Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-31

وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan apabila kalian telah mengetahui bahwa rizki itu di tangan Allah , maka janganlah kalain wahai manusia membunuh anak-anak kalian lantaran rasa takut terhadap kemiskinan, karena sesungguhnya Dialah Allah yang maha pemberi rizki bagi hamba-hambaNya, Dia memberi rizki kepada anak-anak sebagiamana memberi rizki kepada orangtua. Sesungguhnya membunuh anak-anak merupakan perbuatan dosa besar.

Sumber: https://tafsirweb.com/4635-surat-al-isra-ayat-31.html

📚 Tafsir as-Sa'di

31. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap hambaNya, lantaran Dia lebih saying kepada mereka dibandingkan dua orang tua mereka. Oleh sebab itu, Dia melarang orang tua untuk membunuh anak-anak mereka (hanya) karena takut kemiskinan.

Allah-lah yang menanggung rizki mereka semua. Allah mengabarkan bahwasanya “membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar,” maksudnya termasuk dosa-dosa yang paling besar, dikarenakan telah sirnanya rasa kasih sayang dari hati, kedurhakaan yang besar, serta kenekatan membunuh anak yang belum pernah berbuat dosa dan tidak pernah bermaksiat.

Sumber: https://tafsirweb.com/4635-surat-al-isra-ayat-31.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

31. Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut fakir, sebagaimana yang dilakukan sebagian orang-orang bodoh. Kami memberi rejeki anak-anak kalian juga diri kalian.

Dan kalian bukanlah pemberi rejeki. Dan yang berlalu di sini adalah rejeki anak, karena sesungguhnya pembunuhan itu dilakukan karena takut fakir dengan adanya mereka. Dan yang berlalu dalam urusan binatang ternak adalah rejeka bapak karena pembunuhan itu karena kefakiran bapak.

Sesungguhnya pembunuhan mereka itu adalah dosa besar (agung)

Sumber: https://tafsirweb.com/4635-surat-al-isra-ayat-31.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa Allah SWT lebih sayang kepada hamba-hambaNya daripada orang tua kepada anaknya, karena Dia melarang membunuh anak-anak; sebagaimana Allah memerin­tahkan kepada orang tua agar memberikan warisan kepada anak-anaknya. Di zaman Jahiliyah mereka tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuan, bahkan salah seorang dari mereka membunuh anak perempuannya agar tidak berat bebannya. Lalu Allah SWT melarang hal itu, Allah berfirman: (Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan) yaitu takut miskin di masa mendatang.

Oleh karena itu Allah mendahulukan untuk memperhatikan rezeki kepada mereka. Allah berfirman: (Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian) yaitu, di dalam surah Al-An'am (Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan) (Surah Al–An’am: 151) yaitu kefakiran (Kami akan memberi rezeki kepada kalian dan kepada mereka) (Surah Al-An'am: 151) Firman Allah: (Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar) yaitu dosa besar.

Sebagian ulama membacanya “khata’an kabiran”, hal itu dengan makna sama. Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abdullah bin Mas'ud,”Aku berkata,”Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?" Rasulullah SAW menjawab,”Jika kamu mengadakan tandingan bagi Allah, padahal Dialah yang menciptakanmu” Aku bertanya,"Kemudian dosa apa lagi?" Rasulullah SAW menjawab,”Jika kamu membunuh anakmu karena takut dia makan bersamamu” Aku bertanya lagi,"Kemudian dosa apa lagi?" Rasulullah SAW menjawab,”Jika kamu berbuat zina dengan istri tetanggamu”

Sumber: https://tafsirweb.com/4635-surat-al-isra-ayat-31.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

285

Ruku

243

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved