Kembali ke Surat Ibrahim

ابرٰهيم (Ibrahim)

Surat ke-14, Ayat ke-51

لِيَجْزِيَ اللّٰهُ كُلَّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْۗ اِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

agar Allah memberi balasan kepada setiap orang terhadap apa yang dia usahakan. Sungguh, Allah Mahacepat perhitungan-Nya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Allah melakukan itu terhadap mereka sebagai balasan bagi mereka atas apa yang mereka usahakan berupa perbuatan dosa-dosa di dunia. Dan Allah akan membalas setiap manusia berdasarkan apa yang ia perbuat, yang baik maupun yang buruk. Sesungguhnya Allah mahacepat perhitungannNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4097-surat-ibrahim-ayat-51.html

📚 Tafsir as-Sa'di

51. Penyiksaan itu bukanlah bentuk tindak kezhaliman Allah (terhadap mereka). Itu hanyalah bentuk balasan atas amalan yang mereka kerjakan dan usahakan.

Oleh karena itu, Allah berfirman, “agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang dia usahakan”, berupa amalan yang baik maupun yang jelek dengan keadilan dan tidak berat sebelah, yang tidak berisi kezhaliman dalam kondisi apa pun. “Sesungguhnya Allah Mahacepat hisabNya”, seperti Firman Allah "(Al-Anbiya:1).

Pengertian ayat ini juga bisa (mengarah pada realita) bahwa Allah sangat cepat perhitunganNya. Mampu menjalankan (perhitungan amalan) semua makhluk dalam satu waktu, sebagaimana Allah mencurahkan rizki, mengatur mereka dengan berbagai aturan dalam sekejap saja. Tidak ada urusan yang menyibukkan kepentingan urusan lain.

Yang demikian itu tidakklah sukar bagi Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/4097-surat-ibrahim-ayat-51.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

51. Mereka keluar dari kubur supaya Allah membalas setiap jiwa sesuai apa yang dia kerjakan di dunia berupa kebaikan dan keburukan. Sesungguhnya Allah itu Maha Cepat dalam menghisab seluruh makhluk dalam setengah hari

Sumber: https://tafsirweb.com/4097-surat-ibrahim-ayat-51.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 49-51 Allah SWT berfirman: (pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain, dan (begitu pula) langit) dan semua makhluk menghadap kepadaNya. Pada hari itu kamu akan melihat wahai Muhammad, keadaan orang-orang yang berbuat dosa, mereka dihukum akibat dari kekafiran dan kerusakan mereka (bersama-sama diikat), yaitu sebagiam mereka berkata kepada lainnya, yaitu mereka yang telah berbuat kekafiran dan kefasikan (berdampingan satu sama lain) yaitu rupa, bentuk mereka saling dipasangkan satu sama lain setiap jenisnya, Sebagaimana Allah SWT berfirman ((Diperintahkan kepada malaikat), “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka) (Surah Ash-Shaffat: 22), (dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh) (7)) (Surah At-Takwir), dan (Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan (13)) (Surah Al-Furqan) serta (dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam (37) dan (setan) yang lain yang terikat dalam belenggu (38)) (Surah Shad) kata “Al-Ashfad” adalah belenggu.

Penadapat ini dikatakan oleh Ibnu Abbas, Sa’id bin Jubair, Al-A’masy, dan Abdurrahman bin Zaid, dan itu merupakan yang dikenal dari segi bahasanya. Amr bin Kultsum berkata: “Mereka kembali dengan harta rampasan dan tawanan, dan kita kembali dengan kekuasaan yang meliputi kita” Firman Allah (Pakaian mereka dari cairan panas) yaitu pakaian yang mereka kenakan itu dari cairan panas, yaitu cairan yang digunakan untuk menandai unta. Pendapat ini dikatakan oleh Qatadah, yaitu meleburkan sesuatu menggunakan api Dikatakan bahwa itu adalah “Qathiraan” yaitu dengan difathah huruf qafnya dan dikasrah dan disukun huruf tha’nya, serta dengan dikasrah huruf qafnya dan disukun huruf tha’nya.

Salah satunya adalah perkataan Abu AN-Najm: “Seperti cairan panas yang ketika melaluinya, angin akan membawanya ke arahnya” Ibnu Abbas berkata bahwa “Qithran” adalah tembaga yang meleleh, Ini juga bisa dibaca “saraabiluhum min qatrin aan” yaitu dari tembaga panas yang mencapai puncak kepanasannya" Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, Al-Hasan, dan Qatadah. Firman Allah: (dan wajah mereka ditutup oleh api neraka) sebagaimana firmanNya, (Wajah mereka dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat(104)) (Surah Al-Mu’minun).

Firman Allah: (agar Allah memberi balasan kepada setiap orang terhadap apa yang dia usahakan) yaitu pada hari kiamat. Isebagaimana Allah SWT berfirman ((Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)) (Surah An-Najm: 31) (Sungguh, Allah Maha cepat perhitungan-Nya) Bisa juga maknanya sebagaimana firmanNya (Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat) (1)) (Surah Al-Anbiya’) dan bisa jga bahwa DIa itu dalam menghisab hambaNya sangat cepat selesainya karena Dia mengetahui segala sesuatu, dan tidak ada satupun hal yang tersembunyi dariNya.

Sesungguhnya semua makhluk dibandingkan dengan kuasaNya itu seperti satu orang saja, sebagaimana firmanNya (Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah)) (Surah Luqman: 28).

Ini adalah makna dari pendapat Mujahid tentang firmanNya (Maha cepat perhitungan-Nya) yaitu perhitunganNya. Bisa juga bahwa itu mengandung dua makna yang dikehendaki. Hanya Allah yang lebih mengetahui.

Sumber: https://tafsirweb.com/4097-surat-ibrahim-ayat-51.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

261

Ruku

217

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved