النحل (An-Nahl)
Surat ke-16, Ayat ke-112
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَىِٕنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِاَنْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَاقَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوْا يَصْنَعُوْنَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan Allah telah membuat satu perumpamaan negeri makkah yang sebelumnya aman dari penindasan dan terbebas dari kesulitan hidup, yang mana rizkinya datang melimpah ruah lagi mudah ke negeri itu dari segala penjuru, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah yang tercurah pada mereka, dan mereka mempersekurukan (sesuatu) denganNya, serta tidak mensyukurinya, maka Allah menimpakan pada mereka hukuman kelaparan dan ketakuatn terhadap pasukan-pasukan ekspedisi dan bala tentara Rasululah yang membuat nyali mereka ciut. Demikian itu disebabkan kekafiran dan tindakan batil mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/4460-surat-an-nahl-ayat-112.html
📚 Tafsir as-Sa'di
112-113. Negeri yang dimaksud ini adalah Makkah al-Mukarramah, yang sebelumnya diliputi rasa aman dan ketentraman, tidak ada seorang pun terusik di tempat itu. Bangsa Jahiliyah yang berkubang dalam kebodohan pun menghormatinya.
Bahkan (penghormatan mereka sampai pada level bila) salah seorang dari mereka menjumpai pembunuh ayah atau pembunuh saudaranya, maka ia tidak akan mengusiknya, kendatipun patriotism mereka begitu dahsyat dan sikap arogansi Arab masih ada. Maka tumbuhlah rasa aman yang sempurna di sana yang tidak terjadi di tempat lain. Begitu pula rizki yang melimpah.
Sebelumnya, Makkah merupakan kota tanpa tanaman, atau pepohonan. Akan tetapi, Allah memudahkan rizki datang kepadanya dari setiap penjuru. Lantas, datang seorang rasul kepada mereka dari kalangan mereka sendiri, yang mereka ketahui sifat amanah dan kejujurannya, mengajak mereka kepada perkara yang paling sempurna, melarang dari hal-hal yang buruk.
Tetapi, mereka mendustakannya dan mengingkari kenikmatan Allah atas mereka. Akibatnya, Allah menimpakan pada mereka keadaan yang berlawanan dengan kehidupan yang enak “dan ketakutan” yang berlawanan dengan stabilitas keamanan. Demikian itu, karena ulah dan kekufuran mereka serta sikap mereka yang tidak mensyukuri (nikmat Allah).
Allah tidak menganiaya mereka. Akan tetapi, mereka itulah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Sumber: https://tafsirweb.com/4460-surat-an-nahl-ayat-112.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
112. Allah membuat perumpamaan bagi setiap kaum yang diberi nikmat olehNya, lalu nikmat itu membuat mereka angkuh, kemudian ingkar. Dan mereka itu bukanlah penduduk Mekah. (menurut Ar-Razi) negeri mereka itu aman dari musuh, tenang, nyaman, penduduknya tidak khawatir, tidak merasa kesulitan sedikitpun.
Negeri itu diberi rejeki yang melimpah ruah dari segala sisi. Kemudian penduduknya mengingkari nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka. Lalu kemudian mereka semua ditimpa kelaparan, kemiskinan, ketakutan dan kepanikan.
Penderitaan mereka bertambah dahsyat akibat kekufuran dan pengingkaran mereka terhadap nikmat dengan tidak mau bersyukur kepada Tuhan mereka, melupakan keutamaanNya, dan permintaan pertolongan mereka terhadap selainNya. Perumpamaan ini adalah pelajaran bagi setiap negeri
Sumber: https://tafsirweb.com/4460-surat-an-nahl-ayat-112.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 112-113 Ini merupakan perumpamaan tentang penduduk Makkah, sesungguhnya Makkah adalah kota yang aman, tentram, dan tenang; sedangkan orang-orang yang tinggal di sekitarnya tidak aman. Barangsiapa yang memasukinya, maka dia akan aman dan tidak takut, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (Tanah Suci) yang aman. yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagi kalian) dari Kami?) (Surah Al-Qashash: 57) Demikian juga Allah berfirman: (rezekinya datang kepadanya melimpah) yaitu enak dan mudah (dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah) yaitu mengingkari tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada padanya, dan yang paling besar adalah pengutusan nabi Muhammad SAW kepada mereka.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahanam (28) mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman (29)) (Surah Ibrahim) Oleh karena itu, Allah mengganti kedua keadaan yang mereka alami pertama itu dengan dua keadaan yang kebalikannya.
Lalu Allah SWT berfirman: (karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan) yaitu secara menyeluruh membuat mereka merasakan dan tertimpa kelaparan, padahal sebelumnya didatangkan kepada mereka buah-buahan, dan rezekinya yang datang dari segala tempat. Demikian itu karena mereka durhaka kepada Rasulullah SAW dan selalu menentangnya. Lalu beliau berdoa untuk mereka agar ditimpa musim paceklik, seperti musim paceklik nabi Yusuf.
Lalu mereka tertimpa tahun yang menghabiskan segala sesuatu mefeka miliki, sehingga mereka memakan bulu unta yang dicampur dengan darahnya ketika mereka menyembelihnya. Firman Allah: (dan ketakutan) Demikian itu karena mereka mengganti keamanan mereka dengan rasa takut kepada Rasulullah SAW dan para sahabatnya setelah hijrah ke Madinah berupa ketakutan terhadap terhadap pembalasan, pengintai dan pasukan beliau. Dia menjadikan setiap sesuatu yang mereka miliki menjadi hancur dan rendah sehingga Allah SWT memberikan kemenangan kepada RasulNya SAW.
Demikian itu karena perbuatan mereka, kesaliman serta kedustaan mereka terhadap Rasulullah SAW yang diutus Allah kepada mereka dari kalangan mereka sendiri. Beliau merupakan anugerah bagi mereka, seperti yang firmanNya: (Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri) (Surah Ali Imran: 164) Sebagaimana bahwa orang-orang kafir itu terbalik keadaannya, mereka menjadi takut setelah merasa aman, dan menjadi kelaparan setelah merasakan kekenyangan.
Lalu Allah mengganti keadaan orang-orang mukmin setelah ketakutan mereka menjadi aman. Dia memberi rezeki yang berlimpah kepada mereka setelah kemiskinan. dan menjadikan mereka sebagai pemimpin, penguasa, panglima, dan imam manusia.
Sumber: https://tafsirweb.com/4460-surat-an-nahl-ayat-112.html
Informasi Tambahan
Juz
14
Halaman
280
Ruku
238