rasul, ketika Ibrahim berkata, untuk memohon kepada tuhannya, setelah menempatakan putranya, ismail dan ibunya –Hajar- untuk tinggal di lembah Makkah, ”wahai tuhanku jadikankah Makkah negeri yang aman yang setiap orang di dalamnya merasa aman, dan jauhkanlah aku dan anak-anakku dari penyembahan dari berahala-berhala.

Sumber: https://tafsirweb.com/4081-surat-ibrahim-ayat-35.html

📚 Tafsir as-Sa'di

35. Artinya “Dan”, ingatlah Ibrahim pada momentum yang bagus ini “ketika Ibrahim berkata, ‘Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Makkah)’,” tanah Haram “negeri yang aman” kemudian Allah mengabulkan doanya, sebagai ketentuan syariat dan takdirNya. Lalu Allah menjadikannya tanah haram (suci) dalam syariat Islam dan membuat mudah faktor-faktor yang (memelihara) kesuciannya berdasarkan ketentuan takdirNya, seperti yang telah diketahui, hingga tidaklah ada orang zhalim yang berhasrat melancarkan keburukan padanya melainkan Allah membinasakannya.

Sebagaimana yang dialami tentara gajah dan lain-lain. Ketika beliau memohon terciptanya keamanan baginya (tanah haram), maka beliau memohon jaminan keamanan bagi dirinya dan keturunannya. Beliau berkata “Dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari menyembah berhala”, jadikanlah kami dan mereka berada di posisi yang jauh dari beribadah dan berkonsentrasi dengannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4081-surat-ibrahim-ayat-35.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

35. Ingatlah wahai Nabi, ucapan dan doa Ibrahim: “Wahai Tuhanku, jadikanlah negeri Mekah ini aman selamanya bagi siapa saja yang ada di dalamnya dari manusia, pepohonan dan binatang buruan. Jauhkanlah aku dan anak-anakku dari menyembah berhala yang tidak memberi mahdharat dan manfaat”

Sumber: https://tafsirweb.com/4081-surat-ibrahim-ayat-35.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 35-36 Allah SWT ketika memberikan bantahan terhadap orang-orang musyrik Arab, menyebutkan bahwa tanah haram di Makkah itu sejak awal dibangun hanya sebagai tempat untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan nabi Ibrahim yang memakmurkannya karena pembangunannya berlepas diri dari orang-orang yang menyembah selain Allah. Nabi Ibrahim berdoa untuk Makkah agar menjadi kota yang aman. dia beroa: (Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman) Allah mengabulkan permintaannya, dan Dia berfirman: (Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya saling merampok) (Surah Al-Ankabut: 67).

Dan di kisah ini Allah berfirman: (Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman) Dia diketahui karena dia berdoa setelah membangunnya.

Oleh karena itu dia berdoa: (Segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq) (Surah Ibrahim: 39) Diketahui bahwa nabi Ismail tiga belas tahun lebih tua daripada nabi Ishaq.

Adapun ketika nabi Ismail dibawa oleh nabi Ibrahim bersama ibunya ke Makkah, dia masih menyusu; dan sesungguhnya nabi Ibrahim juga berdoa saat itu: (Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman) sebagaimana yang telah kami sebutkan dalam surah Al-Baqarah. Allah berfirman: (dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala) Setiap orang yang berdoa dianjurkan agar mendoakan diri sendiri, kedua orang tua dan keturunannya.

Kemudian nabi Ibrahim menyebutkan bahwa banyak manusia yang terfitnah oleh berhala-berhala, dan bahwa dia berlepas diri dari orang-orang yang menyembahnya, dan dia mengembalikan urusan mereka kepada Allah, Jika Allah menghendaki maka Dia akan mengazab mereka, dan jika Dia menghendaki maka Dia akan mengampuni mereka, sebagaimana yang dikatakan nabi Isa: (Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (118) (Surah Al-Maidah) Tidak lain bahwa segala sesuatu dikembalikan kepada kehendak Allah SWT bukan merupakan pembolehan terjadinya hal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/4081-surat-ibrahim-ayat-35.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

260

Ruku

216

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved