طٰهٰ (Taha)
Surat ke-20, Ayat ke-18
قَالَ هِيَ عَصَايَۚ اَتَوَكَّؤُا عَلَيْهَا وَاَهُشُّ بِهَا عَلٰى غَنَمِيْ وَلِيَ فِيْهَا مَاٰرِبُ اُخْرٰى
Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Musa menjawab, “Ia adalah tongkatku, aku bertumpu padanya saat berjalan dan aku gunakan memukul pepohonan agar kambing-kambingku memakan dari daun-daunnya yang berjatuhan, dan ada manfaat-manfaat lain bagiku padanya.”
Sumber: https://tafsirweb.com/5260-surat-thaha-ayat-18.html
📚 Tafsir as-Sa'di
18. Musa berkata, “INi adalah tongkatku, aku bertelekan kepadanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku.” Beliau menyebutkan dua kegunaannnya. Satu manfaat bagi manusia, yaitu beliau bersandar padanya saat berdiri dan berjalan.
Padanya terdapat bantuan dan manfaat bagi binatang-binatang ternak. Yaitu, saat belliau sedang menggembalakan kambing, jika sedang menggembalakannya di pepohonan Khabath (yang berdaun rimbun) atau pohon lain yang serupa, beliau mengerak-gerakannya. Maksudnya, beliau memukuli pohon itu, supaya daun-daunnya rontok.
Kambing pun memakannya. Ini perilaku yang baik dari Musa yang di antara pengaruhnya, adalah kecakapan dalam menggembalakan binatang ternak dan bersikap baik kepadanya yang menandakan inayah (perhatian) Allah, pengistimewaan dan pengkhususan baginya yang dituntut oleh rahmat Allah dan hikmahNya (padanya). “Dan bagiku ada lagi keperluan padanya,” maksudnya fungsi-fungsi “yang lain,” selain dua kegunaan ini. Di antara etika Nabi Musa, bahwa Allah ketika bertanya kepadanya tentang apa yang ada di tangan kanannya dengan pertanyaan yang mungkin mengarah kepada tangan itu sendiri atau manfaatnya, maka beliau menjawab dengan keterangan tentang tangan itu sendiri dan manfaatnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5260-surat-thaha-ayat-18.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
18. Musa lalu menjawab: “Ini adalah tongkatku. Aku bersandar kepadanya saat lelah dalam berjalan, Aku juga menggunakannya untuk memukul-mukul pohon supaya daun-daunnya gugur untuk kambingku, sehingga dia bisa memakannya dan banyak lagi manfaat dan keperluan lain dalam tongkat ini, seperti untuk membawa perbekalan, kantong air dan mengusir serangga”.
Musa AS sangat menikmati perbincangannya dengan Tuhan, sehingga dia bisa menjawab pertanyaan tambahan yang diberikan. Dan kalam terindah di akhir perbincangaan itu yaitu bahwa Tuhannya bertanya tentang kegunaan tongkat itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/5260-surat-thaha-ayat-18.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 17-21 Ini merupakan bukti dari Allah SWT kepada nabi Musa, mukjizat yang agung, dan peristiwa yang luar biasa yang menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hal sepert itu selain Allah SWT bahwa tidak akan ada seorang pun yang dapat mendatangkannya kecuali seorang nabi yang diutus. Firman Allah SWT: (Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa (17)) Sebagian mufasir berkata,”Sesungguhnya Allah berfirman demikian kepadanya dengan maksud mengingatkan.
DIkatakan juga bahwa sesungguhnya Allah SWT mengatakan demikian kepadanya dengan maksud menetapkan. Yaitu sesuatu yang ada di tangan kananmu yang merupakan tongkat yang kamu kenali, kamu akan melihat apa yang akan Kami lakukan terhadapnya sekarang. (Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17)) istifham yang mengandung makna penetapan (Berkata Musa, "Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya”) yaitu aku menjadikannya sebagai pegangan dalam berjalan ("dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku”) yaitu aku menggoyangkan tangkai pohon agar daunannya rontok untuk menggembala kambingku. Firman Allah: (dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya) yaitu untuk kebaikan, manfaat, dan kegunaan lainnya.
Firman Allah: (Allah berfirman, "Lemparkanlah itu, hai Musa!" (19)) yaitu lemparkanlah tongkat yang kamu pegang di tanganmu itu, waha Musa (Lalu dia melemparkan tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat (20) yaitu menjadi ular yang sangat besar dan panjang serta bergerak sangat cepat.
Tiba-tiba tongkat itu bergerak dan berubah menjadi ular yang sangat cepat gerakannya, dan itu merupakan ular yang paling cepat gerakannya, tetapi itu lebih kecil. Hal ini tetap menunjukkan makna yang besar dan sangat cepat gerakannya, (merayap dengan cepat) maknannya adalah merayap dan bergerak Oleh karena itu Allah berfirman (Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula) yaitu kepada keadaan yang biasa kamu kenal sebelumnya
Sumber: https://tafsirweb.com/5260-surat-thaha-ayat-18.html
Informasi Tambahan
Juz
16
Halaman
313
Ruku
270