Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-2

وَاٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ وَجَعَلْنٰهُ هُدًى لِّبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَلَّا تَتَّخِذُوْا مِنْ دُوْنِيْ وَكِيْلًاۗ

Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sebagaimana Allah telah memuliakan Muhammad dengan isra, Kami telah memuliakan Musa dengan memberinya kitab taurat. Dan kami menjadikannya sebagai penjelas kebenaran dari bimbingan bagi bani israil, yang berisi larangan bagi mereka dari menjadikan selain Allah sebagai yang menangani(segala urusan) atau sesembahan yang mana mereka menyerahkan segala persoalan mereka kepadanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4606-surat-al-isra-ayat-2.html

📚 Tafsir as-Sa'di

2. Seringkali Allah Yang Maha Pencipta menghubungkan antara kenabian Muhammad dengan kenabian Musa, kitab dan syariat mereka berdua. Karena kitab keduanya adalah sebaik-baik kitab, syariat mereka merupakan syariat yang paling sempurna, dan kenabian mereka adalah (tingkat) kenabian yang tertinggi serta para pengikut mereka adalah bagian terbesar kaum Mukminin.

Oleh karenanya, Allah berfirman, “Dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil,” yang bisa mereka jadikan petunjuk dari dalam kegelapan kebodohan menuju keilmuan tentang kebenaran (dengan berfirman), “Janganlah kamu mengambil penolong selain aku,” maksudnya Kami telah katakana hal itu kepada mereka.

Dan untuk tujuan itu pula, Kami telah menurunkan al-Kitab (Taurat). (Yaitu) supaya mereka beribadah hanya kepada Allah, kembali kepadaNya, menjadikanNya sebagai satu-satunya Penolong dan Pengatur, baik dalam urusan agama ataupun perkara duniawi mereka, serta tidak bergantung kepada selainNYa dari makhluk yang tidak memiliki sesuatu pun (kekuasaan) dan tidak bisa memberi manfaat sedikit pun bagi mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/4606-surat-al-isra-ayat-2.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

2. Dan Kami anugerahkan kepada Musa kitab Taurat. Lalu Kami jadikan kitab itu sebagai petunjuk bagi Bani Israil dari kegelapan menuju cahaya dan supaya kalian tidak mengambil Tuhan lain selain Aku yang kalian serahi segala perkara-perkara kalian.

Sumber: https://tafsirweb.com/4606-surat-al-isra-ayat-2.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 2-3 Setelah Allah SWT menyebutkan bahwa Dia telah memperjalankan hambaNya yaitu nabi Muhammad SAW di malam hari. Lalu Dia menghubungkannya dengan kisah nabi Musa AS yang merupakan hamba, rasul, dan orang yang berbicara langsung denganNya. Allah SWT sering kali mengiringkan penyebutan nabi Musa AS dan nabi Muhammad SAW, demikian juga penyebutan Taurat dan Al-Qur'an.

Oleh karena itu Allah SWT setelah menyebutkan peristiwa Isra’ Mi’raj, Allah SWT berfirman: (Dan Kami berikan kepada Musa kitab) yaitu kitab Taurat (dan Kami jadikan kitab Taurat) yaitu kitab itu (petunjuk) petunjuk (bagi Bani Israil (dengan firman),"Janganlah kalian mengambil") yaitu janganlah kalian mengambil ("...penolong selain Aku”) yaitu pelindung, penolong, dan sembahan selain Aku. Karena sesungguhnya Allah SWT menurunkan kepada setiap nabi yang Dia utus agar hanya menyembah kepada Allah, tdak iada sekutu bagiNya." Kemudian Allah SWT berfirman (anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh) Bentuknya adalah,"Hai keturunan orang-orang yang Kami bawa bersama Nuh" Di dalamnya terdapat pengingat atas karunia Allah. yaitu, "Wahai keturunan orang-orang yang Kami selamatkan dan Kami bawa bersama Nuh di dalam bahtera, tirulah jejak bapak kalian!" (Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyu­kur) yaitu, ingatlah kalian semua atas nikmatKu kepada kalian, dengan mengutus nabi Muhammad SAW kepada kalian.

Sumber: https://tafsirweb.com/4606-surat-al-isra-ayat-2.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

282

Ruku

240

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved