Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-65

رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا ࣖ

(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dia adalah tuhan (penguasa) langit dan bumi dan segala yang ada dianatra keduanya, dan pemilik semua itu, pencipta dan pengaturnya, maka beribadahlah kepadanya saja (wahai nabi), dan bersabarlah dalam ketaatan kepadaNya, engkau dan orang-orang yang mengikutimu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa denganNya dalam Dzat , nama-nama , sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5111-surat-maryam-ayat-65.html

📚 Tafsir as-Sa'di

65. Kemudian Allah menjelaskan alasan faktor keluasan ilmuNYa dan ketiadaan sifat lupa padaNya, yaitu karena Dia “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi. RububiyahNYa (pengendalianNya) meliputi langit dan bumi.

Keberadaan keduanya dalam tatanan terbaik lagi paling sempurna, tanpa ada unsur kelalaian, penyepelean, main-main dan kebatilan, merupakan bukti yang pasti mengenai ilmuNya yang mencakup (segala sesuatu). Maka, janganlah engkau sibukkan dirimu dengan hal itu. Akan tetapi, sibukkanlah dirimu dengan sesuatu yang bermanfaat dan mebdatangkan faidah bagimu.

Yaitu beribadah kepada Allah semata, dan tidak ada sekutu bagiNya. “Dan berteguh hatilah dalam beribadah kepadaNya,” maksudnya, kuatkanlah jiwamu dalam, ibadah dan usahakanlah jiwamu bersungguh-sungguh. Laksanakanlah ibadah dengan sebaik-baiknya dan sesempurna munkin sesuai dengan kemampuanmu. Di tengah melansungkan ibadah kepada Allah, terdapat unsur penghibur hati bagi seorang hamba dari semua keterikatan serta kesenangan-kesenangan syahwat.

Sebagaimana Firman Allah, "Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.

Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (Thaha:131-132) “Apakah kamu mengetahui ada orang yang sama dengan Dia (yang patut diibadahi)?” maksudnya apakah engkau mengetahui suatu obyek yang sama dan menyerupai Allah dari kalangan makhluk? Ini adalah bentuk istifham (pertanyaan), yang bermakna penafian (tidak mungkin ada), yang dapat diketahui dengan akal.

Artinya, kamu tidak akan menjumpai ada sesuatu yang sama atau serupa dengan Allah. Karena Dia adalah Rabb (Pengatur), sementara yang lain marbub (diatur). Dia khaliq (Pencipta), sementara yang lain makhluq (ciptaan).

Dia Mahakaya dari segala arah, sedangkan selainNya secara fisik membutuhkan dari segala aspek, DIa Maha Sempurna yang memiliki kesempurnaan kecuali yang diberikan oleh Allah. Ini merupakan bukti konkret bahwa hanya Allah yang berhak diibadahi, dan bahwa ibadah kepadaNya merupakan kebenaran, sedangkan ibadah kepada selainNya merupakan sebuah kebatilan. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk beribadah hanya kepadaNya semata, dan bersabar dalam menjalankannya disertai menjelaskan alasan [tindakan tersebut] dengan aspek kesempurnaanNya, keesaanNYa dalam keagungan dan nama-nama yang paling baik.

Sumber: https://tafsirweb.com/5111-surat-maryam-ayat-65.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

65. Tuhan Yang menguasai langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia semata dan berteguh hatilah dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Allah tidak mempunyai permisalan atau persamaan apapun

Sumber: https://tafsirweb.com/5111-surat-maryam-ayat-65.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 64-65 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,”Rasulullah SAW berkata kepada malaikat Jibril,"Apakah yang menahanmu untuk mengunjungi kami lebih banyak daripada kamu mengunjungi kami?" Ibnu Abbas berkata lalu turunlah ayat (Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu….) hingga akhir ayat. Firman Allah (Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan dan apa-apa yang ada di belakang kita) DIkatakan bahwa makna yang dimaksudkan dengan (apa-apa yang ada di hadapan kita) adalah perkara dunia, dan (apa-apa yang ada di belakang kita) adalah perkara akhirat. Serta (dan apa-apa yang ada di antara keduanya) adalah sesuatu yang ada di antara dua tiupan sangkakala.

Diriwayatkan dari Abu Darda’ yang menjadikannya marfu’,”Apa saja yang dihalalkan Allah dalam KitabNya, maka itu halal, dan apa yang diharamkan Allah, maka itu haram, serta apa yang Allah diam terhadapnya, maka itu dimaafkan. Maka terimalah kemurahan dariNya, karena sesungguhnya Allah tidak melupakan sesuatupun” Kemudian dia membacakan ayat ini (dan tidaklah Tuhanmu lupa) Firman Allah: (Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya) yaitu Dzat yang menciptakan, mengatur, menguasai, dan mengurusnya, tidak ada yang bisa menghalangi keputusanNya. (maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas,”Apakah kamu mengetahui yang serupa dengan Tuhan?”.

Sumber: https://tafsirweb.com/5111-surat-maryam-ayat-65.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

310

Ruku

267

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved