Kembali ke Surat Al-Hijr

الحجر (Al-Hijr)

Surat ke-15, Ayat ke-74

فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ

Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Kemudian kami membalik negeri-negeri mereka, kami balik bagian atas menjadi bagian bawah, dan kami hujani mereka dengan bebatuan dari tanah keras lagi kuat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4224-surat-al-hijr-ayat-74.html

📚 Tafsir as-Sa'di

74. ”maka kami jadikan bagian atas kota itu terbalik kebawah” maksudnya kami telah menjungirbalikan kota mereka, ”dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras” batu batu itu menuntut orang orang yang berlarian (tanpa arah) ditempat itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/4224-surat-al-hijr-ayat-74.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

74. Maka Kami jadikan sebgaian kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras

Sumber: https://tafsirweb.com/4224-surat-al-hijr-ayat-74.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 73-77 Allah SWT berfirman: (Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur) yaitu apa yang menimpa mereka berupa suara keras yang mengguntur ketika matahari terbit. Selain itu kota tempat mereka diangkat ke langit, lalu dibalikkan dan menjadikan bagian atasnya di bawah dan bagian bawahnya di atas, setelah itu mereka dihujani oleh batu dari tanah liat yang keras. Telah disebutkan pembahasan tentang makna “sijjil” di surah Hud dengan penjelasan yang cukup.

Firman Allah: (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memper­hatikan tanda-tanda (75)) yaitu sesungguhnya sisa-sisa azab ini masih tampak pada negeri-negeri itu bagi orang yang memperhatikan dan memandangnya dengan pandangan mata dan hatinya. Sebagaimana yang dikatakan Mujahid tentang firmanNya: (bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda) dia berkata yaitu orang-orang yang menafsirkannya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yaitu bagi orang-orang yang memperhatikannya.

Qatadah berkata yaitu orang-orang yang mengambil pelajaran. Malik berkata dari sebagian ulama Madinah tentang (bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda) yaitu orang-orang yang merenungkannya. Firman Allah: (Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia) (76)) yaitu sesungguhnya kota Sodom yang telah ditimpa sesuatu yang menimpanya berupa dibalikkan bentuknya dan dilempari sehingga menjadi danau yang berbau busuk dan kotor di jalan Mahya' itu masih dilalui sampai hari ini.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi (137) dan di waktu malam. Maka apakah kalian tidak memikirkan? (138)) (Surah Ash-Shaffat) Mujahid mengatakan sehubungan tentang firmanNya: (Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia) (76)) dia berkata yaitu tanda-tanda.

Qatadah berkata yaitu di jalan yang jelas. Firman Allah: (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (77)) yaitu Sesungguhnya apa yang Kami perbuat terhadap kaum nabi Luth berupa pembinasaan dan penghancuran mereka, serta penyelamatan Kami terhadap nabi Luth dan keluarganya itu benar-benar terdapat tanda yang jelas dan terang bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4224-surat-al-hijr-ayat-74.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

266

Ruku

222

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved