الكهف (Al-Kahf)
Surat ke-18, Ayat ke-29
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan katakanlah kepada orang-orang yang lalai itu : “risalah yang aku bawa kepada kalian adalah kebenaran dari tuhan kalian. Maka barangsiapa diantara kalian yang mau mengimani dan mengamalkannya, maka segeralah dia melakukannya dan itu merupakan kebaikan bagi dirinya. Dan barangsiapa ingin mengingkari, segeralah dia melakukannya, karena dia tidaklah menzhalimi kecuali dirinya sendiri.
Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir api yang sangat panas yang panas apinya meliputi mereka. Jika orang-orang kafir itu meminta tolong di dalam api neraka dengan meminta air minum lantaran rasa haus yang mencekik, maka akan disodorkan kepada mereka air yang seperti minyak sangat panas yang akan membakar wajah-wajah mereka. Amat buruk minuman yang tidak meyeka rasa haus mereka, bahkan menambah rasa kehausan mereka.
Dan amat buruk neraka sebagai tempat tinggal dan beristirahat. Dalam ayat ini terkandung ancaman dan peringatan keras bagi orang yang berpaling dari kebenaran, dia tidak beriman kepada risalah Muhammad dan tidak mengamalkan tuntutannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/4855-surat-al-kahfi-ayat-29.html
📚 Tafsir as-Sa'di
29. Maksudnya, “Katakanlah,” wahai Muhammad kepada umat manusia, bahwa “kebenaran itu datangnya dari Rabbmu,” maksudnya sungguh telah menjadi jelas antara petunjuk dengan kebatilan, kebenaran dengan kesesatan, sifat-sifat orang-orang yang berbahagia dengan sifat-sifat orang-orang yang sengsara. Demikian itu berdasarkan hasil penjelasan Allah melalui lisan RasulNya.
Apabila telah jelas, Nampak, dan tidak ada kesamaran padanya “maka barangsiapa yang ingin (beriman), hendaklah dia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah dia kafir,” maksudnya tidak ada pilihan kecuali menempuh salah satu dari dua jalan sesuai dengan adanya taufik bagi seorang hamba atau tidaknya. Allah telah memberinya kehendak untuk memilih antara keimanan atau kekufuran, kebaikan dan keburukan. Barangsiapa beriman, maka sungguh dia telah diberi taufik menuju kebenaran, dan barangsiapa yang kafir, maka sungguh hujjah telah tegak atasnya, tidak ada yang memaksanya untuk beriman.
Sebagaimana Firman Allah, "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat." (Al-Baqarah:256). (Bukan berarti dalam Firman Alllah, “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah dia kafir,” mengandung pengertian dibolehkannya dua perbuatan tersebut. Akan tetapi, hal itu merupakan peringatan dan ancaman bagi orang yang memilih kekafiran setelah adanya penjelasan yang sempurna. Sebagaimana ayat itu memuat pengertian untuk membiarkan orang-orang yang kafir tanpa diperangi).
Kemudian Allah menyebutkan tempat kembali dua golongan itu. Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang yang zhalim itu,” karena kukufuran, kefasikan , dan kemaksiatan mereka “neraka yang gejolaknya mengepung mereka,” maksudnya pagar-pagarnya mengelilingi mereka, maka tidak ada celah keluar dan jalan untuk melarikan diri meninggalkannya.
Api neraka membakar mereka. “Dan jika mereka meminta minum,” maksudnya meminta minum untuk melenyapkan rasa haus yang mencekik “niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih,” maksudnya seperti timah yang mencair atau seperti kerak minyak karena sangat panas “yang menghanguskan muka.” Maka bagaimana (jadinya) dengan usus-usus dan perut-perut mereka?! Sebagaimana Firman Allah, "Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi." (Al-Hajj:20-21). “Itulah minuman yang paling buruk,” yang ditujukan untuk menghilangkan rasa dahaga dan menolak sebagian azab, namun malah menjadi penambah siksa mereka dan kedahsyatan hukuman mereka. “Dan yang paling jelek,” maksudnya, neraka itu (adalah tempat yang paling jelek sebagai) “tempat istirahat.” Ini merupakan celaan tentang keadaan neraka, bahwasanya neraka merupakan seburuk-buruk tempat yang digunakan sebagai tempat beristirahat, karena tidak ada tempat nyaman di dalamnya.
Akan tetapi, di dalamnya adalah siksa yang besar dan berat, yang tidak berhenti barang sesaat pun dari mereka. Mereka berduka cita di dalamnya, berputus asa dari segala kebaikan. Allah Yang Maha Pengasih telah melupakan (tidak mempedulikan) mereka berada dalam siksa sebagaimana mereka telah melupakanNya (di dunia).
Sumber: https://tafsirweb.com/4855-surat-al-kahfi-ayat-29.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
29. Wahai Nabi katakanlah kepada orang musyrik yang meminta engkau untuk mengusir orang-orang miskin dari majlismu: "Kebenaran dalam Alquran itu datangnya dari Allah, bukan dari hawa nafsu ataupun manusia. Termasuk adanya penggantian (nasakh mansukh) itu juga dari Allah.
Maka barangsiapa yang ingin beriman kepada Islam dan Alquran hendaklah ia beriman, dan itu adalah suatu kebenaran dan kebaikan. Barangsiapa yang ingin kafir atas agama ini silakan ia kafir". Ini adalah ancaman dan janji untuk mereka Sesungguhnya Kami telah sediakan neraka yang besar bagi orang orang zalim itu, yang gejolaknya mengepung mereka.
Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek
Sumber: https://tafsirweb.com/4855-surat-al-kahfi-ayat-29.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Allah SWT berfirman kepada RasulNya, nabi Muhammad SAW, "Wahai Muhammad, katakanlah kepada manusia, bahwa apa yang kamu sampaikan kepada kalian dari Tuhan kalian ini adalah kebenaran yang tidak ada kebimbangan dan keraguan padanya" (maka barang siapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman; dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah ia kafir”) Ini merupakan ancaman dan peringatan keras. Oleh karena itu Allah berfirman: (Sesungguhnya Kami telah sediakan) yaitu Kami mengincar mereka (bagi orang-orang zalim itu) yaitu orang-orang yang mengingkari Allah, RasulNya, dan KitabNya (neraka yang gejolaknya mengepung mereka) yaitu tembok-temboknya.
Firman Allah: (Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka). Ibnu Abbas berkata bahwa kata “al-muhl” adalah air kental seperti minyak yang mendidih. Mujahid berkata, bahwa hal itu seperti darah dan nanah.
Adh-Dhahhak berkata bahwa air neraka Jahannam itu hitam, dan neraka Jahannam itu hitam, serta para penghuninya juga hitam. Pendapat-pendapat ini tidak bertentangan satu sama lain, karena sesungguhnya kata “al-muhl” mencakup semua sifat yang buruk itu, yaitu hitam, busuk, kasar, dan panas. Oleh karena itu Allah berfirman: (yang menghanguskan muka) yaitu karena panasnya.
Jika orang kafir hendak meminum dan mendekatkannya ke wajahnya, maka itu membakarnya hingga kulit wajahnya rontok ke dalamnya, Oleh karena itu sesudah menggambarkan minuman ini dengan gambaran yang buruk dan tercela, Allah SWT berfirman: (Itulah seburuk-buruk minuman) yaitu seburuk-buruk minuman. Sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya) (Surah Muhammad: 15) (Dan tempat istirahat yang paling jelek) yaitu seburuk-buruk tempat tinggal, berbaring, berkumpul, dan istirahat adalah neraka.
Sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman (66)) (Surah Al-Furqan)
Sumber: https://tafsirweb.com/4855-surat-al-kahfi-ayat-29.html
Informasi Tambahan
Juz
15
Halaman
297
Ruku
255