Kembali ke Surat Maryam

مريم (Maryam)

Surat ke-19, Ayat ke-96

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-rasulNya serta beramal shalih sesuai petunjuk syariatNya, maka tuhan yang maha pengasih akan mengadakan rasa cinta dan sayang terhadap mereka pada hati-haati para hambaNYa.,

Sumber: https://tafsirweb.com/5142-surat-maryam-ayat-96.html

📚 Tafsir as-Sa'di

96. INi merupakan bagian dari nikmat Allah bagi para hambaNya, yang telah memadukan antara keimanan dan amal shalih, bahwasanya Allah berjanji kepada mereka akan menjadikan rasa cinta buat mereka. Yakni rasa cinta dan kasih dalam hati para waliNya, penghuni langit dan penghuni bumi.

Jika mereka sudah berhasil memiliki rasa cinta pada hati (orang-orang), maka berbagai urusan mereka menjadi mudah, dan mereka akan meraih berbagi macam kebaikan, doa-doa, petunjuk, dapat diterima (oleh pihak lain) dan memperoleh kepemimpinan. Allah menempatkan rasa cinta pada mereka karena mereka mengasihi Allah dan mencintaiNya. Maka Allah (membalasnya dengan) membuat mereka menjadi orang yang dicintai oleh para wali dan kekasihNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5142-surat-maryam-ayat-96.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

96. Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulNya, serta menaatiNya dan menjauhi larangan-laranganNya itu kelak akan ditanamkan rasa kasih sayang dalam hatinya oleh Dzat yang Maha Pemurah, dicintai manusia, dan diridhai olehNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5142-surat-maryam-ayat-96.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 96-98 Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan bagi hamba-hambaNya yang mukmin yang beramal shalih, yaitu amal-amal yang diridhai Allah karena mengikuti syariat nabi Muhammad SAW sebagai orang-orang yang dikasihi dan dicintai dalam hati hamba-hambaNya yang shalih. Hal ini merupakan suatu kepastian yang ditetapkan Allah. Telah disebutkan hal itu dalam hadits-hadits shahih dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berfirman kepadanya,"Hai Jibril, sesungguhnya Aku menyukai Fulan, maka cintailah dia” Lalu Jibril mencintainya, kemudian dia menyeru kepada penduduk langit, bahwa sesungguhnya Allah menyukai Fulan, maka cintailah dia.

Maka seluruh penduduk langit mencintainya, kemudian diletakkanlah baginya cinta dan kasih sayang di bumi Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang) dia berkata maknannya adalah kasih sayang. Mujahid meriwayatkan dari Ibnu Abbas (kelak Allah Yang Maha Pemurah akan mananamkan kasih sayang kepada mereka) dia berkata bahwa maknannya adalah kecintaan manusia di dunia. Firman Allah: (Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu) yaitu Wahai Muhammad, yaitu denga bahasa Arab yang jelas, fasih dan sempurna (agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur’an itu kepada orang-orang yang bertakwa) yaitu orang-orang yang taat kepada Allah dan membenarkan RasulNya (dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang) yaitu menyimpang dari kebenaran dan condong kepada kebathilan.

Ibnu Abu Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang (kaum yang membangkang) yaitu yang tidak lurus. Ibnu Zaid berkata bahwa bahwa kata “al-alad” adalah kezaliman, lalu dia membaca firmanNya: (padahal ia adalah penantang yang paling keras) (Surah Al-Baqarah: 204) Firman Allah: (Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka) yaitu dari umat yang mengingkari ayat-ayat Allah dan mendustakan para rasulNya (Adakah kamu melihat seorang pun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar?) yaitu apakah kamu melihat seseorang dari mereka, atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar Ibnu Abbas, Adh-Dhahhak, dan Ibnu Zaid berkata bahwa maknannya adalah suara.

Al-Hasan dan Qatadah berkata bahwa apakah kamu melihat seseorang atau mendengar suara?.Kata “Ar-rikzu” menurut asal bahasanya adalah suara yang samar

Sumber: https://tafsirweb.com/5142-surat-maryam-ayat-96.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

312

Ruku

269

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved