النحل (An-Nahl)
Surat ke-16, Ayat ke-116
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَا تَصِفُ اَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هٰذَا حَلٰلٌ وَّهٰذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوْا عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَفْتَرُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُوْنَۗ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ”Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan janganlah kalain (wahai kaum musyrikin) mengatakan pernyataan dusta yang disebut oleh lisan-lisan kalian bahwa ini halal terhadap perkara yang diharamkan Allah, dan ini haram terhadap perkara yang dihalalkan Allah demi mengadakan kebohongan atas nama Allah dengan menisbatkan penghalalan dan pengharaman itu kepadaNya. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kedustaan atas nama Allah, mereka tidak akan beruntung mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Sumber: https://tafsirweb.com/4464-surat-an-nahl-ayat-116.html
📚 Tafsir as-Sa'di
116. “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, ‘Ini halal dan ini haram’ .” maksudnya janganlah kalian mengharamkan dan menghalalkan sendiri sebagai bentuk kedustaan, kebohongan dan mengada-adakan perkataan atas Nama Allah “untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung,” di dunia maupun akhirat. Allah pasti akan memperlihatkan kehinaan mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/4464-surat-an-nahl-ayat-116.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
116. Wahai manusia, janganlah kalian mengharamkan dan menghalalkan sesuatu hanya dengan menggunakan lisan tanpa menunjukkan dalil, sehingga kalian berkata: “Ini halal dan ini haram, sedangkan Allah tidak menghalalkan dan tidak mengharamkannya, supaya kalian bisa menisbahkan suatu kebohongan kepada Allah. Sesungguhnya orang-orang yang merekayasa kebohongan atas nama Allah, maka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.”
Sumber: https://tafsirweb.com/4464-surat-an-nahl-ayat-116.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 114-117 Allah SWT memberitahukan kepada hamba-hambaNya yang mukmin untuk memakan rezekiNya yang halal dan baik, dan bersyukur kepadaNya atas hal itu. Sesungguhnya Dia adalah Dzat yang memberi nikmat itu kepada mereka yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. Kemudian Allah SWT menyebutkan sesuatu yang Dia haramkan atas mereka, karena di dalamnya terkandung mudharat bagi mereka, dalam agama dan urusan dunia mereka; yaitu bangkai, darah, dan daging babi: (dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah) yaitu hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah.
Sekalipun demikian: (tetapi barang siapa yang terpaksa memakannya) yaitu dia membutuhkannya tanpa melakukan kezaliman dan melampaui batas (Maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Telah dijelaskan pembahasan yang semisal dengan ayat ini dalam surah Al-Baqarah; sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam, segala puji bagi Allah. Kemudian Allah melarang dari menempuh jalan orang-orang musyrik yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu hanya berdasarkan nama-nama dan istilah-istilah yang mereka ada-adakan menurut pendapat mereka sendiri berupa bahirah, saibah. washilah, ham dan lainnya yang menjadi hukum bagi mereka yang mereka buat-buat sendiri di masa Jahiliyah. Lalu Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, "Ini halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah) Termasuk ke dalam pengertian ini setiap orang yang mengadakan suatu bid'ah yang tidak ada sandarannya dari hukum syara', atau dia menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah, atau mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah, berdasarkan pendapat dan hawa nafsunya.
Huruf “maa” dalam firmanNya: (apa yang disebut-sebut) adalah “maa masdariyah”, yakni janganlah berkata dusta terhadap apa yang disebut lidah kalian. Kemudian Allah SWT memperingatkan atas hal itu, lalu berfirman: (Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung) yaitu di dunia, dan tidak pula di akhirat. Adapun di dunia, maka itu hanya kesenangan sementara.
Adapundi akhirat maka bagi mereka itu azab yang pedih, Sebagaimana Allah berfirman: (Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras (24)) (Surah Luqman) dan (Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak beruntung (69) (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka (70)) (Surah Yunus)
Sumber: https://tafsirweb.com/4464-surat-an-nahl-ayat-116.html
Informasi Tambahan
Juz
14
Halaman
280
Ruku
238