Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-20

وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَّسْتُمْ لَهٗ بِرَازِقِيْنَ

Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kami telah menjadikan bagi kalian di dalamnya semua yang kalian perlukan dalam hidup, seperti bahan tambang, bebatuan dan lain-lain, dan kami ciptakan bagi kalian keturunan, pelayan-pelayan dan binatang-binatang ternak yang dapat kalian manfaatkan. Rizki kalian bukanlah tanggungan kalian, akan tetapi tanggungan Allah, penguasa sekalian alam sebagai karunia dan kemurahan dariNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4170-surat-al-hijr-ayat-20.html

📚 Tafsir as-Sa'di

20. “dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan keperluan hidup” berupa lahan pertanian dan hewan ternak juga beragam penghidupan dan kerajinan, ”dan (kami menciptakan pula) makhluk makhluk yang kamu sekali kali bukan pemberi rizki kepadanya” kami memberikan anugerah kepada kalian berupa budak belian laki laki dan perempuan, dan binatang ternak untuk kepentingan dan kebaikan kalian. Rizki mereka bukan menjadi tanggungan kalian. Allah lah yang menyuguhkannya ke pada kalian dan menjamin rizki rizkinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4170-surat-al-hijr-ayat-20.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

20. Kami telah menjadikan untukmu di bumi segala keperluan agar tetap hidup, berupa makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal. Kami juga menciptakan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepada mereka yaitu para keluarga, pelayan, dan hewan melata.

Sesungguhnya Allah itu Maha Pemberi Rejeki kepada semuanya

Sumber: https://tafsirweb.com/4170-surat-al-hijr-ayat-20.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 16-20 Allah SWT menyebutkan tentang penciptaan langit yang ditinggikan dan apa yang digunakan untuk menghiasnya berupa bintang-bintang yang tetap bagi orang yang merenungi dan terus melihatnya sebagai sesuatu yang dilihat sebagai keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan yang jelas dan membuat terpesona orang yang memandangnya. Karena itu Mujahid dan Qatadah berkata bahwa yang dimaksud kata “al-buruj” di sini adalah bintang-bintang. Saya berkata, Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar (61)) (Surah Al-Furqan) Di antara mereka ada yang berkata bahwa “al-buruj” yaitu tempat-tempat bagi matahari dan bulan Kemudian Allah SWT menyebutkan penciptaannya terhadap bumi, dan bumi itu dipanjangkan, diluaskan dan dihamparkan.

Dan apa yang Dia jadikan padanya berupa gunung-gunung yang menjulang, lembah-lembah, dataran-dataran rendah, dan padang pasir. Serta apa yang Dia tumbuhkan padanya berupa hasil tanaman dan buah-buahan yang beragam. Ibnu Abbas berkata tentang firmanNya: (segala sesuatu menurut ukuran) yaitu telah diketahui.

Demikian juga dikatakan oleh Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Abu Malik, Mujahid, Al-Hakam bin Uyainah, Al-Hasan bin Muhammad, Abu Shalih, dan Qatadah. Di antara mereka ada yang berkata bahwa maknanya adalah sesuatu sesuai ukurannya Firman Allah: (Dan Kami telah menjadikan untuk kalian di bumi keperluan-keperluan hidup) Allah SWT menyebutkan bahwa Dia telah menciptakan berbagai macam sebab dan penghidupan di muka bumi. itu adalah bentuk jamak dari kata “ma'isyah”. Firman Allah: (dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kalian sekali-kali bukanlah pemberi rezeki kepadanya) Mujahid berkata bahwa itu adalah hewan liar dan hewan ternak.

Ibnu Jarir berkata bahwa mereka adalah budak-budak laki-laki dan perempuan, hewan liar, dan hewan ternak. Makna yang dimaksud adalah Allah menganugerahkan kepada mereka penyebab mendapatkan upaya, dan penghidupan untuk mereka. Dia telah menundukkan untuk mereka hewan-hewan yang mereka tunggangi, dan hewan ternak yang mereka makan, dan budak-budak lelaki dan perempuan yang melayani mereka.

Rezeki mereka itu dari Pencipta mereka, bukan dari orang-orang yang memiliki mereka, maka bagi mereka itu manfaat dan rezeki dari Allah SWT.

Sumber: https://tafsirweb.com/4170-surat-al-hijr-ayat-20.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

263

Ruku

219

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved