Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-2

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ كَانُوْا مُسْلِمِيْنَ

Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang kafir akan berandai-andai ketika mereka melihat keluarnya para pelaku maksiat dari kalangan orang-orang mukmin dari neraka, sekiranya mereka dahulu juga bertauhid kepada Allah agar dapat keluar sebagaimana mereka keluar.

Sumber: https://tafsirweb.com/4152-surat-al-hijr-ayat-2.html

📚 Tafsir as-Sa'di

2. ini merupakan salah satu faktor yang mengharuskan para makhluk untuk tunduk patuh kepadaNya, berserah diri terhadap hukumNya, dan menanggapinya dengan tangan terbuka, riang dan gembira. Sedangkan orang yang menyikapi nikmat agung ini dengan menampik dan mengingkarinya, maka dia termasuk orang orang yang mendustakan lagi sesat. Mereka akan kedatangan satu waktu, yang nantinya mereka akan berandai andai untuk menjadi orang orang muslim. maksudnya, tunduk patuh kepada hukum hukumNya. peristiwa itu terjadi tatkala tabir penutup tersingkap dan tanda tanda datangnya hari akhirat serta gejala gejala permulaan tibanya ajal tampak.

Saat berada dalam suasana akhirat kelak, mereka berharap menjadi orang orang yang berserah diri, namun kesempatan sudah hilang. tapi memang mereka di dunia ini, tertipu.

Sumber: https://tafsirweb.com/4152-surat-al-hijr-ayat-2.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

2. Orang-orang yang kafir itu kelak di akhirat seringkali menginginkan bahwa kiranya mereka dahulu ketika di dunia menjadi orang-orang muslim yang senantiasa berserah diri kepada Allah dan beriman kepada Alquran. Kata rubama di sini digunakan untuk menunjukkan arti kebanyakan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4152-surat-al-hijr-ayat-2.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-3 Pembahasan tentang huruf-huruf hijaiyyah ini telah dijelaskan di permulaan surah-surah. Firman Allah SWT: (Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) meng­inginkan) pemberitahuan tentang mereka bahwa mereka akan menyesali kekafiran mereka, dan mereka hanya bisa berharap seandainya mereka menjadi orang-orang muslim di dunia. DIkatakan, bahwa yang dimaksud adalah setiap orang kafir ketika didatangkan kepadanya hal itu maka dia menginginkan seandainya dia menjadi orang mukmin sebelumnya.

Dikatakan juga, bahwa ini adalah pemberitahuan tentang hari kiamat, sebagaimana firmanNya: (Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadap­kan ke neraka, lalu mereka berkata, "Kiranya kami dikembali­kan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman" (27)) (Surah Al-An'am) Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud tentang firmanNya (Orang kafir itu kadang-kadang (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim (2)) dia berkata bahwa ini tentang penghuni neraka Jahanam ketika mereka melihat teman-teman mereka keluar dari neraka.

Firman Allah: (Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang) ancaman dan peringatan keras, sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Bersenang-senanglah kalian, karena sesungguhnya tempat kembali kalian ialah neraka”) (Surah Ibrahim: 30) Firman Allah ("Makanlah dan bersenang-senanglah kalian (di dunia dalam waktu) yang pendek, sesung­guhnya kalian adalah orang-orang yang berdosa” (46))(Surah Al-Mursalat) Oleh karena itu Allah berfirman (dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong)) yaitu dari bertaubat dan kembali (maka kelak mereka akan mengetahui) yaitu akibat perbuatan mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/4152-surat-al-hijr-ayat-2.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

262

Ruku

218

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved