Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-16

وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan jika kami berkehendak membinasakan satu penduduk negeri dikarenakan perbuatan zhalim mereka, maka kami memerintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah diantara mereka untuk taat kepada Allah dan mentauhidkanNya serta membenarkan para rasulNya, sedang yang lain hanya mengikuti mereka saja. Lalu mereka mendurhakai perintah tuhan mereka dan mendustakan para rasulNya, sehingga sudah pantaslah berlaku pada mereka ketetapan turunnya siksaan yang tidak bisa di tolak. Maka Kami pun membinasakan mereka sampai habis ke akar-akarnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4620-surat-al-isra-ayat-16.html

📚 Tafsir as-Sa'di

16. Allah memberitahukan bahwasanya apabila Dia ingin menghancurkan salah satu negeri yang berbuat sewenang-wenang dan meluluhlantahkannya dengan azab sampai tak tersisa, maka Dia akan memberikan perintah kepada orang-orang kalangan mewah mereka dalam bentuk ketetapan takdir (untuk menaati Allah). Lalu mereka berbuat kefasikan sampai tindakan melampaui batas mereka sudah parah “maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),” yaitu ketentuuan azab (Kami), yang mana tidak ada (seorang pun) yang sanggup menolaknya “kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/4620-surat-al-isra-ayat-16.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

16. Dan jika Kami hendak membinasakan penduduk suatu negeri karena saking beratnya kejahatan mereka, maka Kami akan perintahkan kepada orang-orang yang diberi kenikmatan di dalamnya, yaitu para pemimpin, para pemilik kewenangan dan orang-orang yang memiliki kemuliaan untuk berbuat ketaatan dan kebaikan. Namun mereka menyimpang dari perintah Kami, sehingga azab itu pasti menimpa mereka, lalu Kami binasakan mereka dan Kami robohkan rumah-rumah mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/4620-surat-al-isra-ayat-16.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ulama qiraah berbeda pendapat dengan firmanNya (amarna) yang terkenal dibaca takhfif . Para mufasir berbeda pendapat tentang maknanya. Dikatakan bahwa maknanya adalah Kami memerintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu dengan perintah takdir.

Sebagaimana firmanNya: (tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang) (Surah Yunus: 24) dan sesungguhnya Allah tidak menyuruh perbuatan yang keji.

Mereka berkata bahwa makna yang dimaksud adalah Allah menundukkan mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan keji, maka mereka layak mendapat azab Ibnu Jarir berkata, bisa jadi bahwa maknanya adalah bahwa Kami menjadikan mereka sebagai pemimpin. Saya berkata, bahwa hal ini hanya berdasarkan bacaan orang yang membacanya dengan bacaan (ammarna mutrafiha) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu) bahwa Kami menjadikan orang-orang jahat mereka berkuasa, lalu mereka melakukan kemaksiatan di dalamnya. Ketika mereka melakukan hal itu, Allah membinasakan mereka dengan azab.

Hal itu seperti firmanNya: (Dan demikianlah pada setiap negeri Kami jadikan pembesar-pembesar yang jahat agar melakukan tipu daya di negeri itu) (Surah Al-An'am: 123) Demikian juga dikatakan Abu Al-’Aliyah, Mujahid, dan Ar-Rabi' bin Anas Diriwayatkan dari Malik, dari Az-Zuhri tentang firmanNya: (Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu) yaitu Kami memperbanyak mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/4620-surat-al-isra-ayat-16.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

283

Ruku

241

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved