Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-53

وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu yang beriman, agar hendaknya mereka bertutur kata yang baik lagi bagus dalam komunikasi dan perbincangan mereka. Sesungguhnya jika mereka tidak mengerjakan hal itu, maka setan akan melontarkan diantara mereka api permusuhan, kerusakan dan pertengkaran. Sesungguhnya setan itu merupakan musuh yang benar-benar menampakan permusuhannya bagi manusia.

Sumber: https://tafsirweb.com/4657-surat-al-isra-ayat-53.html

📚 Tafsir as-Sa'di

53. Ini salah satu bentuk (cermin) kelembutan Allah terhadap hambaNya, yang mana Allah memerintahkan mereka untuk berakhlak, dan beramal mulia yang bisa menyebabkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)’ .” ini adalah perintah untuk (mengucapkan) semua perkataan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.

Seperti qira’ah, dzikir, ilmu, amar ma’ruf nahi munkar, perkataan lembut dan baik kepada semua manusia sesuai dengan kedudukan dan martabat mereka. Apabila ada sebuah perkara berada di antara dua perkara yang baik, maka dia diperintahkan untuk mendahulukan yang paling baik dari keduanya, jika tidak mungkkin menggabungkan antara keduanya. Maka perkataan yang baik akan mengajak setiap orang untuk berakhlak mulia dan beramal shalih.

Barangsiapa yang bisa menjaga lisannya, maka dia akan mampu menjaga seluruh urusannya. Firman Allah, “Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka,” maksudnya setan selalu berusaha melakukan apa-apa yang bisa merusak urusan dunia dan agama para hamba. Terapi dari ini semua adalah berusaha untuk tidak mengikuti perkataan yang tidak baik yang diserukan setan, dan hendaklah mereka bertutur lemah-lembut di antara mereka, sehingga membuat bingung setan yang ingin menimbullkan perselisihan di antara mereka.

Sesungguhnya setan adalah musuh nyata yang harus diperangi. Ia mengajak manusia untuk menjadi penghuni neraka. Adapun saudara-saudara mereka (yang seiman), maka meskipun setan berusaha untuk menimbulkan permusuhan di antara mereka, maka sesungguhnya keteguhan yang paling besar adalah berusaha untuk melawan musuh mereka dan mengekang hawa nafsu yang selalu saja memerintah kepada keburukan yang menjadi celah masuk bagi setan.

Dengan itu, mereka dapat melakukan ketaatan kepada Rabbnya, luruslah urusan mereka, dan mereka berada diatas petunjuk.

Sumber: https://tafsirweb.com/4657-surat-al-isra-ayat-53.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

53. Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang mukmin, wahai Nabi: “Saat bercakap-cakap dengan orang-orang musyrik, ucapkanlah kalimat yang baik dan ungkapan yang paling baik dengan ramah dan lembut untuk memikat mereka agar mau beriman, karena kata-kata kasar itu tidak akan mendapatkan tanggapan.” Sesungguhnya setan itu merusak mereka dengan memberikan kegelisahan. Dan sesungguhnya setan adalah musuh yang benar-benar nyata bagi manusia.

Orang-orang musyrik melampaui batas dalam menyakiti rasulallah SAW, lalu turunlah ayat ini

Sumber: https://tafsirweb.com/4657-surat-al-isra-ayat-53.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT memerintahkan kepada hamba dan RasulNya SAW agar memerintahkan kepada hamba-hamba Allah yang beriman, agar mereka berkata dalam pembicaraan mereka kata-kata dan kalimat yang baik. Sesungguhnya jika mereka tidak melakukan hal mi, maka setan akan menimbulkan permusuhan di antara mereka, sehingga perkataan itu menjadi tindakan, lalu kebutukan, pertentangan, dan peperangan terjadi. Sesungguhnya setan adalah musuh nabi Adam dan keturunannya sejak setan menolak bersujud kepadanya dan menampakkan permusuhannya terhadapnya.

Oleh karena itu Nabi SAW melarang mengacungkan senjatanya kepada saudara muslimnya, karena sesungguhnyasetan akan merasuki tangannya, dan barangkalai senjatanya itu mengenai saudaranya.

Sumber: https://tafsirweb.com/4657-surat-al-isra-ayat-53.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

287

Ruku

245

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved