مريم (Maryam)
Surat ke-19, Ayat ke-44
يٰٓاَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطٰنَۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا
Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Wahai ayahku, janganlah engkau menaati setan, sehingga engkau mau menyembah berhala-berhala ini. Sesungguhnya setan itu durhaka terhadap tuhan yang maha pengasih dan dia angkuh untuk taaat kepada Allah.
Sumber: https://tafsirweb.com/5090-surat-maryam-ayat-44.html
📚 Tafsir as-Sa'di
44. “Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan,” karena orang yang menyembah selain Allah, maka sungguh dia telah menyembah setan, sebagaimana Allah berfirman, "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan?
Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Yasin:60) “Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Dzat Yang Maha Pemurah (Rahman),” maka barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, berarti telah menjadikan setan sebagai pelindungnya dan telah berbuat kemaksiatan kepada Allah, layaknya perbuatan setan. Pada penyandaran kata ‘al’isyaan’ (maksiat) kepada nama ‘arrahmaan’ , mengandung makna isyarat bahwa perbuatan maksiat itu berpotensi mengahlangi seorang hamba dari rahmat Allah dan menuttup pintu-pintu rahmat baginya. Sebagaimana halnya, amalan ketaatan menjadi faktor terkuat untuk mendapatkan rahmat Allah.
Sumber: https://tafsirweb.com/5090-surat-maryam-ayat-44.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah dan mematuhi ajakan syaitan untuk menyembah berhala. Sesungguhnya penyembahanmu kepada berhala pada hakikatnya dalah penyembahan kepada syaitan, sebab dialah yang memerintahkanmu.
Sesungguhnya bila engkau menaati syaitan untuk menyembah berhala, maka engkau menjadi penyembahnya. Sesunguhnya syaitan itu banyak durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan banyak membangkang atas perintah-Nya
Sumber: https://tafsirweb.com/5090-surat-maryam-ayat-44.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 41-45 Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW, (ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab) dan bacakanlah kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari berita tentang nabi Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang mana mereka adalah keturunannya dan mereka menduga bahwa mereka berada dalam agamanya. Sungguh nabi Ibrahim adalah seorang yang benar dan seorang nabi, dia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala. jadi dia berkata: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) yaitu tidak dapat memberikan manfaat kepadamu, dan tidak dapat menolak suatu mudharat darimu (Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu) yaitu, jika aku berasal dari keturunanmu dan kamu melihat diriku lebih kecil daripada kamu karena aku adalah anakmu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya aku telah dianugerahi ilmu dari sisi Allah yang tidak diketahui olehmu dan kamu tidak memilikinya sama sekali (maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus) yaitu jalan yang lurus yang mengantarkan untuk meraih sesuatu yang sangat diharapkan dan menyelamatkan dari hal yang menakutkan (Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan) yaitu, janganlah kamu menaatinya dengan menyembah berhala-berhala ini, karena sesungguhnya setanlah yang mendorongmu untuk melakukan itu dan dia suka dengan perbuatanmu.
Sebagaimana Allah berfirman: (Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan?
Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian) (Surah Yasin: 60) dan (Yang mereka sembah selain dari Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain menyembah setan yang durhaka (117)) (Surah An-Nisa’) Firman Allah: (Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu menentang dan enggan untuk taat kepada Tuhannya; maka Tuhannya mengusir dan menjauhkannya.
Maka janganlah mengikutinya, karena kamu akan menjadi seperti dia (Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah) Karena kemusyrikan dan kedurhakaanmu atas apa yang diperintahkan kepadamu (maka kamu menjadi kawan bagi setan) yaitu maka kamu tidak mempunyai pelindung, penolong, dan penjamin selain iblis. Padahal iblis tidak dapat melakukannya, dan juga yang lainnya, bahkan ketaatanmu terhadapnya yang mengakibatkan kamu tertimpa azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih (63)) (Surah An-Nahl)
Sumber: https://tafsirweb.com/5090-surat-maryam-ayat-44.html
Informasi Tambahan
Juz
16
Halaman
308
Ruku
266