Kembali ke Surat Al-Isra'

الاسراۤء (Al-Isra')

Surat ke-17, Ayat ke-79

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan bangunlah (wahai nabi) dari tidurmu pada sebagain malam. Bacalah al-qur’an dalam shalat malam supaya shalat malammu menjadi tambahan bagimu untuk meninggikan kualitasmu dan meningkatkan derajatmu. Mudah-mudahan Allah membangkitkan kamu menjadi pemberi syafaat bagi sekalian manusia pada hari kiamat, sehingga Allah merahmati mereka dari kondisi yang meliputi merreka, dan engkau menduduki kedudukan yang dipuji oleh orang-orang terdahulu dan orang-orang yang datang belakangan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4683-surat-al-isra-ayat-79.html

📚 Tafsir as-Sa'di

79. Dan Firman Allah, “Dan pada sebagian malam hari maka shalat tahajudlah kamu,” maksudnya shalatlah pada sisa waktu malam “sebagai suatu ibadah tambahan bagimu,” maksudnya agar shalat malam menjadi tambahan bagi tingginya kedudukan dan derajatmu. Berbeda dengan orang selainmu, maka shalat malam itu sebagai penghapus atas kesalahan-kesalahannya.

Pengertian ayat ini juga bisa mengandung makna bahwasanya shalat lima waktu itu merupakan kewajiban atasmu dan kamu Mukminin. Berbeda dengan shalat malam, maka itu adalah kewajiban yang dikhususkan untukmu. Hal ini karena kemuliaanmu di sisi Allah, sehingga Dia menjadikan tugasmu lebih banyak daripada orang lain, supaya pahalamu menjadi banyak, yang dengan itu kamu bisa mencapai al-Maqam al-Mahmud (kedudukan terpuji di sisi Rabbmu).

Ia merupakan kedudukan yang dipuji-puji oleh orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang, yaitu kedudukan bisa memberi syafaat tertinggi, tatkala seluruh makhluk meminta syafaat kepada Nabi Adam, kemudian Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa, mereka semua mengemukakan udzur darinya. Hingga mereka meminta syafaat dari pemimpin anak keturunan Adam, supaya Allah mengasihi mereka dari kegelisahan dan kesusahan pada waktu itu. Beliau pun meminta syafaat kepada Rabbnya.

Kemudian Allah pun mengizinkan beliau untuk memberikan syafaat, menempatkan beliau di tempat yang mana orang-orang terdahulu hingga orang-orang yang datang belakangan merasa iri untuk mendapatkannya. Sehingga hal itu menjadi karunia Nabi Muhammad bagi seluruh makhluk.

Sumber: https://tafsirweb.com/4683-surat-al-isra-ayat-79.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

79. Dan pada sebagian malam, yaitu sepertiga malam terakhir, dirikanlah shalat tahajjud seusai tidur wahai Nabi, sebagai suatu kewajiban tambahan bagimu setelah shalat-shalat fardhu. Barangkali Allah akan membangkitkan dan mendirikanmu pada hari kiamat di maqam terpuji yang mana kamu dipuji-puji oleh seluruh manusia, yaitu maqam syafaat yang agung dalam menentukan suatu hukum

Sumber: https://tafsirweb.com/4683-surat-al-isra-ayat-79.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 78-79 Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW untuk mengerjakan shalat fardu pada waktunya (Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir) Dikatakan bahwa maknanya adalah tenggelamnya matahari, Pendapat yang dikatakan oleh ibnu Mas'ud, Mujahid, dan Ibnu Zaid Diriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan “duluukiha” adalah tergelincirnya matahari. Pendapat itu diriwayatkan oleh Nafi' dari Ibnu Umar, dan diriwayatkan oleh Malik dalam tafsirnya dari Az-Zuhri, dari Ibnu Umar. Demikian juga dikatakan oleh Abu Barzah Al-Aslami yang juga merupakan riwayat lain dari Ibnu Mas'ud dan Mujahid Berdasarkan hal ini maka ayat ini mengandung makna keterangan tentang waktu shalat lima waktu.

Berdasarkan firmanNya: (dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam) yaitu kegelapan malam, dan dikatakan yaitu terbenamnya matahari. Dapat diambil dari makna ayat ini yaitu waktu zhuhur, ashar, maghrib dan isya’. Firman Allah: (dan (dirikanlah pula shalat) Subuh) yaitu shalat subuh. (Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)) dari Ibnu Mas'ud, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW tentang dengan firmanNya: (dan (dirikanlah pula shalat) Subuh.

Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)) beliau bersabda,”Shalat subuh disaksikan para malaikat di malam hari dan para malaikat di siang hari. Firman Allah: (Dan pada sebagian malam hari, salat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu) Allah memerintahkan kepada beliau untuk mengerja­kan shalat malam sesudah melaksanakan shalat fardu. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Muslim dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau ditanya tentang shalat yang paling utama setelah shalat fardu.

Lalu beliau menjawab,”shalat malam hari” Oleh karena itu Allah SWT memerintahkan kepada RasulNya untuk menjalankan shalat malam, karena makna tahajud adalah shalat yang dikerjakan sesudah tidur. Firman Allah: (mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji) yaitu lakukanlah hal yang Aku perintahkan kepadamu ini untuk menempatkanmu di hari kiamat pada kedudukan yang terpuji. Semua makhluk akan memujimu, begitu juga Dzat yang menciptakan mereka.

Ibnu Jarir berkata, kebanyakan ulama ahli takwil berkata bahwa itu adalah kedudukan yang didapatkan Nabi SAW pada hari kiamat, yaitu memberikan syafa­at bagi umat manusia, agar Tuhan mereka membebaskan mereka dari kesengsaraan hari itu

Sumber: https://tafsirweb.com/4683-surat-al-isra-ayat-79.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

290

Ruku

248

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved