الانبياۤء (Al-Anbiya')
Surat ke-21, Ayat ke-27
لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ
mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya.
📚 Tafsir Al-Muyassar
26-27. Orang-orang musyrikin berkata, “Allah yang Maha Rahman mengambil seorang anak,” sesuai dengan asumsi mereka bahwa sesungguhnya malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Mahasuci Allah dari pernyataan tersebut.
Malaikat itu adalah hamba-hamba Allah, mereka dekat dan memiliki sekian banyak keutamaan. Dan mereka dalam ketaatan yang baik; tidak berbicara kecuali dengan perintah yang di perintahkan Tuhan mereka kepada mereka, dan tidak mengerjakan suatu perbuatan, kecuali setelah Allah mengizinkan mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/5539-surat-al-anbiya-ayat-27.html
📚 Tafsir as-Sa'di
27. “Mereka tidak mendahuluiNya dengan perkataan,” maksudnya mereka tidak mengatakan sebuah ucapan yang berkaitan dengan pengaturan kerajaan alam semesta, sampai Allah menetapkan sesuatu melalui FirmanNya. Hal itu merupakan (cerminan) kesempurnaan adab mereka (di hadapan Allah) dan pengetahuan mereka mengenai kesempurnaan hikmah dan ilmu Allah. “Dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya,” maksudnya apa pun yang Allah perintahkan kepada mereka, pasti mereka kerjakan. Mereka tidak melanggar ketentuan Allah meskipun sekajap pandangan mata saja.
Tidak ada aktivitas yang mereka jalankan berdasarkan hasrat-hasrat mereka sendiri tanpa titah dari Allah.
Sumber: https://tafsirweb.com/5539-surat-al-anbiya-ayat-27.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
27. Mereka tidak bicara sampai Tuhan memerintahkan mereka dan melaksanakan perintah-perintahNya. Dan mereka itu tidak mengetahui apapun selain perintahNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/5539-surat-al-anbiya-ayat-27.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 26-29 Allah SWT berfirman seraya menjawab orang yang menduga bahwa Allah SWT Yang Maha Tinggi dan Maha Suci mempunyai anak dari kalangan malaikat, sebagaimana yang dikatakan sebagian orang-orang Arab bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah. Maka Allah berfirman: (Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan) yaitu para malaikat itu adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan di sisiNya pada kedudukan dan derajat yang tinggi, dan mereka sangat taat kepadaNya, baik ucapan maupun perbuatan (mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya (27)) yaitu, mereka tidak pernah mengucapkan kata-kata di hadapanNya dan mereka tidak pernah menentang apa yang diperintahkan kepada mereka, bahkan mereka segera mengerjakannya.
Dan ilmu Allah meliputi mereka, maka tidak ada sesuatu pun dari mereka yang tersembunyi dariNya (Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka) Firman Allah: (dan mereka tiada memberi syafaat, melainkan kepada orang yang diridhai Allah) seperti firmanNya: (Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya?) (Surah Al-Baqarah: 255) Firman Allah (Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkanNya memperoleh syafaat itu) (Surah Saba: 23) pada banyak ayat-ayat yang semakna dengan itu (dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya) yaitu karena takut dan gentar kepadaNya (dan mereka selalu berhati-hati (28) Dan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah”) yaitu seseorang dari mereka yang mengakui dirinya sebagai tuhan bersama Allah (maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim) yaitu setiap orang yang mengatakan demikian.
Hal ini mengandung syarat, dan syarat itu belum tentu terjadi, sebagaimana firmanNya: (Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (anak itu) (81)) (Surah Az-Zukhruf)
Sumber: https://tafsirweb.com/5539-surat-al-anbiya-ayat-27.html
Informasi Tambahan
Juz
17
Halaman
324
Ruku
279