Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-53

وَوَهَبْنَا لَهٗ مِنْ رَّحْمَتِنَآ اَخَاهُ هٰرُوْنَ نَبِيًّا

Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya, Harun, menjadi seorang nabi.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat kami kepada Musa, yaitu saudaranya, harun, menjadi seorang nabi yang mendukung dan membelanya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5099-surat-maryam-ayat-53.html

📚 Tafsir as-Sa'di

53. “Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya Harun menjadi seorang nabi.” Anugerah ini termasuk sifat keutamaan Nabi Musa, kebaikan dan ketulusannya yang paling besar kepada saudaranya. Dia memohon agar Allah menjadikan saudaranya sebagai teman dalam urusannya dan menjadikannya juga sebagai rasul. Maka Allah pun mengabulkan permohonannya itu.

Allah memberikan rahmat bagi Musa kepada saudaranya yaitu Harun sebagai seorang nabi. Maka (dengan demikian) kenabian Harun mengikuti kenabian Musa Maka dia membantu tugas Musa dan menolongnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5099-surat-maryam-ayat-53.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

53. Kami telah menganugerahkan sebagian rahmat Kami kepadanya, yaitu saudaranya Harun menjadi seorang nabi. Ketika dia berdoa: “Ya Allah jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku yaitu saudaraku Harun.” (Thaha:29-30)

Sumber: https://tafsirweb.com/5099-surat-maryam-ayat-53.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 51-53 Setelah Allah SWT menyebutkan tentang nabi Ibrahim dan memberikan pujian kepadanya, Dia menghubungkannya dengan kisah tentang nabi Musa. Allah berfirman: (Dan ceritakanlah kisah Musa di dalam Al-Kitab (Al-Qur'an) ini.

Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih) Sebagian ulama membacanya dengan dikasrah huruf lamnya berasal dari ikhlas, dalam beribadah kepada Allah. Ulama lain membacanya dengan difathah huruf lamnya dan maknannya adalah orang yang terpilih, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (sesungguhnya Aku memilih kamu lebih dari manusia yang lain (di masamu)) (Surah Al-A'raf: 144) (dan seorang rasul dan nabi) Allah mengumpulkan baginya dua sifat. dia termasuk rasul yang besar dan salah satu rasul ulul 'azmi yang ada lima orang.

Mereka adalah nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Musa, nabi Isa, dan nabi Muhammad. Semoga shalawat dan salam dari Allah tercurahkan kepada mereka semua, dan semua nabi. Firman Allah: (Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan Gunung Thur) yaitu di sebelah kanan nabi Musa ketika dia pergi mencari api itu. dan melihatnya menyala.

Maka dia menjumpai api itu berada di sebelah kanan Gunung Thur, yakni di sebelah kanannya, di tepi lembah. Lalu Allah berbicara dengannya secara langsung, menyerunya dan mendekat­kannya, lalu nabi Musa bermunajat kepadaNya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia bermunajat (kepada Kami)) dia berkata bahwa nabi Musa didekatkan shingga dapat mendengar suara qalam.

Demikian juga dikatakan Mujahid, Abu Al-’Aliyah dan lainnya. As-Suddi berkata tentang firmanNya: (dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami)) dia berkata yaitu nabi Musa dimasukkan ke langit, lalu Dia bebicara secara langsung dengannya Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah tentang firmanNya: (dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami)) dia berkata bahwa nabi Musa diselamatkan karena kejujurannya. Firman Allah: (Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya -Harun- menjadi seorang nabi (53)) yaitu Kami perkenankan permintaan dan syafaatnya untuk saudaranya, maka Kami menjadikan saudaranya seorang nabi.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam ayat lain: ("Dan saudaraku Harun, dia lebih petah lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakan aku” (34)) (Surah Al-Qashash)

Sumber: https://tafsirweb.com/5099-surat-maryam-ayat-53.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

309

Ruku

267

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved