Kembali ke Surat Al-Kahf

الكهف (Al-Kahf)

Surat ke-18, Ayat ke-54

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِيْ هٰذَا الْقُرْاٰنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍۗ وَكَانَ الْاِنْسَانُ اَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا

Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan sungguh Kami telah menerangkan dan memvariasikan di dalam al-qur’an ini banyak macam perumpamaan bagi sekalian manusia, agar mereka dapat mengambil pelajaran dengannya dan kemudian beriman. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak mendebat dan membantah,

Sumber: https://tafsirweb.com/4880-surat-al-kahfi-ayat-54.html

📚 Tafsir as-Sa'di

54. Allah memberitahukan tentang keagungan al-Quran, kebesaran dan nilai universalnya, bahwasanya Dia telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al-Quran ini “bermacam-macam perumpamaan,” dari semua cara yang mengantarkan kepada ilmu yang bermanfaat, dan kebahagiaan yang langgeng, dan setiap jalan yang memelihara dari kejelekan dan kebinasaan. Di dalamnya, (juga) terkandung perumpamaan-perumpamaan halal dan haram, balasan amal perbuatan, targhib dan tarhib, berita-berita riil yang berguna bagi hati, sebagai keyakinan, ketentraman, dan cahaya.

Ini semua termasuk perkara yang mendatangkan kepasrahan terhadap al-Quran, dan menerimanya dengan tunduk serta ketaatan, tanpa penentangan terhadapnya dalam perkara apa pun. Kendatipun demikian, kebanyakan manusia justru melancarkan bantahan kebenaran setelah menjadi jelas, menyanggah dengan dasar kebatilan untuk mempecundangi kebenaran dengannya. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah,” maksudnya membantah dan menentang kandungan al-Quran.

Padahal, hal tersebut tidak pantas mereka lakukan dan tidak ada kesanggupan bagi mereka untuk melakukannya. Faktor yang menyebabkannya demikian, dan ketiadaan beriman (pada mereka) kepada Allah hanyalah sikap kezhaliman dan penentangan, bukan kedangkalan hujjah maupun buktinya yang nyata. Bila bukan ini alasannya, sekiranya azab datang kepada mereka dan hukuman (pada kaum) sebelum mereka mendatangi mereka, maka keadaan mereka tidak seperti ini.

Sumber: https://tafsirweb.com/4880-surat-al-kahfi-ayat-54.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

54. Sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi penjelasan kepada manusia dalam Al Quran ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Namun manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah dengan kebatilan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4880-surat-al-kahfi-ayat-54.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT berfirman,"Sesungguhnya Kami telah menjelaskan dan menerangkan di dalam Al-Qur'an ini perkara secara rinci, agar mereka tidak tersesat dari kebenaran dan menyim­pang dari jalan petunjuk. Namun dengan adanya keterangan dan penjelasan yang membedakan antara kebenaran dan kebathilan ini, manusia itu banyak membantah, menentang, terhadap kebenaran dengan menggunakan kebathilan, kecuali orang-orang yang diberi petunjuk Allah, dan Allah memperli­hatkan kepadanya jalan keselamatan"

Sumber: https://tafsirweb.com/4880-surat-al-kahfi-ayat-54.html

Informasi Tambahan

Juz

15

Halaman

300

Ruku

259

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved