Kembali ke Surat Ibrahim

ابرٰهيم (Ibrahim)

Surat ke-14, Ayat ke-41

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ ࣖ

Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai tuhan kami, ampunilah aku atas apa yang terjadi padaku dari hal-hal yang manusia tidak lepas darinya, dan ampunilah kedua orangtuaku (dan doa ini dia ucapkan sebelum jelas baginya bahwa ayahnya adalah musuh Allah) dan ampunilah orang-orang mukmin semuanya pada hari manusia berdiri untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html

📚 Tafsir as-Sa'di

40-41. Kemudian beliau mendoakan kebaikan bagi dirinya dan keturunanya dengan berkata, “Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankan doaku. Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang Mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”, Allah menyambut seluruh permohonan beliau kecuali doa (permohonan ampunan) bagi ayahnya yang mana beliau panjatkan sekedar hanya untuk pemenuhan janji yang beliau sampaikan kepada ayahnya.

Ketika telah jelas bahwa dia adalah musuh Allah, maka dia berlepas diri darinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

41. Wahai Tuhanku ampunilah aku dalam setiap kelalaianku kepadamu, ampunilah juga orang tuaku (ini sebelum dia mengetahui permusuhan keduanya terhadap Allah) pada hari terjadinya hisab

Sumber: https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 38-41 Ibnu Jarir berkata bahwa Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Ibrahim, bahwa dia berkata: (Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan) yaitu Engkau mengetahui maksudku dalam doaku dan apa yang aku inginkan dalam doaku untuk penduduk kota ini. Sesungguhnya hal itu hanya untuk mendapatkan ridhaMu dan mengikhlaskan diri kepadaMu. Sesungguhnya Engkau mengetahui segala sesuatu yang tampak dan tidak tampak, tidak ada sesuatu di bumi ini dan langit yang tersembunyi dari pengetahuanMu.

Kemudian nabi Ibrahim memuji Tuhannya atas anak yang dianugerahkan kepadanya ketika sudah tua, lalu Allah SWT berfirman: (Segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa (39)) yaitu Dia mengabulkan doa orang yang memohon kepadaNya, dan sungguh Dia telah mengabulkan apa yang aku minta kepadamu, berupa anak. Kemudian nabi Ibrahim berdoa dengan yakin: (Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang tetap mendirikan salat) yaitu memelihara dan mendirikan batasan-batasannya (dan begitu pula anak cucuku) yaitu, jadikanlah mereka sebagai orang-orang yang mendirikannya (Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku) yaitu apa yang aku minta kepadaMu (Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan orang tuaku) Hal ini sebelum dia berlepas diri dari ayahnya, setelah dia mengetahui dengan jelas bahwa ayahnya adalah musuh Allah SWT (dan sekalian orang-orang mukmin) yaitu semuanya (pada hari terjadinya hisab) yaitu, pada hari Engkau menghisab hamba-hambaMu, lalu Engkau membalas mereka sesuai dengan amal mereka, jika baik, maka balasannya kebaikan, dan jika buruk, maka balasannya keburukan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4087-surat-ibrahim-ayat-41.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

260

Ruku

216

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved