Kembali ke Surat Al-Kahf

الكهف (Al-Kahf)

Surat ke-18, Ayat ke-106

ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا

Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Balasan yang telah disediakan bagi mereka karena terhapusnya amalan-amalan mereka adalah neraka jahanam, disebabkan oleh kekafiran mereka kepada Allah dan mereka menjadikan ayat-ayatNya dan hujah-hujah rasulNya sebagai bahan olokan dan ejekan.

Sumber: https://tafsirweb.com/4932-surat-al-kahfi-ayat-106.html

📚 Tafsir as-Sa'di

106. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Demikianlah, balasan mereka itu,” yaitu terhapusnya amalan-amalan mereka, dan tidak diadakan suatu penilaian (amalan) bagi mereka pada Hari Kiamat lantaran kehinaan dan kerendahan derajat mereka dengan sebab kekufuran mereka kepada ayat-ayat Allah dan disebabkan tindakan mereka menjadikan ayat-ayat Allah dan para RasulNya sebagai bahan ejekan, mereka memperolok dan mencemoohi [nya].

Padahal kewajiban terhadap ayat-ayat Allah dan para RaulNya adalah beriman dengan sempurna kepadanya, mengagungkannya dan menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Sedangkan mereka telah membalikkan persoalan, sehingga urusan mereka menjadi morat-marit, mereka celaka dan diceburkan ke dalam siksaan. Usai menjelaskan kesudahan kaum kafir dan amalan-amalan mereka, maka Allah menerangkan tentang amaliah kaum Mukminin dan tempat kembali mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/4932-surat-al-kahfi-ayat-106.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

106. Keterangan yang telah disebut di atas yaitu tidak dihitung/tidak dinilainya amal yaitu pada lafadz jazauhum dan jahannam sebab kekufuran dan olok-olok mereka atas ayat-ayat dan dakwah rasul-rasul-Ku. Itu menunjukkan bahwa amal mereka tidak dinilai.

Jazauhum sebagai khobar mubtada’, dan jahannam sebagai pengganti

Sumber: https://tafsirweb.com/4932-surat-al-kahfi-ayat-106.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 103-106 Ayat ini mencakup semua orang yang menyembah Allah melalui jalan yang tidak diridhai. Orang itu menduga bahwa dia benar dan amalnya diterima, padahal dia keliru dan amalnya ditolak, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Banyak muka pada hari itu tunduk terhina (2) bekerja keras lagi kepayahan (3) memasuki api yang sangat panas (neraka) (4)) (Surah Al-Ghasyiyah) Allah berfirman di ayat yang mulia ini: (Katakanlah, "Apakah akan kami beritahukan kepada kamu) yaitu Kami memberitahumu (tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?”) Kemudian Allah menjelaskannya untuk mereka, Allah SWT berfirman (Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini) yaitu mereka mengerjakan amal yang sia-sia, bukan berdasarkan syariat yang diperintahkan, diridhai dan diterima (sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya) yaitu mereka mengira bahwa dirinya berpegang pada sesuatu bahwa amal mereka diterima dan disukai Firman Allah: (Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia) yaitu, mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaanNya serta kebenaran para rasulNya di dunia.

Mereka juga mendustakan akhirat (dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat) yaitu Kami tidak memberatkan timbangan mereka karena kosong dari kebaikan, Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,”Sungguh di hari kiamat akan datang laki-laki gemuk, tetapi timbangannya di sisi Allah tidak menyamai berat sayap nyamuk” Lalu beliau bersabda,"Bacalah jika kamu suka," (Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat) Firman Allah: (Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka) yaitu, sesungguhnya Kami membalas mereka dengan azab ini berupa neraka Jahanam karena kekafiran mereka dan menjadikan ayat-ayat Allah dan para rasulNya sebagai bahan olokan. Mereka mengolok-olok dan mendustakan semuanya itu dengan pendustaan yang berat

Sumber: https://tafsirweb.com/4932-surat-al-kahfi-ayat-106.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

304

Ruku

263

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved