الاسراۤء (Al-Isra')
Surat ke-17, Ayat ke-71
يَوْمَ نَدْعُوْا كُلَّ اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمْۚ فَمَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ يَقْرَءُوْنَ كِتٰبَهُمْ وَلَا يُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا
(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sebutkanlah (wahai rasul), hari kebangkitan dengan memberikan kabar gembira dan menyampaikan peringatan, ketika Allah memanggil tiap-tiap golongan dari manusia bersama pemimpinnya yang dahulu mereka ikuti di dunia. Maka siapa saja diantara mereka termasuk orang shalih dari mereka, dan disodori buku catatan amal perbuatannya di tangan kanannya, maka mereka itu akan membaca buku catatan amal mereka dengan senang dan riang gembira. Dan mereka tidak mengalami pengurangan pahala dari amal-amal shalih mereka sedikitpun, walaupun seukuran benang tipis yang berada di tengah biji kurma.
Sumber: https://tafsirweb.com/4675-surat-al-isra-ayat-71.html
📚 Tafsir as-Sa'di
71. Allah mengabarkan tentang keadaan para makhluk pada hari Kiamat. Allah juga mengabarkan bahwa Dia akan memanggil setiap umat bersama dengan imam dan pemberi petunjuk mereka, yaitu para rasul dan penerus-penerusnya.
Kemudian setiap umat maju, dan rasul yang pernah menyeru mereka pun menghadirinya. Amalan mereka dibandingkan dengan kitab yang pernah diserukan oleh rasul, apakah sesuai atau tidak? Dengan ini, terbagilah manusia menjadi dua kelompok, “maka barangsiapa yang diberikan Kitab amalannya di tangan kanannya,” karena sebelumnya mereka mengikuti imamnya yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, mengambil petunjuk dari Kitabullah, maka kebaikannya menjadi banyak dan keburukannya menyusut, “maka mereka ini akan membaca kitabnya itu,” dengan bacaan yang menggembirakan dan menyenangkan atas sesuatu yang mereka lihat di dalamnya dari sesuatu yang membuat mereka bahagia dan senang, “dan mereka tidak dianiaya sedikit pun,” dari setiap kebaikan yang telah mereka lakukan.
Sumber: https://tafsirweb.com/4675-surat-al-isra-ayat-71.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
71. Dan ingatlah hari dimana Kami menyeru setiap umat dengan diiringi nabi atau kitab yang diturunkan kepada mereka saat kiamat. Dan Kami berikan kepada setiap manusia itu catatan amalnya.
Barangsiapa diberi catatan amalnya dengan menggunakan tangan kanan, maka mereka adalah orang-orang yang berbahagia. Mereka membaca catatan yang diberikan kepada mereka itu dengan senang. Dan tidak berkurang sedikitpun pahala amal ibadah mereka.
Al-Fatil adalah ikatan benang panjang yang ada di separuh biji buah. Ini digunakan sebagai contoh karena sangat sedikit dan tidak terlalu berarti
Sumber: https://tafsirweb.com/4675-surat-al-isra-ayat-71.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 71-72 Allah SWT memberitahukan tentang hari kiamat, bahwa Dia akan menghisab setiap umat dengan pemimpin mereka. Para ulama’ berbeda pandapat tentang hal ini. Mujahid dan Qatadah berkata bahwa yang dimaksud adalah nabi mereka.
Ini sebagaimana firman Allah SWT: (Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah kepuiusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya (47)) (Surah Yunus) Ibnu Zaid berkata bahwa yang dimaksud adalah kitab mereka yang diturunkan kepada nabi mereka berupa hukum-hukum syariat, dan pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid bahwa dia berkata, yaitu kitab-kitab mereka. Bisa juga dimaknai dengan apa yang telah diriwayatkan oleh Al-Aufi dari ibnu Abbas tentang firmanNya: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap-tiap umat dengan pemimpinnya) yaitu kitab amal perbuatan mereka. Demikian juga dikatakan oleh Abu Al-’Aliyah, Al-Hasan, Adh-Dhahhak.
Ini adalah pendapat yang paling kuat, berdasarkan firman Allah: (Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata) (Surah Yasin: 12) Bisa juga dimaknai bahwa yang dimaksud dengan imam mereka adalah setiap kaum memiliki orang yang dijadikan mereka sebagai panutan, dan orang-orang yang beriman itu bermakmum kepada para nabi, dan orang-orang kafir bermakmum kepada pemimpin-pemimpin mereka.
Sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka) (Surah Al-Qashash: 41) Disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim,”Sungguh setiap umat akan mengikuti apa yang dahulu disembahnya, maka orang yang menyembah Thaghut, akan mengikuti Thaghut.
Allah SWT berfirman: (Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kalian diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan (28) (Allah berfirman), "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadap kalian dengan benar.
Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kalian kerjakan" (29)) (Surah Al-Jatsiyah) Hal ini tidak bertentangan dengan peristiwa didatangkannya Nabi SAW ketika Allah memberikan keputusan hukum di antara umatnya.
Karena sesungguhnya wajib bagi beliau SAW menjadi saksi terhadap umat beliau atas amal mereka, sebagaimana firman Allah: (Dan terang benderanglah bumi (Padang Mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi) (Surah Az-Zumar: 69) Firman Allah: (Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) (41)) (Surah An-Nisa’) Akan tetapi yang dimaksud dengan imam di sini adalah catatan amal perbuatan.
Oleh karena itu Allah berfirman: ((Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpin (kitab catatan amal)nya; dan barang siapa yang diberikan kitab amalnya di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu) yaitu karena kesenangan dan kebahagiaannya berdasarkan catatan amal shalih yang ada di dalam kitab catatan amalnya, dia senang membacanya.
Sebagaimana firmanNya: (Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini)” (19)) sampai dengan firmanNya: (Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku (25) Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku (26)) (Surah Al-Haqqah) Firman Allah: (mereka tidak dianiaya sedikit pun) telah dijelaskan sebelumnya bahwa “al-fatil” adalah benang memanjang pada tengah biji kurma.
Firman Allah: (dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah dan Ibnu Zaid berkata (dan yang ada di sini) yaitu di kehidupan dunia. (buta) dari hujjah, tanda-tanda, keterangan-keterangan dari Allah (niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta) yaitu, demikian pula (dan lebih sesat dari jalan (yang benar)) yaitu lebih sesat dari apa yang dia alami di dunia. Kami berlindung kepada Allah dari hal itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/4675-surat-al-isra-ayat-71.html
Informasi Tambahan
Juz
15
Halaman
289
Ruku
247