Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-18

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهٗ فِيْهَا مَا نَشَاۤءُ لِمَنْ نُّرِيْدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهٗ جَهَنَّمَۚ يَصْلٰىهَا مَذْمُوْمًا مَّدْحُوْرًا

Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Barang siapa yang hanya mencari dunia yang cepat sirna ini, dan berusaha dengan kuat untuk itu saja, sedang ia tidak mengimani alam akhirat dan tidak beramal untuknya, maka Allah akan menyegerakan baginya di dunia ini apa yang dikehendaki dan diinginkanNYa, dari hal-hal yang telah Dia tulis baginya di lauhil mahfuzh. Kemudian Allah menjadikan neraka jahanam baginya di akhirat kelak. Ia memasukinya dalam keadaan tercela lagi terusir dari rahmat Allah . itu disebabkan keinginannya untuk meraih dunia dan usaha kuatnya untuk itu, bukan untuk akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4622-surat-al-isra-ayat-18.html

📚 Tafsir as-Sa'di

18. Allah memberitahukan bahwasanya “barangsiapa menghendaki,” (kehidupan) dunia “kehidupan sekarang,” yang akan berakhir lagi fana, kemudian dia bekerja dan berusaha untuk meraihnya sehingga dia lupa tempat asal dan tujuan akhir hidupnya (akhirat), maka Allah akan segera memberikan sebagian kekayaan dan perhiasan dunia yang dia inginkan dan kehendaki, (sesuai jatah) yang telah Allah tulis baginya di Lauhul Mahfuzh. Hanya saja, semua itu bukanlah kenikmatan yang mempunyai nilai manfaat lagi tidak kekal baginya.

Kemudian di akhirat kelak, Allah menyediakan baginya “Neraka Jahannam, dia memasukinya,” maksudnya dia merasakan langsung sikaanNya “dalam keadaan tercela dan terusir,” dalam keadaan kehinaan, terbongkar seluruh aibnya dan tercela di hadapan Allah dan para makhluk (juga) jauh dari rahmat Allah. Maka Allah menyatukan baginya antara deraan siksa dengan kehinaan bagi orang ittu.

Sumber: https://tafsirweb.com/4622-surat-al-isra-ayat-18.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

18. Barangsiapa hanya menghendaki amal dunia dan kesenangannya yang telah berlalu atas akhirat, maka Kami akan menyegerakan baginya sesuatu yang Kami kehendaki bagi orang yang ingin disegerakan di antara mereka, bukan sesuatu yang mereka kehendaki, Kemudian karena meninggalkan amal akhirat, Kami membuatnya masuk ke dalam neraka Jahanam sebagai orang yang tercela, menjijikkan dan tertolak dari rahmat Allah SWT

Sumber: https://tafsirweb.com/4622-surat-al-isra-ayat-18.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 18-19 Allah SWT memberitahukan bahwa tidaklah setiap orang yang mencari dunia dan kenikmatan dapat memperolehnya, melainkan dunia itu bisa diperoleh orang yang dikehendaki Allah. Hal ini mengikat kemutlakan makna yang terdapat dalam ayat-ayat lainnya. Sesungguhnya Allah berfirman: (maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam) yaitu di akhirat (ia akan memasukinya) yaitu dia akan dimasukkan ke dalamnya sehingga neraka Jahannam meliputinya dari segala sisinya (dalam keadaan tercela) dalam keadaan tercela.

Hal itu sebagai balasan dari perbuatannya yang buruk, ketika dia memilih dunia daripada akhirat yang kekal (lagi dalam keadaan terusir) yaitu dijauhkan, terhina dan terusir. Firman Allah: (Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat) yaitu menginginkan rumah akhirat dan kenikmatan serta kegembiraan di dalamnya (berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh) yaitu, dia mencari hal itu dengan menempuh jalannya dan mengikuti Rasul SAW (sedangkan ia adalah mukmin) yaitu hatinya beriman dan membenarkan pahala dan pembalasan (maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik)

Sumber: https://tafsirweb.com/4622-surat-al-isra-ayat-18.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

284

Ruku

241

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved