Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-28

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan ingatlah (wahai rasul), ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”sesungguhnya Aku akan mencipatkan manusia dari tanah yang kering. Dan tanah kering ini berasal dari tanah berwarna hitam yang telah mengalami warna perubahan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4178-surat-al-hijr-ayat-28.html

📚 Tafsir as-Sa'di

28-29. ketika hendak menciptakan Adam, Allah berkata kepada para malaikat ”sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya” dalam bentuk raga yang sempurna, ”dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”

Sumber: https://tafsirweb.com/4178-surat-al-hijr-ayat-28.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

28. Ingatlah wahai Nabi, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Sumber: https://tafsirweb.com/4178-surat-al-hijr-ayat-28.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 28-33 Allah SWT menyebutkan tentang pengangkatan nabi Adam di kalangan para malaikatNya sebelum penciptaan dan pemuliaan Allah terhadapnya dengan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya. Allah menyebutkan pula pembangkangan iblis yang enggan bersujud kepadanya, dimana dia berada di antara para malaikat kepada dengki, ingkar, menentang, dan sombong serta membanggakan diri dengan kebathilan. Oleh karena itu dia berkata: ("Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau lelah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”) sebagaimana dia berkata di ayat lain: (Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah) (Surah Al A’raf: 12) dan firmanNya: (Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku?

Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil” (62)) (Surah Al-Isra)

Sumber: https://tafsirweb.com/4178-surat-al-hijr-ayat-28.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

263

Ruku

220

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved