Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-16

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِالْهُدٰىۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ

Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang munafik tersebut telah menjual diri mereka dengan sebuah transaksi yang akan merugikan. Dimana mereka lebih memilih kekafiran dan meninggalkan keimanan, maka mereka tidak mendapatkan sesuatu apapun justru mereka rugi karena kehilangan Hidayah. Dan inilah kerugian nyata.

Sumber: https://tafsirweb.com/238-surat-al-baqarah-ayat-16.html

📚 Tafsir as-Sa'di

16. “Mereka itulah, ” maksudnya orang-orang munafik yang bersifat dengan sifat-sifat tersebut, “orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, ” maksudnya mereka suka terhadap kesesatan sebagaimana seorang pembeli suka terhadap suatu barang dagangan, yang –di antara kesukaannya terhadap kesesatan itu- membuat ia mengeluarkan harta yang berharga untuk mendapatkannya, dan ini adalah suatu perumpamaan yang paling bagus, karena Allah menjadikan kesesatan yang merupakan puncak dari segala kejahatan Seperti barang dagangan dan Dia menjadikan petunjuk yang merupakan puncak dari segala Kebaikan bagaikan harga barang, lalu mereka (orang-orang munafik) itu menyerahkan petunjuk karena tidak suka terhadapnya untuk mendapatkan kesesatan karena suka terhadapnya. Inilah perdagangan mereka, dan sungguh amat buruk perdagangan mereka itu, serta inilah transaksi mereka, dan sungguh buruk transaksi mereka itu. Apabila seseorang mengeluarkan uang dinarnya untuk mendapatkan uang dirham maka ia pasti rugi, lalu bagaimanakah orang yang mengeluarkan permata untuk mendapatkan uang dirham?

Dan bagaimanakah orang yang mengeluarkan petunjuk untuk mendapatkan kesesatan? Ia lebih memilih kesengsaraan daripada kebahagiaan, serta lebih suka terhadap perkra-perkara yang tidak berarti dengan meninggalkan perkara-perkara yang berguna. Akhirnya tidak beruntunglah perdagangannya tersebut, bahkan ia merugi dalam hal itu dengan kerugian yang paling besar, mereka itulah orang-orang yang rugi diri mereka dan keluarga mereka pada Hari Kiamat, camkanlah, bahwa itulah kerugian yang nyata.

Dan firmanNya, ”Dan tidaklah mereka mendapat petunjuk, ” ini adalah sebagai penegasan akan kesesatan mereka, dan bahwasanya mereka tidak mendapatkan sedikitpun petunjuk. Inilah sifat-sifat mereka yang jelek itu, kemudian Allah menyebutkan perumpaan mereka –yang menyingkap hal itu dengan sejelas-jelasnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/238-surat-al-baqarah-ayat-16.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Mereka adalah orang-orang yang menukar petunjuk dengan kesesatan. Mereka memilih kekafiran dan meninggalkan petunjuk. Maka mereka tidak beruntung dalam berdagang dengan mengikuti kekafiran sebagai ganti keimanan.

Dan mereka tidak ditunjukkan kepada kebenaran pada saat menjual kekafiran dengan (cara) keimanan

Sumber: https://tafsirweb.com/238-surat-al-baqarah-ayat-16.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Dari Ibnu Abbas bahwa makna ayat (Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yaitu menukar keimanan dengan kekafiran" Mujahid berkata: Mereka beriman, kemudian kafir. Qatadah berkata: Mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk. Apa yang dikatakan oleh Qatadah ini secara makna menyerupai firman Allah SWT tentang kaum Tsamud, (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk) (Surah Fushilat: 17).

Kesimpulan dari pendapat para mufasir yaitu bahwa orang-orang munafik itu telah meninggalkan petunjuk dan beralih menuju kesesatan. Mereka mengganti petunjuk dengan kesesatan, yaitu pemaknaan dari firman Allah SWT, (Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk) yaitu, mereka menjual petunjuk dengan harga murah untuk mendapat kesesatan. Hal itu juga sama seperti kondisi mereka seseorang dari golongan mereka yang telah beriman kemudian kembali kepada kekafiran, seperti firman Allah SWT tentang mereka, (Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti) (Surah Al-Munafiqun: 3).

Sesungguhnya mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, Sebagaimana hal serupa yang terjadi di kelompok lain di antara mereka, karena golongan mereka beragam. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) maknanya yaitu mereka tidak mendapatkan keuntungan dari kesepakatan mereka dalam transaksi ini. Makna (dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) yaitu bahwa mereka tidak mendapat bimbingan dalam melaksanakan tindakan mereka itu" Dari Qatadah, makna (maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk) yaitu, Sungguh, demi Allah, kalian telah melihat mereka keluar dari petunjuk menuju kesesatan, dari persatuan menuju perpecahan, dari keamanan menuju ketakutan, dan dari sunnah menuju bid'ah.

Sumber: https://tafsirweb.com/238-surat-al-baqarah-ayat-16.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

3

Ruku

3

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved