Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-34

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۙ

Dia (Allah) berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,

📚 Tafsir Al-Muyassar

34-35. Allah berfirman kepadanya, ”maka keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu telah dijauhkan dari segala kebaikan dan sesungguhnya laknatKu dan kutukanKu untuk jauh dari rahmatKu menimpa kalain hingga hari manusia dibangkitkan untuk diperhitungkan amal perbuatan mereka dan pembalasannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4184-surat-al-hijr-ayat-34.html

📚 Tafsir as-Sa'di

34-35. “Allah berfirman” Allah berfirman untuk menghukum atas kekufuran dan kesombongannya, ”keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk” maksudnya terusir lagi dijauhkan dari segala kebaikan” dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu” yaitu celaan, cercaan, dan jauh dari kebaikan “sampai hari kiamat” pada ayat ini dan ayat ayat lain yang semakna terdapat petunjuk bahwa iblis akan tetap berada dalam kekufuran dan jauh dari kebaikan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4184-surat-al-hijr-ayat-34.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

34. Allah berfirman: “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk dan terlaknat dari rahmat-Ku karena engkau telah membangkang dari perintah-Ku

Sumber: https://tafsirweb.com/4184-surat-al-hijr-ayat-34.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 34-38 Allah SWT berfirman seraya memerintahkan kepada iblis dengan perintah paksa yang tidak bisa ditentang, dan dicegah dengan mengusirnya dari kedudukan tinggi yang ditempati sebelumnya, sehingga dia terkutuk, bahwa dia diikuti laknat yang terus-menerus melekat kepadanya sampai hari kiamat. Setelah murka Allah yang tidak tertolak itu menimpanya, iblis meminta penangguhan karena kedengkiannya yang sangat besar kepada nabi Adam dan anak cucunya sampai hari kiamat, yaitu hari kebangkitan. Lalu Allah mengabulkan hal itu sebagai pembiaran kepadanya.

Setelah penangguhannya diperkenankan, Allah terus melaknatnya:

Sumber: https://tafsirweb.com/4184-surat-al-hijr-ayat-34.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

264

Ruku

220

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved