البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-201
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan diantara manusia ada kelompok orang mukmin yang mengucapkan dalam doanya," wahai tuhan kami, berikanlah kepada kami di dunia ini keselamatan, rizki, ilmu yang bermanfaat, amal Shalih dan lainnya dari perkara-perkara agama dan dunia, dan di akhirat berikanlah kami surga, dan jauhkanlah dari kami siksaan neraka." Dan do’a ini termasuk do’a yang paling lengkap isinya oleh karena itu, nabi dahulu sering membacanya sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab shahihain.
Sumber: https://tafsirweb.com/727-surat-al-baqarah-ayat-201.html
📚 Tafsir as-Sa'di
200-202. Kemudian Allah mengabarkan tentang keadaan para makhluk, bahwasanya mereka memohon kebutuhan-kebutuhan mereka kepada Allah, berlindung kepadaNya dari segala yang membahayakan mereka, akan tetapi niat dan maksud mereka berbeda-beda, diantara mereka “ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia’.” Maksudnya, ia memohon kepadaNya kenikmatan kenikmatan dunia yang merupakan keinginan dirinya, namun ia tidak mendapatkan bagian di akhirat, karena ia membencinya dan mencukupkan cita-citanya hanya sebatas dunia. Di antara mereka ada yang berdoa kepada Allah demi kemaslahatan dunia dan akhirat, dan ia butuh kepadanya dalam kepentingan kepentingan agama dan dunianya.
Maka setiap dari kelompok pertama dan kelompok kedua memiliki hasil dari apa yang telah mereka kerjakan dan usahakan, dan Allah akan memberikan balasannya sesuai dengan perbuatan, cita-cita, dan niat mereka dengan balasan yang berdasarkan kepada keadilan dan kemuliaan, di mana Dia dipuji dengan pujian yang paling sempurna dan paling lengkap karenanya. Ayat ini merupakan dalil bahwa Allah mengabulkan doa setiap orang, baik muslim maupun kafir atau fasik. Akan tetapi pengabulan doa orang itu bukanlah sebuah tanda bagi kecintaanNya terhadap orang tersebut dan kedekatanNya padanya, kecuali dalam permohonan yang berhubungan dengan akhirat dan kepentingan kepentingan agama.
Dan kebaikan yang diharapkan di dunia, termasuk dalam hal itu adalah segala yang sangat baik kejadiannya bagi seorang hamba, seperti rizki yang lancar, luas, dan halal, istri yang sholihah, anak yang merupakan penyejuk mata, ketenangan, ilmu yang berguna, amalan yang shalih, dan semacamnya dari segala macam permohonan yang dicintai dan dibolehkan. Adapun kebaikan di akhirat adalah selamat dari siksaan kubur, padang mahsyar, dan api neraka, memperoleh keridhoan Allah, mendapatkan kenikmatan yang abadi, dekat dengan Robb yang maha penyayang hingga doa ini menjadi doa yang paling lengkap, paling sempurna dan paling utama untuk didahulukan. Oleh karena itulah nabi memperbanyak doa dengannya dan senantiasa menganjurkan umatnya untuk berdoa dengannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/727-surat-al-baqarah-ayat-201.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
201. Di antara mereka ada yang meminta keluasan rejeki, kesehatan, keamanan, istri dan anak yang shalih di dunia, serta meminta surga keridhaan dan dijauhkan dari neraka di akhirat. Ibnu Abbas berkata: “Ada suatu kaum Baduwi yang datang ke suatu tempat dan berdoa: “Ya Allah, berikanlah tahun yang penuh dengan hujan, kesuburan, keberuntungan dan kebaikan” sedangkan mereka tidak menyebutkan sedikitpun tentang perkara akhirat.
Lalu turunlah ayat ke 200. Lalu datang kelompok lain dari golongan orang mukmin dan berdoa: {Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah …}”
Sumber: https://tafsirweb.com/727-surat-al-baqarah-ayat-201.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 200-202 Allah SWT memerintahkan untuk memperbanyak mengingatNya setelah menunaikan rangkaian ibadah. FirmanNya, (sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu). Mereka berbeda pendapat tentang maknanya Ibnu Jarir meriwayatkan dari ‘Atha’ yaitu seperti perkataan anak kecil ”ayah” “ibu”, yaitu sebagaimana dialek anak kecil untuk menyebut ibu dan ayahnya.
