Kembali ke Surat An-Nahl

النحل (An-Nahl)

Surat ke-16, Ayat ke-95

وَلَا تَشْتَرُوْا بِعَهْدِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ اِنَّمَا عِنْدَ اللّٰهِ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Dan janganlah kamu jual perjanjian (dengan) Allah dengan harga murah, karena sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan janganlah kalian membatalkan perjanjian dengan Allah, untuk menggantinya dengan kekayaan yang sedikit dari kesenangan dunia. Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah berupa pahala atas menepati perjanjian adalah lebih utama bagi kalian daripada imbalan harga yang sedikit tersebut, jika kalian termasuk orang-orang yang berilmu. Maka renungilah perbedaan antara kebaikan dunia dan kebaikan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4443-surat-an-nahl-ayat-95.html

📚 Tafsir as-Sa'di

95. Allah memperingatkan para hambaNya dari (tindakan) membatalkan janji-janji dan sumpah-sumpah karena (ingin mendapatkan) kenikmatan dan kekayaan dunia. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah),” yaitu kalian mendapatkan dunia (ditukar) dengan membatalkan dan tidak menepatinya. “Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah,” berupa balasan segera (di dunia) dan ganjaran menyusul (di akhirat) adalah bagi orang yang lebih mengutamakan ridha Allah dan menepati apa yang telah dia tetapkan kepada Allah “itulah yang lebih baik bagimu,” daripada kenikmatan dunia yang fana “jika kamu mengetahui.”

Sumber: https://tafsirweb.com/4443-surat-an-nahl-ayat-95.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

95. Janganlah kalian menukar janji Allah dan perniagaan rasulNya untuk beramal sesuai syariatNya dengan ganti yang murah, yaitu dengan membatalkan janji itu karena ganti tersebut. Kenikmatan dunia itu sedikit meskipun jumlahnya banyak.

Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah berupa balasan atas pemenuhan janji dengan memberi pertolongan dan rampasan perang di dunia serta nikmat di surga itu lebih baik dan lebih utama bagi kalian daripada rejeki dunia. Jika kalian termasuk orang yang memiliki ilmu dan bisa membedakan (baik dan buruk) maka janganlah membatalkan janji

Sumber: https://tafsirweb.com/4443-surat-an-nahl-ayat-95.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 93-96 Allah SWT berfirman: (Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kalian) wahai manusia (satu umat saja) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya) (Surah Yunus: 99) yaitu Dia benar-benar menjadikan bersepakat di antara kalian dan Dia tidak menjadikan perselisihan, permusuhan, dan perdebatan di antara kalian: (Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat (118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.

Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka) (Surah Hud) Demikian juga Allah SWT berfirman di sini: (tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya) Kemudian Dia akan meminta pertanggungjawaban kalian tentang perbuatan kalian pada hari kiamat, lalu Dia membalas kalian, baik yang besar, sedang, dan sedikit Kemudian Allah SWT memberitahukan hamba-hambaNya agar tidak menjadikan sumpahnya untuk menipu dan melakukan tipu muslihat, agar kakinya tidak tergelincir sesudah dikukuhkan.

Perumpamaan bagi orang yang tadinya berada pada jalan yang lurus, lalu menyimpang darinya dan tergelincir dari jalan petunjuk karena sumpah yang dia langgar dan menjadikannya terhalang dari jalan Allah, karena orang kafir itu melihat ada orang mukmin yang bersumpah kepadanya, kemudian orang mukmin itu melanggar sumpahnya, maka tidak ada yang tersisa bagi orang kafir terhadap agama orang mukmin. Maka orang kafir itu terhalang dari masuk Islam karena hal itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan kalian rasakan kemelaratan (di dunia) karena kalian menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagi kalian azab yang besar) Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kalian tukar perjanjian kalian dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah)) yaitu, janganlah menukar iman kepada Allah dengan kehidupan dunia dan perhiasannya, sesungguhnya hal itu sedikit.

Sekiranya dunia dan isinya diberikankepada seseorang, maka apa yang ada di sisi Allah lebih baik baginya. yaitu balasan dan pahala Allah adalah lebih baik bagi orang yang berharap kepadaNya, beriman kepadaNya, memohon kepadaNya,dan memelihara janjinya dengan Allah karena mengharapkan pahala yang Dia janjikan. Oleh karena itu Allah berfirman: (jika kalian mengetahui (95) Apa yang di sisi kalian akan lenyap) yaitu akan habis dan lenyap, sesungguhnya hal itu mempunyai batas waktu tertentu dan masa habisnya (dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal) yaitu, pahalaNya untuk kalian di surga itu kekal, tidak ada habisnya dan tidak ada putusnya, sesungguhnya hal itu bersifat kekal, tidak berubah, dan tidak lenyap (Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan) Sumpah dari Allah SWT yang diperkuat dengan huruf “lam” bahwa sesungguhnya Dia akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari amal perbuatan mereka, yaitu membiarkan keburukannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4443-surat-an-nahl-ayat-95.html

Informasi Tambahan

Juz

14

Halaman

278

Ruku

236

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved