Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-9

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-qur’an pada nabi Muhammad dan Kamilah yang menjaga dan memeliharanya dari tambahan yang akan dibubuhkan padanya atau dikurangi, maupun akan hilangnya sesuatu darinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4159-surat-al-hijr-ayat-9.html

📚 Tafsir as-Sa'di

9. jika mereka jujur (dalam omongannya) cukuplah keberadaan al qur’an al azhim sebagai tanda bukti kebenarannya bagi mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman di sini, ”sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al qur’an” yakni al qur’an yang memuat peringatan bagi segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan permasalahan dan petunjuk petunjuk yang jelas.

Dalam al qur’an ini terdapat peringatan bagi orang yang menginginkan peringatan. ”dan sesungguhnya Kami benar benar melihatnya” yaitu pada waktu diturunkan dan pasca diturunkannya. Dalam masa diturunkannya, kami menjaganya dari pencurian dengar yang dilakukan setan yang terkutuk. pasca diturunkannya, Kami memeliharanya dengan meletakannya di kalbu rasulNya dan menempatkannya di hati hati umatnya. Dia memelihara lafazh lafazhnya dari pengubahan, penambahan atau pengurangan, dan memelihara makna maknanya dari perbahan.

Sehingga tidak ada orang yang berkeinginan menyelewengkan maknanya, melainkan Allah pasti mengerahkan orang orang yang akan memaparkan kebenaran yang hakiki. Ini adalah termasuk tanda kebesaran Allah dan anugerah kenikmatan yang paling agung bagi para hambaNya yang beriman. Orang yang menjaganya, niscaya Allah akan memelihara keluarganya dari musuh musuh mereka, dan tidak akan menguasakan musuh yang membinasakan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/4159-surat-al-hijr-ayat-9.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

9. Sesungguhnya Kami lah (Allah) yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami juga Yang akan benar-benar memeliharanya dari pemalsuan, perubahan, penggantian, penambahan maupun pengurangan. Ini adalah jawaban atas pengingkaran dan olok-olok mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/4159-surat-al-hijr-ayat-9.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 6-9 Allah SWT memberitahukan tentang kekafiran dan pembangkangan mereka dalam ucapan mereka: (Hai orang yang diturunkan Al-Qur’an kepadanya) yaitu orang yang mengakui hal itu (sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila) yaitu dalam seruanmu kepada kami agar mengikutimu dan meninggalkan apa yang kami dapati dari nenek moyang kami (Mengapa kamu tidak) mengapa kamu tidak (mendatangkan malaikat kepada kami) yaitu para malaikat yang bersaksi atas kebenaran dari apa yang kamu bawa jika kamu termasuk orang-orang yang benar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Fir’aun: (Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya? (53)) (Surah Az-Zukhruf) dan (Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuannya) dengan Kami, "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman (21) Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, "Hijram Mahjura” (Surah Al-Furqan) Demikian juga Allah berfirman dalam ayat ini: (Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh) Mujahid berkata tentang firman Allah SWT: (Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar) dengan membawa risalah dan azab.

Kemudian Allah SWT menetapkan bahwa Dia adalah Dzat yang menurunkan Al-qur'an, dan Dia adalah yang Dzat memeliharanya dari perubahan dan penggantian. Di antara ulama ada yang mengembalikan dhamir dalam firmanNya, (Lahu Lahafizun) kepada nabi Muhammad SAW, sebagaimana firmanNya: (Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67) dan makna yang pertama lebih utama karena tampak jelas dengan konteks ayat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4159-surat-al-hijr-ayat-9.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

262

Ruku

218

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved