Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-11

فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ مِنَ الْمِحْرَابِ فَاَوْحٰٓى اِلَيْهِمْ اَنْ سَبِّحُوْا بُكْرَةً وَّعَشِيًّا

Maka dia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Lalu Zakaria keluar dari tempat ibadahnya menemui kaumnya, yaitu dari tempat disampaikannya kabar gembira kepadanya untuk meemperoleh anak. Dia memberikan isyarat kepada mereka, ”hendaklah kalian bertasbih menyucikan Allah pada pagi dan sore sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah . ”

Sumber: https://tafsirweb.com/5057-surat-maryam-ayat-11.html

📚 Tafsir as-Sa'di

11. Maka, hati Zakaria menjadi tenang dan bersuka cita dengan kabar gembira ini. Dia pun taat kepada perintah Allah untuk bersyukur dengan cara beribadah kepadaNya dan selalu berdzikir.

Zakaria berdiam diri di tempat ibadahnya dan keluar (menemui) kaumnya “lalu dia memberi isyarat kepada kaumnya,” yaitu dengan isyarat dank ode “hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang,” karena kabar gembira dengan kedatangan Yahya bagi semua orang merupakan kemaslahatan agamis (bagi mereka).

Sumber: https://tafsirweb.com/5057-surat-maryam-ayat-11.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

11. Maka ia keluar dari mihrab menuju tempat shalat kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang, sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas karunia-Nya

Sumber: https://tafsirweb.com/5057-surat-maryam-ayat-11.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 10-11 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nabi Zakaria bahwa (Zakaria berkata, "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”) yaitu tanda dan dalil atas datangnya apa yang Engkau janjikan kepadaku, agar jiwa dan hatiku tenang dengan apa yang Engkau janjikan. Sebagaimana yang dikatakan nabi Ibrahim: (Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati. Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab, 'Aku telah menyakininya, tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)” (260)) (Surah Al-Baqarah) (Tuhan berfirman, "Tanda bagimu) yaitu tandamu (adalah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat) yaitu, hendaknya kamu menahan lisanmu dari berbicara selama tiga malam, dan kamu dalam keadaan sehat, tidak sakit dan tidak mengalami gangguan Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Wahb, As-Suddi, Qatadah dan lainnya berkata bahwa lisannya kaku bukan karena sakit, dan tidak pula karena gangguan.

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa nabi Zakaria dapat membaca kitab dan bertasbih, dan tidak dapat berbicara dengan kaumnya kecuali dengan isyarat. Hal ini menunjukkan bahwa nabi Zakaria tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari tiga malam ini, (kecuali hanya dengan isyarat) yaitu isyarat Oleh karena itu Allah berfirman dalam ayat yang mulia ini: (Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya) yaitu mendapat berita gembira tentang anak laki-laki (lalu ia memberi isyarat kepada mereka) yaitu memberi isyarat secara samar dan cepat (hendaklah kalian bertasbih di waktu pagi dan petang) yaitu, mengikuti apa yang diperintahkan kepadanya dalam tiga hari itu.

Penambahan amalnya adalah sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas apa yang diberikan kepadanya. Mujahid berkata tentang firmanNya: (lalu ia memberi isyarat kepada mereka) yaitu memberi isyarat. Pendapat ini dikatakan Wahb dan Qatadah.

Sumber: https://tafsirweb.com/5057-surat-maryam-ayat-11.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

305

Ruku

264

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved