Kembali ke Surat Taha

طٰهٰ (Taha)

Surat ke-20, Ayat ke-41

وَاصْطَنَعْتُكَ لِنَفْسِيْۚ

dan Aku telah memilihmu (menjadi rasul) untuk diri-Ku.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Aku telah menganugrahkan kepadamu (wahai Musa), nikmat-nikmat ini sebagai pilihan dariKu terhadap dirimu dan sebagai pilihan untuk mengemban risalahKu dan menyampaikan ajaran dariKu, serta melaksanakan perintah dan laranganKu.

Sumber: https://tafsirweb.com/5283-surat-thaha-ayat-41.html

📚 Tafsir as-Sa'di

41. Oleh karena itu Allah berfirman, “Dan Aku telah memilihmu untuk diriKu,” maksudnya Aku telah mencurahkan segala perbuatan, kenikmatan, kebaikan fasilitas dan pemeliharaanKu kepadamu.

Tujuannya, agar engkau menjadi insan yang tercinta dan istimewa bagiKU, mencapai tingkatan dalam anugerah ini, yang tidak dapat digapai oleh orang lain dari makhlukKu kecuali sedikit dari mereka. Apabila ada orang yang mencintai, ingin mengistimewakan kekasihnya dari kalangan manusia, menginginkannya meraih kesempurnaan setinggi-tingginya, maka dia rela mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki dan mengusahakan semaksimal mungkin untuk merealisasikan kehendak tersebut, lalu bagaimana pandanganmu tentang usaha-usaha Rabb yang Mahakuasa (atas segala sesuatu) lagi Mahamulia?! Apa yang di benakmu tentang (tindakan-tindakan) Dzat yang menginginkan seseorang (untuk di pilih) bagi diriNya sendiri dan memilihnya dari makhluk-makhlukNya?

Sumber: https://tafsirweb.com/5283-surat-thaha-ayat-41.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

41. Dan Aku jadikan dirimu sebagai seorang yang terpilih untuk menanggung dan menyampaikan risalahku kepada manusia.

Sumber: https://tafsirweb.com/5283-surat-thaha-ayat-41.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 40-44 Allah berfirman kepada nabi Musa, bahwa sesungguhnya dia akan bermukim di antara penduduk Madyan setelah melarikan diri dari kejaran Fir'aun dan para pembesarnya. dia menggembalakan ternak mertuanya sehingga masanya habis.

Kemudian nabi Musa datang sesuai takdir dan kehendak Allah tanpa ada perjanjian dahulu. Segala sesuatu itu berjalan atas kehendak Allah SWT. Dia adalah Dzat yang Mengatur dan Menjalankan urusan hamba-hambaNya dan makhlukNya sesuai kehendakNya.

Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan, hai Musa) Mujahid berkata yaitu berdasarkan janjinya.

Diriwayatkan dari Qatadah tentang firmanNya: (kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan, hai Musa) dia berkata yaitu sesuai dengan waktu pengangkatan kerasulan dan kenabian. Firman Allah: (dan Aku telah memilihmu untuk diriKu (41)) yaitu Aku telah memilik dan mengangkatmu menjadi seorang rasul sesuai dengan apa yang Aku kehendaki dan inginkan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,”Nabi Adam bertemu dengan nabi Musa. dan nabi Musa berkata,"Engkaulah orang yang menyengsarakan manusia dan yang menyebabkan mereka dikeluarkan dari surga” Nabi Adam menjawab, "Engkaulah orang yang dipilih Allah untuk menyampaikan risalahNya dan memilihmu dekat denganNya serta menurunkan kepadamu kitab Taurat" Nabi Musa berkata, "Ya” Nabi Adam berkata, "Aku telah menjumpai hal itu tercatat untukku sebelum Allah menciptakan aku” Nabi Musa menjawab, "Ya” Maka nabi Adam memberikan hujjah kepada nabi Musa Firman Allah: (Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayatKu) yaitu dengan hujjah, bukti-bukti, dan mukjizat-mukjizat dariKu. (dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa maknanya,”Janganlah kamu berdua terlambat” Mu jahid meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu janganlah kamu berdua lemah.

Makna yang dimaksud adalah bahwa keduanya diperintahkan Allah untuk terus mengingat Allah, bahkan keduanya mengingat Allah ketika menghadapi Fir'aun, agar mengingat Allah itu dapat membantu keduanya menghadapi Fir'aun, menjadi kekuatan bagi keduanya dan menjadi pengaruh yang mematahkan Fir'aun Firman Allah: (Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melewati batas (43)) yaitu membangkang, melampaui batas, sewenang-wenang dan durhaka terhadap Allah (maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut) Ini mengandung pelajaran yang agung, yaitu sekalipun Fir'aun adalah orang yang sangat membangkang dan sombong, dan nabi Musa adalah makhluk pilihan Allah saat itu. Nabi Musa diperintahkan agar dalam menyampaikan risalahNya kepada Fir'aun dengan lemah lembut dan santun. Diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri tentang firmanNya: (maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut) yaitu peringatkanlah kepadanya dengan berkata kepadanya,"Sesungguhnya kamu mempunyai Tuhan dan tempat kembali, dan sesungguhnya di hadapanmu ada surga dan neraka" Firman Allah: (mudah-mudahan ia ingat atau takut) yaitu barangkali Fir'aun kembali dari kesesatannya dan kehancurannya, (atau dia menjadi takut) yaitu dia mau taat kepadaNya. karena takut kepada Tuhannya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur) Kata At-tadzakkur adalah kembali dari sesuatu yang dilarang dan Al-khasyah yaitu mengerjakan ketaatan

Sumber: https://tafsirweb.com/5283-surat-thaha-ayat-41.html

Informasi Tambahan

Juz

16

Halaman

314

Ruku

271

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved