طٰهٰ (Taha)
Surat ke-20, Ayat ke-12
اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ۗ
Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa.
📚 Tafsir Al-Muyassar
11-12. Ketika Musa mendatangi api itu, Allah memanggilnya, “Wahai Musa Sesungguhnya Aku adalah Tuhanmu, maka lepaslah dua terompahmu. Sesungguhnya engkau sekarang ini berada di lembah Thuwa yang Aku berkahi.” Ini sebagai persiapan untuk bermunajat kepada Tuhannya
Sumber: https://tafsirweb.com/5254-surat-thaha-ayat-12.html
📚 Tafsir as-Sa'di
12. “Sesungguhnya Aku ini adalah Rabbmu, maka tinggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa.” Allah mengabarkan kepada beliau bahwa Dia adalah Rabbnya, dan memerintahkan beliau untuk bersiap sedia melakukan munajat kepadaNya dan memperhatikannya. Beliau melepaskan kedua sandalnya, karena berada di lembah yang disucikan, bersih lagi diagungkan. Seandainya tidak ada (petunjuk) tentang (keharusan) menyucikan lembah itu kecuali (petunjuk) bahwa Allah memilihnya untuk tempat bermunajat dengan Musa, KalimNya, maka sudahlah cukup (sebagai tanda kesuciannya).
Banyak ahli tafsir mengatakan, “sesungguhnya Allah memerintahkan beliau untuk melepaskan dua sandalnya. Karena keduanya terbuat dari kulit keledai.” Wallahu a’lam.
Sumber: https://tafsirweb.com/5254-surat-thaha-ayat-12.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
12. Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tuhanmu. Maka lepaskanlah sendalmu supaya kamu lebih rendah hati dan beradab.
Sesungguhnya kamu berada di lembah suci yang dimuliakan yang dinamakan Thuwa yang berada disamping bukit Thur.
Sumber: https://tafsirweb.com/5254-surat-thaha-ayat-12.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 11-16 Allah SWT berfirman: (Maka ketika ia datang ke tempat api itu) yaitu api, mendekati api itu (ia dipanggil, "Hai Musa”) Dalam ayat lain: (Diserulah dia dari (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi, dari sebatang pohon kayu, yaitu: "Ya Musa, sesungguhnya Aku adalah Allah”) (Surah Al-Qashash: 30) Di sini Allah berfirman: (Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu) yaitu Dzat yang berbicara denganmu (maka tanggalkanlah (lepaskanlah) kedua alas kakimu) Terkait firman Allah (Thuwa) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa itu adalah nama lembah.
Demikian juga dikatakan oleh ulama lainnya. Berdasarkan hal ini maka 'athaf disini adalah 'athaf bayan. Firman Allah: (Dan Aku telah memilih kamu) itu sebagaimana firmanNya: (Sesungguhnya aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku) (Surah Al-A'raf: 144) yaitu atas semua manusia yang ada pada masanya Firman Allah: (Maka dengarkanlah apa yang diwahyukan kepadamu) yaitu sekarang dengarkanlah apa yang Aku firmankan dan Aku wahyukan kepadamu: (Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku) Ini merupakan kewajiban pertama bagi orang-orang mukallaf, yaitu hendaknya mereka mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah saja, tidak ada sekutu bagiNya.
Firman Allah: (maka sembahlah Aku) yaitu, Esakanlah Aku dan sembahlah Aku tanpa ada sekutu (dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku) Dikatakan bahwa maknanya adalah shalatlah untuk mengingatKu. Firman Allah: (Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang) yaitu pasti akan datang dan terjadi. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Aku merahasiakan waktunya) yaitu, Aku tidak akan memperlihatkan tentang waktunya kepada seorang pun selain diriKu.
Ini sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah”) (Surah An-Naml: 65) Allah SWT berfirman: (Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi.
Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba) (Surah Al-A'raf: 187) yaitu sangat berat pengetahuan tentangnya penghuni langit dan bumi.
Firman Allah: (agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan) yaitu Aku pasti mengadakannya agar Aku melakukan pembalasan kepada setiap orang sesuai dengan amalnya (Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (7) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (8)) (Surah Az-Zalzalah) dan (sesungguhnya kalian hanya diberi balasan terhadap apa yang telah kalian kerjakan) (Surah Ath-Thur: 16) Firman Allah: (Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan darinya oleh orang yang tidak beriman kepadanya…..) hingga akhir ayat.
Makna yang dimaksud adalah bahwa yang diajak biaca di sini adalah setiap orang mukallaf, yaitu, janganlah mengikuti jalan orang yang mendustakan hari kiamat, hanya mengejar kesenangan dan kenikmatan dunia, durhaka kepada Tuhannya, dan mengikuti hawa nafsunya. Maka barangsiapa yang mengikuti mereka atas hal itu, maka dia telah kecewa dan merugi (yang menyebabkan kamu binasa) yaitu kamu akan binasa dan hancur, Allah SWT berfirman: (Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa (11)) (Surah Al-Lail)
Sumber: https://tafsirweb.com/5254-surat-thaha-ayat-12.html
Informasi Tambahan
Juz
16
Halaman
312
Ruku
270