Kembali ke Surat Al-Kahf

الكهف (Al-Kahf)

Surat ke-18, Ayat ke-103

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا ۗ

Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Katakanlah (wahai rasul) kepada sekalian manusia sebagai peringatan mereka, ”apakah perlu Kami beritahukan kepada kalain tentang manusia yang paling merugi amal perbuatannya?”

Sumber: https://tafsirweb.com/4929-surat-al-kahfi-ayat-103.html

📚 Tafsir as-Sa'di

103. Katakanlah wahai Muhammad, kepada orang-orang dengan nada memperingatkan dan mewanti-wanti, apakah kalian mau aku beriitahukan tentang orang-orang yang paling merugi “perbuatannya,” secara mutlak?

Sumber: https://tafsirweb.com/4929-surat-al-kahfi-ayat-103.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

103. Katakanlah wahai Nabi: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling rugi atas perbuatannya?"

Sumber: https://tafsirweb.com/4929-surat-al-kahfi-ayat-103.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 103-106 Ayat ini mencakup semua orang yang menyembah Allah melalui jalan yang tidak diridhai. Orang itu menduga bahwa dia benar dan amalnya diterima, padahal dia keliru dan amalnya ditolak, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Banyak muka pada hari itu tunduk terhina (2) bekerja keras lagi kepayahan (3) memasuki api yang sangat panas (neraka) (4)) (Surah Al-Ghasyiyah) Allah berfirman di ayat yang mulia ini: (Katakanlah, "Apakah akan kami beritahukan kepada kamu) yaitu Kami memberitahumu (tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”) Kemudian Allah menjelaskannya untuk mereka, Allah SWT berfirman (Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini) yaitu mereka mengerjakan amal yang sia-sia, bukan berdasarkan syariat yang diperintahkan, diridhai dan diterima (sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya) yaitu mereka mengira bahwa dirinya berpegang pada sesuatu bahwa amal mereka diterima dan disukai Firman Allah: (Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia) yaitu, mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaanNya serta kebenaran para rasulNya di dunia.

Mereka juga mendustakan akhirat (dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat) yaitu Kami tidak memberatkan timbangan mereka karena kosong dari kebaikan, Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,”Sungguh di hari kiamat akan datang laki-laki gemuk, tetapi timbangannya di sisi Allah tidak menyamai berat sayap nyamuk” Lalu beliau bersabda,"Bacalah jika kamu suka," (Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat) Firman Allah: (Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka) yaitu, sesungguhnya Kami membalas mereka dengan azab ini berupa neraka Jahanam karena kekafiran mereka dan menjadikan ayat-ayat Allah dan para rasulNya sebagai bahan olokan. Mereka mengolok-olok dan mendustakan semuanya itu dengan pendustaan yang berat

Sumber: https://tafsirweb.com/4929-surat-al-kahfi-ayat-103.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

304

Ruku

263

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved