النحل (An-Nahl)
Surat ke-16, Ayat ke-43
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ
Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan tidaklah kami mengutus di tengah orang-orang terdahulu sebelummu (wahai rasul), kecuali utusan-utusan dari kaum lelaki bangsa manusia, bukan dari kalangan malaikat, yang kami berikan wahyu kepada mreka. Dan bila kalian (wahai kaum musyrikin quraisy), tidak mengimaninya, maka tanyakanlah kepada umat-umat terdahulu yang diberi kitab suci, supaya mereka mengabarkan kepada kalian bahwa sesungguhnya nabi-nabi terdahulu berwujud manusia-manusia biasa juga, jika kalian tidak mengetahui bahwasanya mereka itu manusia. Ayat ini bersifat umum pada setiap masalah-masalah agama, jika seorang manusia tidak memiliki pengetahuan tentangnya, hendaknya ia bertanya kepada orang yang mengetahuinya dari ulama-ulama yang berilmu mendalam.
Sumber: https://tafsirweb.com/4391-surat-an-nahl-ayat-43.html
📚 Tafsir as-Sa'di
43. Allah berkata kepada NabiNya, Muhammad, ”dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang orang lelaki” maksudnya engkau bukanlah orang baru dari kalangan rasul. Kami tidak pernah mengutus malaikat sebelummu, tetapi kaum lelaki yang sempurna, bukan kalangan wanita, ”yang kami beri wahyu kepada mereka” berupa syariat syariat dan hukum hukum yang menjadi bagian kemurahan dan curahan kebaikan Allah kepada para hambaNya tanpa menyodorkan sesuatu dari diri mereka pribadi, ”maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan” maksudnya orang orang yang mempunyai pengetahuan kitab kitab terdahulu. “jika kamu tidak mengetahui” sejarah orang orang terdahulu dan kalian dihinggapi keraguan, apakah Allah itu mengutus kaum lelaki (dari bangsa manusia)? maka tanyakanlah kepada orang orang yang berpengetahuan mengenai itu, yang mana kitab kitab dan bukti bukti yang nyata telah diturunkan kepada mereka, lalu mereka mengetahui dan memahaminya.
Sesungguhnya telah mapan pada keyakinan mereka bahwasannya Allah tidak mengutus kecuali kaum lelaki yang telah diwahyukan kepada mereka (wahyu) dari kalangan penduduk kampung setempat. Di dalam kandungan umum ayat ini terdapat pujian bagi para ahli ilmu, dan bahwasannya jenis ilmu yang paling tinggi kedudukannya ialah ilmu tentang kitabullah yang diturunkan. Sesungguhnya Allah telah menyuruh orang yang tidak berilmu (tidak tahu) untuk mendatangi para ahli ilmu dalam semua permasalahan.
Dalam keterangan ini, termuat ta’dil (penetapan citra baik) bagi mereka, lantaran Allah memerintahkan untuk bertanya kepada mereka. Dengan tindakan ini, seorang yang jahil (tidak tau) akan keluar dari lingkaran ikut ikutan saja. maka hal ini menunjukan bahwa Allah mempercayakan mereka atas wahyu dan kitab yang diturunkanNya, dan (menandakan) bahwa mereka diperintah untuk membersihkan jiwa jiwa mereka dan menghiasi diri dengan sifat sifat yang baik.
Sumber: https://tafsirweb.com/4391-surat-an-nahl-ayat-43.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
43. Wahai Rasul, kami tidak mengutus para rasul sebelummu kecuali mereka adalah para laki-laki bukan malaikat, maka bertanyalah kalian wahai orang-orang musyrik yang membangkang kepada orang-orang yang memiliki pengetahuan kitab-kitab Allah terdahulu seperti Taurat dan Injil tentang kemanusiaan para rasul, jika kalian memang tidak mengetahui bahwa seluruh rasul itu manusia
Sumber: https://tafsirweb.com/4391-surat-an-nahl-ayat-43.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 43-44 Diriwayatkan dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan “Ahlu Adz-Dzikri” adalah adalah Ahli Kitab. Pendapat ini dikatakan juga oleh Mujahid dan Al-A'masy. Abdurrahman bin Zaid, berkata bahwa yang dimaksud “adz-dzikru” adalah Al-Qur'an. dia menguatkannya dengan firman Allah: (Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (9)) (Surah Al-Hijr) Pendapat ini benar, tetapi bukan itu yang dimaksud di sini, karena orang yang menentang tidak bisa dijadikan sebagai rujukan untuk membuktikannya sesudah dia mengingkarinya.
Demikian juga dikatakan Abu Ja'far Al-Baqir, bahwa kami adalah “Ahlu Adz-dzkiri” Maksudnya adalah bahwa umat ini adalah “Ahlu Adz-dzkiri” itu benar, karena sesungguhnya umat ini lebih berpengetahuan daripada umat-umat terdahulu. dan para ulama dari kalangan ahlul bait Rasulullah SAW adalah sebaik-baik ulama jika mereka tetap pada sunnah yang lurus, dan para ulama’ yang semisal dan serupa dengan mereka yang berpegang teguh kepada tali Allah yang sangat kuat dan jalan yang lurus. Dia mengetahui hak setiap orang serta menempatkan kedudukan masing-masing sesuai dengan apa yang telah diberikan kepadanya oleh Allah dan RasulNya, dan telah disepakati hati para hambaNya yang beriman. Maksud dari ayat ini adalah bahwa para rasul terdahulu sebelum nabi Muhammad SAW adalah manusia, sebagaimana beliau juga seorang manusia, sebagaimana Allah berfirman: (Katakanlah, "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” (93) Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka, "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” (94)) (Surah Al-Isra’) Kemudian Allah SWT memberikan petunjuk kepada orang yang meragukan bahwa para rasul itu adalah manusia, agar mereka bertanya kepada Ahli Kitab terdahulu tentang para nabi terdahulu, apakah mereka dari kalangan manusia atau malaikat?
Kemudian Allah SWT menyebutkan bahwa Dia mengutus mereka yaitu: (dengan membawa keterangan-keterangan) yaitu hujjah dan dalil (dan kitab-kitab) yaitu kitab-kitab sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Adh-Dhahhak, dan lainnya. “Az-zubur” adalah bentuk jamak dari “zabur”. Orang-orang Arab berkata “zabartu al-kitaba” (saya telah menulis kitab). Allah SWT berfirman: (Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (52)) (Surah Al-Qamar) dan (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuz, bahwasanya bumi ini diwarisi hamba-hambaKu yang saleh (105)) (Surah Al-Anbiya’) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikr) yaitu Al-Qur'an (agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka) yaitu dari Tuhanmu, karena kamu telah mengetahui apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, dan karena keinginanmu yang besar kepada Al-Qur'an serta selalu mengikuti petunjuknya.
Karena Kami mengetahui bahwa kamu adalah makhluk paling utama, tuan anak cucu nabi Adam, maka kamu memberikan keterangan kepada mereka sesuatu yang menyeluruh, serta memberi penjelasan tentang hal-hal yang sulit bagi mereka (dan supaya mereka memikirkan) yaitu, agar mereka merenungkannya untuk diri mereka sendiri, lalu mereka akan mendapat petunjuk dan keberuntungan di dunia dan akhirat.
Sumber: https://tafsirweb.com/4391-surat-an-nahl-ayat-43.html
Informasi Tambahan
Juz
14
Halaman
272
Ruku
229