Demikian juga kalian ingatlah Allah setelah menyelesaikan rangkaian ibadah. Demikian pula dikatakan oleh Adh-Dhahhak dan Ar-Rabi' bin Anas. Yang dimaksud dari ayat ini adalah dorongan untuk memperbanyak mengingat Allah SWT.
Oleh karena itu, Dia meneguhkan dengan firmanNya, (atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu) adalah untuk membedakan maknanya, yang artinya seperti kalian mengingat nenek moyang kalian atau lebih banyak dari itu. Kata “Aw” disini untuk menyempurnakan perumpamaan dalam menyampaikan pemberitahuan, sebagaimana firmanNya, (seperti batu, bahkan lebih keras lagi) (Surah Al-Baqarah: 74), (mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih dari itu takutnya) (Surah An-Nisa: 77), (Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih (147)) (Surah Ash-Shaffat) dan (maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi) (9)) (Surah An-Najm).
Dalam ayat ini tidak ada keraguan sama sekali, tetapi itu dimaksudkan untuk menyempurnakan pemberitahuan bahwa hal itu seperti itu atau lebih dari itu. Kemudian Allah SWT membimbing agar berdoa kepadaNya setelah memperbanyak mengingat kepadaNya, dengan mengharapkan jawaban dariNya, dan mencela mereka yang tidak memohon kepadaNya kecuali untuk urusan duniawi dan dia menghindari urusan akhiratnya. Lalu Allah berfirman, (Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiada baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat) yaitu sebagian saja dan bukan sebuah keuntungan.
Hal ini mengandung celaan agar tidak menyerupai orang yang melakukan hal itu. Said bin Jubair meriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Sebagian bangsa Arab datang ke tempat wukuf, lalu mereka berkata, “Ya Allah, jadikanlah tahun ini adalah tahun hujan, tahun subur, dan tahun kelahiran anak yang baik, dan mereka tidak menyebutkan perkara akhirat sedikitpun. Lalu Allah menurunkan firmanNya tentang mereka, (Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat) dan ada yang datang setelah mereka, orang-orang mukmin, mereka berdoa ("Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka").
Lalu Allah menurunkan ayat, (Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitunganNya). Oleh karena itu, Allah memuji mereka yang memohon kepadaNya dalam urusan dunia dan akhirat. Dia berfirman, (Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka").
Doa ini mengumpulkan semua kebaikan di dunia dan agar dihindarkan dari segala keburukan. Sesungguhnya kebaikan di dunia meliputi segala sesuatu yang diinginkan dalam kehidupan duniawi, seperti kesehatan, rumah yang luas, pasangan yang baik, rezeki yang melimpah, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang nyaman, dan pujian yang indah, dan banyak lagi termasuk dalam apa yang diungkapkan oleh para mufasir, dan tidak ada penafian di antara ungkapan itu. Semuanya ini mencakup seluruh kebaikan di dunia.
Adapun kebaikan di akhirat itu merupakan sesuatu yang lebih tinggi, yaitu masuk ke surga dan segala hal yang mengiringinya seperti rasa aman dari ketakutan terbesar di padang mahsyar, kemudahan dalam hisab, dan hal-hal lain yang baik di akhirat. Adapun terkait selamat dari api neraka, maka perlu mengusahakan sebab-sebab agar mendapatkan hal itu di dunia, seperti menjauhi sesuatu yang haram dan perbuatan dosa, serta meninggalkan hal-hal syubhat, dan tindakan yang diharamkan. Qasim bin Abdurrahman mengatakan, “Barang siapa yang memiliki hati yang bersyukur, lisan yang banyak berdzikir, dan tubuh yang sabar, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta terhindar dari siksa neraka.” Oleh karena itu, disebutkan dalam hadits-hadits untuk mendorong agar berdoa dengan doa ini.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, “Nabi SAW biasa berdoa, “Ya Allah, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka"
Sumber: https://tafsirweb.com/727-surat-al-baqarah-ayat-201.html
Informasi Tambahan
Juz
2
Halaman
31
Ruku
26