Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-75

قُلْ مَنْ كَانَ فِى الضَّلٰلَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمٰنُ مَدًّا ەۚ حَتّٰىٓ اِذَا رَاَوْا مَا يُوْعَدُوْنَ اِمَّا الْعَذَابَ وَاِمَّا السَّاعَةَ ۗفَسَيَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضْعَفُ جُنْدًا

Katakanlah (Muhammad), “Barangsiapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang (waktu) baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepada mereka, baik azab maupun Kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Katakanlah (wahai rasul) kepada mereka ”siapa saja yang sesat menyimpang dari kebenaran, tidak mengikuti jalan hidayah, maka Allah akan menunda waktu (hukuman baginya) dan memperpanjang masa baginya dalam kesesatannya, hingga ketika dia melihat dengan penuh keyakinaan apa yang Allah ancamkan, baik siksaan yang disegerakan di dunia maupun terjadinya hari kiamat maka waktu itulah dia akan tahu siapakah yang lebih buruk tempat dan kedudukannya dan lebih lemah kekuatan dan pasukannya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/5121-surat-maryam-ayat-75.html

📚 Tafsir as-Sa'di

75. Setelah menyebutkkan dalil mereka yang batil, yang mengisyaratkan betapa dahsyat kekufuran dan kesesatan ereka dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa orang yang berada dalam kesesatan dengan menyukai kesesatan itu bagi dirinya dan mengerahkan usaha untuk mewujudkannya, maka sesungguhnya Allah akan memperpanjang tempo baginya dan membuatnya kian cinta pada kesesatan. Ini sebagai azab bagi mereka karena lebih memilih kesesatan daripada petunjuk.

Allah berfirman, "Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (Ash-Shaff:5), "Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An’am:110) "sehingga Mereka melihat" yakni yang berbicara, " "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan (nya)?" “Apa yang diancamkan kepada mereka, baik berupa azab,” dengan bentuk pembunuhan atau yang lainnya “ataupun Hari KIamat,” yang merupakan pintu gerbang pembalasan amal, “maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya,” maksudnya pada saat itu, akan terlihat jelas bagi mereka batilnya pengakuan mereka.

Itu hanya pengakuan-pengakuan yang akan sirna. Dan mereka menjadi yakin bahwa diri mereka adalah orang-orang yang telah berbuat kejahatan dan lebih lemah penolong-penolongnya. Tetapi, kesadaran ini sudah tidak memmberikan manfaat sama sekali buat mereka, karena mereka tidak mungkin lagi kembali ke dunia untuk melakukan perbuatan yang berbeda dengan perbuatan pertama mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/5121-surat-maryam-ayat-75.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

75. Katakanlah kepada orang musyrik wahai Nabi: "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya"

Sumber: https://tafsirweb.com/5121-surat-maryam-ayat-75.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT. (Katakanlah) Wahai Muhammad, kepada orang-orang yang menyekutukan Tuhan mereka dan mengakui berada pada kebenaran, sedangkan kalian berada dalam kebathilan: (Barang siapa yang berada di dalam kesesatan) Dari kami dan kalian (maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya) yaitu semoga Tuhan Yang Maha Pemurah menangguhkan azab terhadapnya sehingga dia menghadap kepadaNya dan ajalnya habis, (Baik siksaan) yang akan menimpanya (maupun kiamat) yang datang kepadanya secara tiba-tiba (maka mereka akan mengetahui) saat itu (siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya) dalam membuktikan apa yang mereka gunakan sebagai alasan bahwa lebih baik dan tempat pertemuan yang lebih mewah. Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka biarlah Tuhan Yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya) yaitu biarlah Allah membiarkan dia berada dalam kesesatannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5121-surat-maryam-ayat-75.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

310

Ruku

268

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved