Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-50

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ࣖ

Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Kami anugerahkan kepada mereka semua karunia yang tak terhitung dari rahmat Kami. Dan Kami jadikan bagi mereka kesan yang baik dan sanjungan indah yang langgeng di tengah manusia.

Sumber: https://tafsirweb.com/5096-surat-maryam-ayat-50.html

📚 Tafsir as-Sa'di

50. “Dan Kami anugerahkan kepada mereka,” Ibrahim dan kedua anak cucunya, Ishaq dan Ya’qub “sebagian dari rahmat Kami.” Hal ini mencakup semua rahmat Allah kepada mereka berupa ilmu-ilmu yang bermanfaat, amal-amal shalih, anak keturunan yang banyak, dan tersebar kemana-mana yang banyak di antara mereka yang menjadi rasul, nabi, dan orang-orang shalih. “Dan Kami jadikan mereka tutur kata yang baik lagi tinggi.” Ini juga termasuk rahmat yang Allah berikan kepada mereka. Karena Allah menjanjikan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan, akan disebarluaskan pujiannya yang murni sesuai denagn kadar kebaikannya. Sementara mereka ini (Nabi Ibrahim dan anak keturunannya) adalah para panutan orang-orang yang berbuat baik.

Maka, Allah pun menghembuskan pujian yang baik lagi sejati, bukan sebuah kedustaan yang meninggi, tidak tersembunyi. Penyebutan nama-nama mereka memenuhi dua ufuk dunia. Pujian dan kecintaan kepada mereka memenuhi seluruh hati dan membasahi lisan-lisan.

Maka, jadilah mereka panutan dan imam bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Nama-nama mereka selalu disebut-sebut berulang kali di setiap masa. Ini merupakan karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki.

Dan sesunngguhnya Allah maha Memiliki karunia yang besar.

Sumber: https://tafsirweb.com/5096-surat-maryam-ayat-50.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

50. Kami anugerahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami berupa kebaikan dunia dan akhirat, berupa harta anak dan lembaran. Serta Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi sampai hari kiamat.

Penggunaan lisan adalah yang berkaitan dengan pujian yang diucapkan lisan, sebagaimana penggunaan tangan untuk memberi.

Sumber: https://tafsirweb.com/5096-surat-maryam-ayat-50.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 49-50 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan bahwa setelah nabi Ibrahim menjauh dari ayahnya dan kaumnya karena Allah, maka Allah menggantikan baginya orang-orang yang lebih baik daripada mereka dan menganugerahkan kepadanya nabi Ishaq dan nabi Ya'qub, yaitu seorang putra dan cucu. Sebagaimana ALlah berfirman di ayat lain: (dan Ya’qub sebagai suatu anugerah (dari Kami)) (Surah Al-Anbiya: 72) dan (dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya’qub) (Surah Hud: 71) Tidak ada perselisihan bahwa nabi Ishaq adalah orang tua nabi Ya'qub, dan hal ini dinash dalam Al-Qur'an di surah Al-Baqarah: (Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apakah yang kalian sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq”) (Surah Al-Baqarah: 133) Oleh karena itu disebutkan di sini bahwa nabi Ishaq dan nabi Ya'qub. yaitu, Allah berfirman bahwa Kami menjadikan baginya anak dan keturunannya yang menjadi nabi-nabi.

Allah memberitahukan tentang mereka untuk menyenangkan hatinya semasa hidupnya, Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi) Seandainya nabi Ya'qub tidak diberitakan menjadi nabi semasa hidup nabi Ibrahim, maka dia tidak akan disebutkan, dan yang disebutkan adalah anaknya nabi Ya’kub yaitu Yusuf karena sesungguhnya dia juga adalah seorang nabi Firman Allah: (Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi (50)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna yang dimaksud adalah pujian yang baik.

Ibnu Jarir berkata, sesungguhnya Allah SWT menyebutkan ('Aliyyan) karena semua agama menyebutkan memuji mereka. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada mereka semua

Sumber: https://tafsirweb.com/5096-surat-maryam-ayat-50.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

308

Ruku

266

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved