الاسراۤء (Al-Isra')
Surat ke-17, Ayat ke-45
وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ
Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur'an, Kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan apabila engkau membaca al-qur’an, sedang kuam musyrikin mendengarkannya, maka Kami adakan antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat sekat penutup yang menutupi akal-akal mereka untuk memahami al-qur’an sebagai bentuk hukuman bagi mereka atas kekafiran dan keingakaran mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/4649-surat-al-isra-ayat-45.html
📚 Tafsir as-Sa'di
45. Allah mengabarkan tentang hukuman bagi para pendusta kebenaran, yaitu orang-orang yang menampik dan memalingkan diri dari kebenaran, bahawasanya Allah menghalangi keimanan (dari hati mereka). Allah berfirman, “Dan apabila kamu membaca al-Quran,” yang bermuatan pelajaran, peringatan, petunjuk iman, kebaikan, dan ilmu yang melimpah “niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup,” yang betul-betul menghalangi mereka untuk memahami al-Quran, meneliti hakikatnya dan tunduk kepada kebaikan yang diserukannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/4649-surat-al-isra-ayat-45.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
45. Dan apabila kamu membaca Al-Qur’an, wahai Nabi, maka Kami akan membuatkan antara kamu dan orang-orang yang tidak mengimani akhirat sebuah dinding penghalang yang menghalangimu dari mereka, sehingga mereka tidak bisa melihatmu. Maksudnya adalah Kami menciptakan sekat-sekat yang mencegah mereka untuk mengambil manfaat dan pelajaran dari Al-Qur’an karena penolakan mereka terhadap Al-Qur’an dan dirimu.
Sumber: https://tafsirweb.com/4649-surat-al-isra-ayat-45.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 45-46 Allah SWT berfirman kepada RasulNya, nabi Muhammad SAW: Dan apabila kamu membaca, wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik itu Al-Qur'an, maka Kami menjadikan dinding antara kamu dan mereka. Qatadah dan Ibnu Zaid yaitu penutup yang menutupi hati mereka. Sebagaimana Allah berfirman: (Mereka berkata, "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutup) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding”) (Surah Fushshilat: 5) yaitu penghalang dari dari apa yang kamu ucapkan kepada kami.
Firman Allah: (suatu dinding yang tertutup) yaitu penutup. seperti kata “maimun” dan “masy’um”, yang maknanya adalah “yaamin” dan “syaa’im” karena berasal dari “yumnuhum” dan “syu’muhum” DIkatakan bahwa maknanya adakah,ditutupi dari pandangan mata, sehingga mata tidak dapat melihatnya. Bersamaan dengan itu menjadi penghalang antara mereka dan petunjuk. Ibnu Jarir cenderung kepada pendapat yang yang kuat.
Firman Allah: (dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka) yaitu bentuk jamak dari “kinan”, yaitu sesuatu yang menutupi hati (Agar mereka tidak dapat memahaminya) yaitu agar mereka tidak memahami Al Qur'an (dan sumbatan di telinga mereka) yaitu sumbatan yang menghalangi mereka dari mendengar Al-Qur'an dengan pendengaran yang memberi manfaat dan petunjuk kepada mereka. Firman Allah: (Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an) yaitu, ketika kamu mengesakan Allah dalam bacaanmu dan kamu berkata, "Tidak ada Tuhan selain Allah" (niscaya mereka berpaling) yaitu berpaling kembali (kebelakang melarikan diri) Nufur adalah bentuk jamak dari nafir. seperti kata qu'ud yang merupakan bentuk jamak dari qa’id. Dan boleh dikatakan bahwa itu adalah bentuk mashdar yang bukan dari fi'il.
Hanya Allah yang lebih mengetahui Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira (45)) (Surah Az-Zumar) Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an) bahwa ketika orang-orang muslim mengucapkan "Tidak ada Tuhan selain Allah", maka orang-orang musyrik mengingkarinya dan kalimat itu terasa berat oleh mereka, kemudian iblis dan pasukannya membantu mereka.
Akan tetapi, Allah membela, meninggikan, menolong dan memenangkan kalimat itu atas orang-orang yang menentangnya. Sesungguhnya ini adalah kalimat yang jika dijadikan pegangan orang yang berseteru, maka dia akan beruntung. barang siapa berperang demi membelanya, maka dia mendapat pertolongan. Sesungguhnya yang mengenal kalimat itu hanyalah orang-orang muslim, penduduk Jazirah Arab ini yang dapat ditempuh seorang pengendara dalam beberapa malam.
Sedangkan semua manusia di masa itu tenggelam dalam kegelapannya, mereka tidak mengenalnya dan tidak mengakuinya.Allah SWT. berfirman kepada RasulNya, nabi Muhammad SAW: Dan apabila kamu membaca, wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik itu, Al-Qur'an, maka Kami jadikan penghalang antara kamu dan mereka. Qatadah dan Ibnu Zaid berkata:”Penutup atas hati mereka” Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka berkata, "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutup) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding”) (Surah Fushshilat: 5) yaitu dinding yang menghalangi apa yang kamu ucapkan sampai kepada kami.
Firman Allah: (suatu dinding yang tertutup) yaitu bermakna satir (penutup). seperti kata “maimun” dan “masy’um”, yang bermakna yamin dan sya’im karena berasal dari “yumnuhum” dan “syu’munhum”. DIkatakan bahwa makna yang dimaksud adalah ditutupi dari pandangan mata, sehingga mata tidak bisa melihatnya. Bersamaan dengan itu yaitu menjadi penghalang antara mereka dan petunjuk.
Ibnu Jarir condong pada pendapat yang telah dikuatkan itu. Firman Allah: (dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka) yaitu bentuk jamak dari kinan, yaitu sesuatu yang menutupi hati (Agar mereka tidak dapat memahaminya) yaitu agar mereka tidak memahami Al Qur'an (dan sumbatan di telinga mereka) yaitu sumbatan yang menghalangi mereka dari mendengar Al-Qur'an dengan pendengaran yang bisa memberi manfaat dan petunjuk kepada mereka. Firman Allah: (Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an) yaitu, ketika kamu mengesakan Tuhanmu dalam bacaanmu dan kamu berkata, "Tidak ada Tuhan selain Allah" (niscaya mereka berpaling) yaitu mereka berpaling ke belakang (mereka berpaling ke belakang melarikan diri) Nufur adalah bentuk jamak dari nafir.
Seperti kata “qu'ud” yang merupakan bentuk jamak dari “qa’id”. Bisa dikatakan bahwa itu adalah bentuk mashdar yang bukan berasal dari fi'il. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan apabila yang disebut hanya nama Allah, kesal sekali hati orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat. Namun apabila nama-nama sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka menjadi bergembira (45)) (Surah Az-Zumar).
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri) bahwa orang-orang muslim ketika mengucapkan kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah", maka orang-orang musyrik memprotesnya dan kalimat itu terasa berat oleh mereka, kemudian iblis dan pasukannya membantu mereka. Lalu Allah membelanya melainkan melancarkan, meninggikan, menolong dan memenangkannya atas orang-orang yang menentangnya. Sesungguhnya kalimat ini adalah kalimat yang jika dijadikan pegangan oleh orang yang berseteru, maka dia akan beruntung; dan siapa saja yang berperang demi membelanya, maka dia mendapat pertolongan.
Sesungguhnya yang mengenal kalimat itu hanya orang-orang muslim penduduk Jazirah Arabia yang bisa ditempuh seorang pengendara melainkan beberapa malam. Dan semua manusia di masa itu tenggelam di dalam kegelapan, mereka tidak mengenalnya dan tidak mengakuinya.
Sumber: https://tafsirweb.com/4649-surat-al-isra-ayat-45.html
Informasi Tambahan
Juz
15
Halaman
286
Ruku
244