مريم (Maryam)
Surat ke-19, Ayat ke-93
اِنْ كُلُّ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اِلَّآ اٰتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًا ۗ
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Tidaklah sesuatupun yang ada di langit seperti malaikat, dan yang ada di bumi, seperti manusia dan jin, kecuali akan datang kepada tuhannya pada hari kiamat sebagai hamba yang hina lagi tunduk serta mengaku menghambakan diri kepadaNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5139-surat-maryam-ayat-93.html
📚 Tafsir as-Sa'di
93. “Tidak ada seorang pun di langit dan bumi, melainkan pasti dia akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba,” maksudnya datang dalam keadaan hina dan patuh, tidak menolak dan tidak membangkang, malaikat, manusia, jin dan lainnya, semuanya adalah hamba-hamba (Allah) yang mengalami pengaturan. Mereka tidak memiliki kekkuasaan sedikit pun, dan tidak memiliki wewenang untuk mengatur sama sekali. Bagaimana mungkin Dia memiliki anak padahal beginilah keadaanNYa dan keagungan kerajaanNya?!
Sumber: https://tafsirweb.com/5139-surat-maryam-ayat-93.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
93. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dengan tertunduk dan menjadi hamba-Nya. Makna dalam konteks ini meliputi makna literal dan implisit, yaitu makna khusyuk atas kerajaan dan ketetapan Allah
Sumber: https://tafsirweb.com/5139-surat-maryam-ayat-93.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 88-95 Setelah Allah SWT menetapkan dalam surah ini tentang kehambaan nabi Isa dan menyebutkan bahwa penciptaannya dari Maryam tanpa ayah. Allah membantah dugaan orang-orang yang mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari hal itu dengan ketinggian yang Maha Besar. Maka Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak” (88) Sesungguhnya kalian telah mendatangkan) dalam ucapan kalian ini (sesuatu perkara yang sangat mungkar) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik mengatakan berkata bahwa maknanya adalah sesuatu yang sangat besar.
Dikatakan yaituyaitu “iddan” dengan dikasrah dan difathah huruf hamzahnya, dan yang terkenal adalah bacaan yang pertama. Firman Allah: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) yaitu hampir akan terjadi hal itu karena ucapan yang dikeluarkan oleh orang-orang durhaka dari anak cucu nabi Adam, karena kebesaran dan keagungan Allah. Karena mereka adalah makhluk Allah dan diciptakan untuk mengesakanNya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada sekutu, tandingan, anak, istri, dan sesuatu yang sama bagiNya; melainkan Dia adalah Dzat Yang Maha Esa, yang merupakan tempat bergantung segala sesuatu. “Pada tiap-tiap sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Dia Yang Maha Esa” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) dia berkata bahwa kemusyrikan itu membuat terkejut langit, bumi, gunung-gunung, dan semua makhluk kecuali yang diberi beban, dan hampir-hampir semuanya lenyap karena itu karena keagungan Allah.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan bumi belah) karena murka Allah (dan gunung-gunung runtuh) Ibnu Abbas berkat bahwa maknannya adalah runtuh. Firman Allah: (Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak (92)) yaitu tidaklah pantas dan layak bagi keagungan dan kebesaranNya hal itu, karena tidak ada seorang pun dari makhlukNya yang menyamaiNya, karena semua makhluk adalah hambaNya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti (94)) yaitu sungguh Allah mengetahui jumlah mereka sejak Dia menciptakan mereka sampai hari kiamat, baik yang laki-laki maupun perempuan, dan baik yang kecil maupun yang sudah tua (Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (95)) yaitu, tidak ada yang menolongnya dan menyelamatkannya kecuali hanya Allah; tidak ada sekutu bagiNya.
Dia memutuskan nasib makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, dan Dialah Dzat Yang Maha Adil yang tidak akan menganiaya bahkan sekecil dzarrah dan Dia tidak akan menganiaya seorang pun.
Sumber: https://tafsirweb.com/5139-surat-maryam-ayat-93.html
Informasi Tambahan
Juz
16
Halaman
311
Ruku
269