Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-186

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan apabila kamu -wahai Nabi- ditanya oleh hamba-hamba Ku tentang Aku, katakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya Aku ini dekat dari mereka, Aku dapat mengabulkan permintaan orang-orang yang berdoa bila dia berdoa kepada Ku, maka hendaknya mereka taat kepada Ku dalam perkara yang Aku perintahkan kepada mereka dan apa yang Aku larang mereka melakukannya, dan agar mereka beriman kepada Ku. Semoga mereka mendapatkan petunjuk menuju kemaslahatan-kemaslahatan dari agama di dunia mereka. Dalam ayat ini terdapat pemberitahuan dari Allah subhanahu wata’ala tentang kedekatan Allah dengan hamba-hamba Nya, kedekatan yang sesuai dengan keagungan Nya.

Sumber: https://tafsirweb.com/693-surat-al-baqarah-ayat-186.html

📚 Tafsir as-Sa'di

186. Ayat ini adalah jawaban dari suatu pertanyaan. Beberapa sahabat nabi bertanya kepada beliau seraya berkata, “Wahai Rasulullah apakah rabb kami itu dekat hingga kami membersihkannya atau Dia jauh hingga kami menyeruNya?” kemudian turunlah ayat, “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat,” Karena sesungguhnya Allah Maha mengawasi, maha melihat dan mengetahui apa yang tersembunyi dan dirahasiakan, Dia mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati dan Dia sangat dekat dari orang yang berdoa kepadaNya dengan mengabulkannya.

Oleh karena itu Dia berfirman, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepadaKu.” Berdoa itu ada dua macam, doa ibadah dan doa permohonan. Kedekatan dari Allah juga dua macam; kedekatan dengan ilmuNya dari setiap makhlukNya, dan kedekatan dari orang-orang yang beribadah kepadaNya dan orang yang berdoa kepadanya dengan mengabulkan doa, menolong, dan memberi Taufik. Barang siapa yang berdoa kepada rabbnya dengan hati yang hadir dan doa yang disyariatkan, lalu tidak ada suatu hal yang menghalanginya dari terkabulnya doa, seperti makanan haram dan sebagainya, maka sesungguhnya Allah telah menjadikan baginya doa yang terkabul, khususnya bila dia mengerjakan sebab sebab terkabulnya doa, yaitu kepasrahan kepada Allah dengan ketaatan kepada perintah perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, baik dalam perkataan maupun perbuatan, beriman kepadaNya yang mengharuskan timbulnya penerimaan tersebut, oleh karena itu Allah berfirman, “Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” maksudnya, mereka akan mendapatkan jalan yang lurus yaitu Hidayah kepada keimanan dan amal shalih, hilang darinya kedholiman yang menghilangkan keimanan dan amal shalih, dan juga karena beriman kepada Allah dan memenuhi perintahNya merupakan sebab mendapatkan ilmu, sebagaimana Allah berfirman : "Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan.

Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar" QS al-anfal ayat 29

Sumber: https://tafsirweb.com/693-surat-al-baqarah-ayat-186.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

186. Wahai rasul, jika hamba-hambaKu bertanya tentangKu kepadamu, maka katakanlah kepada mereka: “Sesungguhnya Allah itu sangat dekat dengan kalian, sehingga tidak ada penghalang antara Dia dengan kelian. Dia mengabulkan doanya orang-orang yang berdoa, maka selayaknya mereka menunaikan permintaanNya dengan ikhlas, mengerjakan perintahNya berupa keimanan dan amal shalih, dan mempercayai tentang kedekatan Allah dengan mereka, dan pengabulanNya atas doa-doa mereka, supaya mereka mendapat petunjuk kepada kebaikan dunia dan akhirat” Dan sebab turunnya ayat ini sebagaimana yang disebutkan oleh Ath-Thabari dari Muawiyah bin Haidah yang berkata: “Telah datang kepada Nabi SAW seorang Baduwi dan bertanya: “Apakah Tuhan kami itu dekat sehingga kami bisa berbisik kepadaNya ataukah jauh sehingga kami akan menyeruNya?” Nabi terdiam, kemudian turunlah ayat ini”

Sumber: https://tafsirweb.com/693-surat-al-baqarah-ayat-186.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ari, dia berkata: Kami bersama Rasulullah SAW dalam suatu peperangan. Kami tidak naik ke tempat yang tinggi atau turun ke lembah kecuali kami meningikan suara kami dengan kalimat takbir. Beliau mendekat kepada kami, lalu bersabda: “Wahai manusia, rendahkanlah suara kalian!

Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepadaNya itu lebih dekat dari salah satu diantara kamu dari punuk kendaraannya..

Wahai Abdullah bin Qais, bolehkah aku ajarkan kepadamu satu kalimat dari harta karun Surga? “La haula wa laa quwwata illa billahil” Diriwayatkan dari Anas: Nabi SAW bersabda: “Allah SAWT berfirman: “Aku sesuai sangkaan hambaKu, dan Aku bersamanya ketika dia berdoa kepadaKu.' Diriwayatkan dari Karimah binti Hushas Al-Muzaniyah, dia berkata: Abu Hurairah telah mengabarkan kepada kami bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah SAW berfirman: “Aku bersama hambaKu selama dia mengingatKu dan bibirnya bergerak dengan menyebut namaKu" Saya berkata: Ini seperti firman Allah SWT: (Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (128)) [Surah An-Nahl], dan firmanNya kepada nabi Musa dan Harun: (sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat") [Surah Thaha: 46] Yang dimaksud adalah bahwa Allah SWT tidak akan mengecewakan doa seseorang yang berdoa, dan tidak ada yang dapat menggangguNya dari hal itu.

Bahkan, Dia Maha Mendengar doa, maka dalam hal ini terdapat dorongan untuk berdoa dan bahwa doa tidak akan hilang di sisiNya. Dalam menyebut Allah SWT, ayat yang mendorong untuk berdoa ini berada di tengah-tengah di antara hukum-hukum puasa, membimbing untuk berusaha dalam berdoa setelah selesai menyempurnakan hitungan bulan Ramadhan, bahkan ketika setiap kali berbuka. Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: pemimpin yang adil, orang yang sedang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, Allah akan mengangkatnya melewati awan pada hari kiamat dan membukakan pintu-pintu langit untuknya.

Allah berfirman: “Demi KekuasaanKu, Sungguh Aku benar-benar akan menolongmu, walaupun setelah beberapa saat

Sumber: https://tafsirweb.com/693-surat-al-baqarah-ayat-186.html

Informasi Tambahan

Juz

2

Halaman

28

Ruku

24

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved