Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-45

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۗ

Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga-surga (taman-taman), dan (di dekat) mata air (yang mengalir).

📚 Tafsir Al-Muyassar

45-48. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi apa yang dilarang, akan ada di Kebun-kebun dan di sungai-sungai yang mengalir. Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian kedalam kebun-kebun ini dengan selamat dari seluruh keburukan dan aman dari semua siksaan.” Dan kami telah mencabut sifat-sifat buruk dari diri hati-hati mereka, seperti kedengkian dan dari permusuhan.

Mereka hidup di dalam surga dalam keadaan bersaudara, di mana saling mencintai satu dengan yang lain, mereka duduk di singgasana yang besar, wajah mereka saling menyapa untuk menjalin hubungan dan cinta. Di dalamnya mereka tidak merasa lelah dan payah Dan mereka di dalamnya hidup abadi di selamanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4195-surat-al-hijr-ayat-45.html

📚 Tafsir as-Sa'di

Usai Allah menjelaskan apa yang dipersiapkanNya bagi para musuhNya, para pengikut iblis, berupa hukuman dan siksa yang dahsyat, maka Dia mengungkapkan apa saja yang Dia sediakan bagi para waliNya, berupa kemurahan yang besar dan kenikmatan yang lestari. 45. Allah berfirman “sesungguhnya orang orang yang bertakwa” yaitu orang orang yang khawatir (terjerumus) taat kepada setan dan ajakan ajakan yang ia serukan kepada mereka, dari segala jenis dosa dan kemaksiatan “berada dalam surga (taman taman) dan (di dekat) mata air mata air (yang mengalir)” taman taman itu telah mencakup seluruh tanaman dan semua buah buahannya yang lezat lezat yang masak disetiap saat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4195-surat-al-hijr-ayat-45.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga atau taman-taman dan berada di dekat mata air yang mengalir. Ayat ini turun kepada Salman Alfarisi yang hatinya tersakiti yang melarikan diri selama tiga hari karena takut dan tidak sadar ketika mendengar ayat Sesungguhnya Jahannam itu untuk pengikut setan semuanya [43]

Sumber: https://tafsirweb.com/4195-surat-al-hijr-ayat-45.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 45-50 Setelah Allah menyebutkan keadaan penghuni neraka, lalu Allah mengiringkannya dengan menyebutkan penghuni surga, bahwa mereka berada di dalam taman-taman dan mata airnya banyak. Firman Allah: (Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera) yaitu dalam keadaan selamat dari penyakit dan kalian selalu dalam keadaan sejahtera (lagi aman) yaitu dari semua ketakutan dan keterkejutan, dan janganlah kalian takut akan dikeluarkan, dan jangan pula takut akan terputus dan mati Firman Allah: (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedangkan mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan (47)) Disebutkan dalam hadits shahih melalui riwayat Qatadah, telah bercerita kepada kami Abu Al-Mutawakkil An-Naji bahwa Abu Sa'id Al-Khudri bercerita kepada mereka, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang-orang mukmin diselamatkan dari neraka, lalu mereka ditahan di atas sebuah jembatan di antara surga dan neraka. Maka sebagian dari mereka menyangkut perkara penganiayaan yang pernah terjadi di antara mereka ketika di dunia.

Sehingga mereka diber­sihkan dan disucikan, lalu mereka diizinkan untuk masuk surga” Terkait firman Allah, (Mutaqabilin) Mujahid berkata bahwa artinya sebagian dari mereka tidak membelakangi sebagian yang lainnya. Firman Allah: (Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) yaitu, merasa lelah dan sakit, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku agar menyampaikan berita gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di dalam surga terbuat dari bambu, tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak pula kelelahan” Firman Allah: (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya) sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Dikatakan kepada ahli surga,"Sesungguhnya kalian tetap sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya. Sesungguhnya kalian tetap hidup dan tidak akan mati selama-lamanya.

Sesungguhnya kalian tetap muda dan tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya kalian tetap tinggal di dalam surga dan tidak akan pindah darinya selama-lamanya” Allah SWT berfirman (mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya (108)) (Surah Al-Kahfi) Firman Allah: (Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (49) dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih (50)) yaitu, beritahukanlah wahai Muhammad kepada hamba-hambaKu, bahwa Aku adalah Tuhan yang mempunyai rahmat dan mempunyai azab yang sangat pedih.

Telah dijelaskan sebelumnya pembahasan ayat yang mulia ini, yang menunjukkan dua kedudukan yaitu harapan dan ketakutan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4195-surat-al-hijr-ayat-45.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

264

Ruku

221

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved