Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-63

تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِيْ نُوْرِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَنْ كَانَ تَقِيًّا

Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Surga yang telah dikemukakan sifat-sifatnya tersebut, itulah surga yang Kami wariskan dan kami berikan kepada hamba Kami yang bertakwa kepada Kami dengan menjalankan perintah-perintah Kami dan menjauhi larangan-larangan Kami.

Sumber: https://tafsirweb.com/5109-surat-maryam-ayat-63.html

📚 Tafsir as-Sa'di

63. “Itulah surga-surga,” yang telah Kami terangkan dengan (karakteristik yang sudah) disebutkan itu “yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa,” maksudnya Kami mewariskannya bagi orang-orang yang bertakwa, menjadikan surga itu sebagai tempat tinggal mereka yang abadi, yang mereka tidak akan pergi darinya, dan tidak berminat untuk mencari ganti. Sebagaimana Allah berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa," (Ali Imran:133).

Sumber: https://tafsirweb.com/5109-surat-maryam-ayat-63.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

63. Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa

Sumber: https://tafsirweb.com/5109-surat-maryam-ayat-63.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 61-63 Allah SWT berfirman bahwa surga yang akan dimasuki orang-orang yang bertaubat dari dosa-dosa mereka adalah surga 'Adn, yakni sebagai tempat tinggal (yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada hamba-hambaNya) secara ghaib. yaitu termasuk perkara ghaib yang mereka imani keberadaannya, sekalipun mereka tidak melihatnya. Demikian itu karena kuatnya keyakinan dan keimanan mereka. Firman Allah: (Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan ditepati) penegasan bahwa hal itu pasti terjadi dan telah ditetapkan.

Sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari dan tidak akan mengganti janjiNya. Sebagaimana firmanNya: (Adalah janji Allah itu pasti terlaksana) (Surah Al-Muzzammil: 18) yaitu pasti terjadi.

Firman Allah di sini, (pasti akan ditepati) bahwa semua hamba akan kembali dan menghadap kepadaNya. Sebagian lainnya ada yang mengartikan bahwa maknannya adalah akan datang, karena setiap hal yang menimpamu maka akan datang kepadamu. Sebagaimana yang dikatakan orang-orang Arab,” "Atat 'alayya khamsuna sanah" dan “'Ataitu 'ala khamsiina sanah" (Aku telah berusia lima puluh tahun) keduanya bermakna sama.

Firman Allah: (Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga) yaitu di dalam surga tidak terdapat kata-kata yang kotor dan tak berguna yang tidak mengandung makna apapun, sebagaimana yang ditemukan di dunia. Firman Allah: (kecuali ucapan salam) Istisna’ munqathi’ seperti firmanNya: (Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa (25) tetapi mereka mendengar ucapan salam (26)) (Surah Al-Waqi'ah) Firman Allah: (Bagi mereka rezekinya di surga tiap-tiap pagi dan petang) yaitu seperti dengan waktu pagi dan petang.

Firman Allah: (Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa (63)) yaitu surga yang Kami gambarkan dengan penggambaran yang agung itu adalah surga yang Kami anugerahkan kepada hamba-hamba Kami yang bertakwa. Mereka adalah orang-orang yang taat kepada Allah SWT dalam suka dan duka, meredam amarahnya dan suka memaafkan orang lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mu’minun: (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (2)) Sampai firmanNya: (Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi (10) (yaitu) yang akan mewarisi surga Firdaus.

Mereka kekal di dalamnya (11)) (Surah Al-Mu’minun)

Sumber: https://tafsirweb.com/5109-surat-maryam-ayat-63.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

309

Ruku

267

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved