Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-49

۞ نَبِّئْ عِبَادِيْٓ اَنِّيْٓ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُۙ

Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,

📚 Tafsir Al-Muyassar

49-50. Beritahukanlah (wahai Rasul), kepada hamba-hambaKu bahwa sesungguhnya Aku benar-benar Maha Pengampun dan orang-orang Mukmin yang bertaubat, Maha Penyayang kepada mereka. Dan sesungguhnya siksaanKu dalah siksaan yang pedih dan menyakitkan bagi orang yang tidak mau bertaubat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4199-surat-al-hijr-ayat-49.html

📚 Tafsir as-Sa'di

49. Sesudah Allah menceritakan kabar kabar yang dapat membangkitkan rasa cinta dan takut dari sesuatu yang dibuat oleh Allah, berupa surge dan neraka, maka Allah menyebutkan (dalam ayat ini) sesuatu yang membangkitkan perasaan tersebut, dengan menyebutkan sifat sifatNya. Allah berfirman “kabar kan kepada hamba hambaKu” beritahukanlah kepada mereka dengan kepastian dan di dukung oleh bukti bukti nyata, ”bahwa Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” sesungguhnya mereka itu jika mengetahui kesempurnaan rahmat dan ampunan Allah tentu akan berusaha menempuh langkah langkah yang mengantarkan mereka menuju rahmatNya, dan meninggalkan dosa dosa dan bertaubat darinya, supaya dapat meraih ampunan Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/4199-surat-al-hijr-ayat-49.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

49. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku wahai Nabi, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun atas dosa mereka lagi Maha Penyayang jika mereka mau bertaubat

Sumber: https://tafsirweb.com/4199-surat-al-hijr-ayat-49.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 45-50 Setelah Allah menyebutkan keadaan penghuni neraka, lalu Allah mengiringkannya dengan menyebutkan penghuni surga, bahwa mereka berada di dalam taman-taman dan mata airnya banyak. Firman Allah: (Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera) yaitu dalam keadaan selamat dari penyakit dan kalian selalu dalam keadaan sejahtera (lagi aman) yaitu dari semua ketakutan dan keterkejutan, dan janganlah kalian takut akan dikeluarkan, dan jangan pula takut akan terputus dan mati Firman Allah: (Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedangkan mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan (47)) Disebutkan dalam hadits shahih melalui riwayat Qatadah, telah bercerita kepada kami Abu Al-Mutawakkil An-Naji bahwa Abu Sa'id Al-Khudri bercerita kepada mereka, bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Orang-orang mukmin diselamatkan dari neraka, lalu mereka ditahan di atas sebuah jembatan di antara surga dan neraka. Maka sebagian dari mereka menyangkut perkara penganiayaan yang pernah terjadi di antara mereka ketika di dunia.

Sehingga mereka diber­sihkan dan disucikan, lalu mereka diizinkan untuk masuk surga” Terkait firman Allah, (Mutaqabilin) Mujahid berkata bahwa artinya sebagian dari mereka tidak membelakangi sebagian yang lainnya. Firman Allah: (Mereka tidak merasa lelah di dalamnya) yaitu, merasa lelah dan sakit, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku agar menyampaikan berita gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di dalam surga terbuat dari bambu, tidak ada kegaduhan di dalamnya dan tidak pula kelelahan” Firman Allah: (dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan darinya) sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Dikatakan kepada ahli surga,"Sesungguhnya kalian tetap sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya. Sesungguhnya kalian tetap hidup dan tidak akan mati selama-lamanya.

Sesungguhnya kalian tetap muda dan tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya kalian tetap tinggal di dalam surga dan tidak akan pindah darinya selama-lamanya” Allah SWT berfirman (mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah darinya (108)) (Surah Al-Kahfi) Firman Allah: (Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (49) dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih (50)) yaitu, beritahukanlah wahai Muhammad kepada hamba-hambaKu, bahwa Aku adalah Tuhan yang mempunyai rahmat dan mempunyai azab yang sangat pedih.

Telah dijelaskan sebelumnya pembahasan ayat yang mulia ini, yang menunjukkan dua kedudukan yaitu harapan dan ketakutan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4199-surat-al-hijr-ayat-49.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

264

Ruku

221

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved