الحجر (Al-Hijr)
Surat ke-15, Ayat ke-26
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan sungguh kami telah menciptakan Adam dari tanah kering yang bila dilubangi, akan terdengar suara darinya. Tanah yang kering ini berasal dari tanah berwarna hitam yang telah berubah warna dan bunya, karena sudah ada sejak lama.
Sumber: https://tafsirweb.com/4176-surat-al-hijr-ayat-26.html
📚 Tafsir as-Sa'di
26. “dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia” yaitu adam “dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” maksudnya dari tanah yang telah mengering setelah ditutupi, hingga memiliki bunyi dan suara bagaikan tembikar. makna yaitu tanah yang sudah berubah warna dan baunya karena sudah terlalu lama diendapkan.
Sumber: https://tafsirweb.com/4176-surat-al-hijr-ayat-26.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
26. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering yang bersuara ketika digerakkan, yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Sumber: https://tafsirweb.com/4176-surat-al-hijr-ayat-26.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 26-27 Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah berkata bahwa makna yang dimaksud dengan “Al-Shalshal” di sini adalah tanah kering. yang tampak adalah sebagaimana firmanNya: (Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar (14) dan Dia menciptakan jin dari nyala api (15)) (Surah Ar-Rahmah) Diriwayatkan dari Mujahid juga bahwa kata “Al-Shalshal” adalah tanah berbau busuk.
Tafsir ayat dengan ayat yang lain adalah lebih utama. Firman Allah: (dari lumpur hitam yang diberi bentuk) yaitu tanah liat. dan kata “al-masnun” adalah yang licin, sebagaimana seorang penyair berkata: “Kemudian pinggangnya ditempelkan di kubah hijau sambil berjalan di atas marmer yang licin” yaitu licin dan mengilap. Oleh karena itu diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata yaitu tanah yang basah.
Firman Allah: (Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya) yaitu sebelum manusia (dari api yang sangat panas) Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud. Dia berkata bahwa angin yang panas ini adalah bagian dari tujuh puluh bagian dari angin panas yang digunakan untuk menciptakan jin. Kemudian dia membaca: (Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas (27)) Disebutkan dalam hadits shahih,”Para malaikat diciptakan dari cahaya, dan jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang digambarkan kepada kalian” Makna yang dimaksud ayat ini adalah menunjukkan kemuliaan, kebaikan dan kesucian unsur kejadiannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/4176-surat-al-hijr-ayat-26.html
Informasi Tambahan
Juz
14
Halaman
263
Ruku
220