الكهف (Al-Kahf)
Surat ke-18, Ayat ke-10
اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Ingatlah (wahai rasul) ketika sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah mencari tempat berlindung ke dalam gua, karena takut menghadapi fitnah dari kaum mereka yang dilancarkan kepada mereka dan paksaan terhadap mereka untuk menyembah berhala-berhala. Mereka berkata, ”wahai tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisiMu untuk meneguhkan kami dengannya dan melindungi kami dari keburukan. Dan mudahkanlah bagi kami jalan yang benar yang mengantarkan kami untuk melakukan apa yang Engkau cintai, sehinga kami menjadi manusia-manusia yang lurus, bukan orang-orang yang sesat.
Sumber: https://tafsirweb.com/4836-surat-al-kahfi-ayat-10.html
📚 Tafsir as-Sa'di
10. Kemudian Allah menyebutkan kisah mereka secara global. Setelah itu, diikuti dengan perinciannya.
Allah berfirman, “INgatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung,” yaitu para remaja itu “ke dalam gua.” Tindakan itu mereka tujukan untuk menjaga dan membentengi dirinya dari fitnah kaumnya terhadap mereka “lalu mereka berdoa, ‘Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMU’ .” Engkau meneguhkan kami dengannya, menjaga kami dari keburukan serta memberikan kami taufik untuk kebaikan. “Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini),” maksudnya mudahkanlah bagi kamu segala sebab kausalitas yang menyampaikan kepada petunjuk, dan perbaikilah urusan agama dan dunia kami.
Mereka telah menggabungkan antara usaha dan lari dari fitnah menuju kepada lokasi yang bisa menjadi tempat persembunyian (mereka) dengan ketundukan dan permintaan mereka kepada Allah agar dimudahkan urusan-urusannya, dan tidak menyandarkan urusan-urusan kepada diri mereka sendiri dan kepada makhluk lainnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/4836-surat-al-kahfi-ayat-10.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
10. Ingatlah tatkala para pemuda Ashabul Kahfi itu mencari tempat berlindung ke dalam gua agar terhindar dari fitnah, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu secara khusus, yaitu ampunan di akhirat, dan keamanan dari musuh, rizki di dunia, serta mudahkanlah kami mendapat petunjuk yang lurus yang Engkau ridhai dan restui dengan memisahkan diri dari orang kafir"
Sumber: https://tafsirweb.com/4836-surat-al-kahfi-ayat-10.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 9-12 Ini adalah pemberitahuan Allah SWT tentang orang-orang yang menghuni gua secara singkat, kemudian menjelaskan dengan panjang lebar sesudahnya. Allah berfirman: (Atau kamu mengira) wahai Muhammad (bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan) yaitu tidaklah perkara mereka mengherankan kemampuan dan kekuasaan Kami, karena sesungguhnya penciptaan langit, bumi, pergantian siang dan malam, penundukkan matahari, bulan, bintang, dan lainnya adalah tanda-tanda yang agung yang menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT. bahwa Allah Maha Kuasa atas semua hal yang DIa kehendaki, tidak ada sesuatu pun yang bisa melemahkanNya.
Semuanya lebih mengherankan daripada orang-orang yang menghuni gua. Adh-Dhahhak berkata, “kahfi” adalah gua yang ada di lembah, dan “ar-raqim” adalah nama lembah itu. Mujahid berkata bahwa “ar-raqim” adalah nama kitab yang diletakkan di depan bangunan mereka.
Sebagian ulama’ berkata bahwa raqim adalah lembah yang padanya terdapat gua tempat mereka. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “ar-raqim” adalah sebuah catatan. Sa'id bin Jubair berkata “Ar-raqim” adalah sebuah prasasti yang tertulis pada sebuah batu yang mereka tulis pada bau itu kisah ashabul kahfi, kemudian mereka meletakkannya di pintu gua.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa “ar-raqim” adalah kitab, kemudian dia membacakan firmanNya ((Ialah) kitab yang bertulis (9)) (Surah Al-Muthaffifin) Ini adalah yang tampak dari ayat itu, dan ini adalah pendapat yang dipilih Ibnu Jarir. dia berkata bahwa “ar-raqim” mengikuti wazan “fa'il” yang maknanya adalah tertulis.
Sebagaimana dikatakan terhadap orang yang terbunuh “Qatiil”, dan orang yang terluka disebut “jariih”. Hanya Allah yang lebih mengetahui Firman Allah: ((Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berkata, "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (10)) Allah memberitahukan tentang para pemuda yang melarikan diri dengan membawa agamanya dari gangguan kaumnya yang akan memfitnah mereka. Mereka lari memisahkan diri dari kaumnya, lalu berlindung di dalam gua di suatu bukit, agar mereka bisa bersembunyi dari kaumnya.
Mereka berkata ketika memasuki gua seraya memohon kepada Allah atas rahmat dan kelembutanNya kepada mereka. (Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu) yaitu anugerahkanlah kepada kami dari sisiMu rahmat yang dengan rahmat itu Engkau merahmati kami dan menyembunyikan kami dari kaum kami (dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)) berikanlah kami petunjuk ke jalan yang lurus dalam urusan kami ini. yaitu, jadikanlah bagi akibat kami jalan yang lurus. sebagaimana yang disebutkan dalam hadits,”Dan segala apa yang Engkau putuskan bagi kami, kami memohon agar engkau menjadikan akibatnya bagi kami jalan yang lurus” Firman Allah: (Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu (11)) yaitu Kami jatuhkan rasa kantuk yang berat kepada mereka ketika mereka memasuki gua, lalu mereka tidur selama bertahun-tahun (Kemudian Kami bangunkan mereka) yaitu dari tidur mereka itu. Kemudian salah satu dari mereka keluar dari gua itu dengan membawa uang dirham mereka untuk dia tukarkan dengan makanan yang bisa mereka makan. Sebagaimana keterangan tentang itu akan dijelaskan.
Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu) yaitu di antara kedua kelompok yang berselisih tentang mereka (yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)) DIkatakan, yaitu bilangan.
Dikatakan juga yaitu batas akhirnya, dan kata “Al-amad” menunjukkan tujuannya seperti ucapan orang Arab, kuda itu sudah berlalu ketika telah mencapai batas akhirnya
Sumber: https://tafsirweb.com/4836-surat-al-kahfi-ayat-10.html
Informasi Tambahan
Juz
15
Halaman
294
Ruku
252