الانبياۤء (Al-Anbiya')
Surat ke-21, Ayat ke-80
وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شَاكِرُوْنَ
Dan Kami ajarkan (pula) kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperangan. Apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan Allah mengistimewakan Dawud dengan mengajarkannya cara membuat baju besi yang dia buat dalam bentuk kepingan bulat yang saling terkait satu sama lainnya yang memudahkan tubuh untuk bergerak; yang berfungsi melindungi para pasukan perang dari sabetan senjata pada tubuh mereka. Maka apakah kalian bersyukur terhadap nikmat Allah yang tercurah pada kalian ketika Dia kirimkan melalui tangan Dawud?
Sumber: https://tafsirweb.com/5592-surat-al-anbiya-ayat-80.html
📚 Tafsir as-Sa'di
80. “Dan telah kami ajarkan kepada Dawud membuat baju besi untuk kamu,” maksudnya Allah mengajari Dawud cara membuat baju besi. Beliaulah orang pertama yang menciptakan dan mengetahuinya. Hasil karyanya menyebar ke generasi selanjutnya.
Allah mellunakkan besi bagi beliau dan mengajari bagaimana cara membentuknya. Manfaatnya besar. Yaitu “guna memelihara kamu dalam peperangan,” maksudnya baju-baju besi itu berfungsi sebagai pelindung di medan peperangan dan di saat pertarungan sengit. “Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah),” atas nikmat Allah yang tercurahkan kepada kalian yang Allah praktikkan melalui tangan hambaNya, Dawud!
Sebagaimana Allah berfirman, "dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan.
Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)." (An-Nahl:81). Mengandung kemungkinan makna bahwa Allah mengajari beliau cara pembuatan baju besi dan proses pelunakannya merupakan perkara yang di luar kebiasaan. Dan masuk dalam kategori yang disampaikan para ulama tafsir, “Sesungguhnya Allah melunakkan besi baginya sehingga dia dapat memprosesnya layaknya adonan dan tanah liat tanpa harus dilebur terlebih dahulu di atas api.” Mengandung kemungkinan makna bahwa pengajaran cara pembuatannya berjalan sewajarnya.
Dan proses melunakkan besi diilakukan melalui mekanisme yang diajarkan Allah., berupa cara-cara yang sekarang diketahui untuk meleburnya. Inilah keterangan yang lebih kuat kebenarannya. Pasalnya, Allah menyebut-nyebuut [kemampuan untuk melakukannya] sebagai karunia dariNya kepada para hambaNya dan memerintahkan mereka untuk mensyukurinya.
Seandainya masalah pembuatan baju besi tidak termasuk perkara yang dijadikan Allah agar dapat dikerjakan oleh manusia, niscaya Dia tidak akan menyebut-nyebutnya sebagai kenikmatan atas mereka dan tidak akan mengemmukakan kegunaannya. Sebab baju-baju besi yang dibuat oleh Dawud, menjadi perkara mustahil (bisa dibuat) bila yang dimaksud adalah dzatnya. Anugerah yang diinginkan di sini adalah jenisnya secara umum.
Keterangan yang disampaikan oleh para ahli tafsir tidak mempunyai dasarnya sama sekali, kecuali Firman Allah, "dan Kami telah melunakkan besi untuknya," (Saba:10) Dalam ayat ini tidak ada petunjuk bahwa pelunakan besi terjadi tanpa usaha. Wallahu a’lam.
Sumber: https://tafsirweb.com/5592-surat-al-anbiya-ayat-80.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
80. Dan Kami ajarkan kepada Dawud membuat baju besi dengan melunakkan besi baginya untuk memelihara dan melindungi kalian dalam peperangan kalian melawan musuh. Apakah kalian wahai manusia dan penduduk Mekah akan bersyukur atas nikmatKu dengan mengimani rasulallah?
Sumber: https://tafsirweb.com/5592-surat-al-anbiya-ayat-80.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 78-82 Syuraih, Az-Zuhri dan Qatadah berkata bahwa “An-nafsy” hanya dilakukan di malam hari. Lalu Qatadah menambahkan kalau “al-haml” dilakukan di siang hari Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya) dia berkata yaitu kebun anggur yang buahnya telah masak, lalu dirusak ternak kambing seseorang. Maka nabi Dawud memutuskan agar ternak kambing itu diserahkan kepada pemilik kebun.
Maka nabi Sulaiman berkata,"Bukan demikian, wahai Nabi Allah." nabi Dawud bertanya,"Lalu bagaimanakah pendapatmu?" Nabi Sulaiman berkata, bahwa hendaknya kebun anggur itu diserahkan kepada pemilik kambing agar dia mengurusnya sampai berbuah lagi seperti semula; dan ternak kambing diserahkan kepada pemilik kebun, maka pemilik kebun itu boleh memanfaatkan kambing itu. Ketika kebun itu telah kembali berbuah seperti semula, maka kebun itu diserahkan kepada pemiliknya; begitu juga ternak kambing, diserahkan kepada pemiliknya. Hal itu ada pada firmanNya: (maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat)) Firman Allah: (dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Dawud ……).
Demikian itu terjadi karena kemerduan suara nabi Dawud jika membaca kitab Zabur. Apabila nabi Dawud melagukan bacaan kitabnya, maka burung-burung di udara akan berhenti dan menjawabnya, dan gunung-gunung menjawab bacaannya dan mengikutinya. Oleh karena itu ketika Nabi SAW melewati Abu Musa Al-Asy'ari yang sedang membaca Al-Qur’an di malam hari, dia mempunyai suara yang sangat merdu, lalu Nabi SAW berhenti dan mendengarkan bacaannya.
Dan beliau bersabda:”Sesungguhnya orang ini telah dianugerahi sebagian dari kemerduan suara keluarga nabi Dawud”. Lalu dia menjawab,"Wahai Rasulullah, seandainya aku mengetahui bahwa engkau mendengarkan bacaanku, maka aku akan memperindah suaraku dengan seindah-indahnya demi dirimu" Qatadah berkata bahwa sesungguhnya sebelum itu baju besi hanya lempengan, Dia adalah orang pertama yang membuatnya dalam bentuk anyaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan Kami telah melunakkan besi untuknya (10) (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya) (Surah Saba’) yaitu, janganlah kamu perbesar bulatan-bulatannya karena akan membuatnya terlepas; dan janganlah kamu mempertebalnya karena akan membuat bulatan anyamannya robek.
Oleh karena itu Allah berfirman: (guna memelihara kalian dalam peperangan kalian) yaitu dalam peperangan kalian (Maka hendaklah kalian bersyukur (kepada Allah)) yaitu atas nikmat-nikmat Allah atas kalian dengan apa yang Dia ilhamkan kepada hambaNya nabi Dawud, yang mana Dia mengajarinya membuat hal itu untuk kalian.
Firman Allah: (Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya) yaitu Kami menundukkan untuk nabi Sulaiman angin kencang (yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya) yaitu negeri Syam (Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu) Demikian itu bahwa, dia mempunyai hamparan yang dari kayu. Dia meletakkan di atasnya semua yang dia perlukan berupa urusan kerajaan, kuda, unta. kemah-kemah dan tentaranya. Kemudian dia memerintahkan kepada angin kencang untuk mengangkatnya.
Maka angin itu memasuki bagian bawahnya, lalu membawanya, mengangkatnya dan memperjalankannya. Burung-burung terbang menaunginya dari panasnya sinar matahari menuju ke tempat yang dia kehendaki. Lalu dia turun dan meletakkan semua peralatannya.
Allah SWT berfirman: (Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendaki (36)) (Surah Shad) Allah SWT berfirman: (yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu petang hari sama dengan perjalanan sebulan (pula)) (Surah Saba: 12) Firman Allah: (Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya) yaitu ke dalam laut untuk mengeluarkan mutiara-mutiara dan berbagai macam perhiasan lainnya (dan mengerjakan pekerjaan selain dari itu) yaitu hal selain itu, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan semuanya ahli bangunan dan penyelam (37) dan setan yang lain yang terikat dalam belenggu (38)) (Surah Shad) Firman Allah: (dan adalah Kami memelihara mereka itu) yaitu Allah menjaganya jika ada seseorang dari setan-setan itu hendak berbuat jahat terhadapnya, bahkan semua setan berada dalam genggamanNya dan tunduk di bawah kekuasaanNya.
Tidak ada seorang pun dari mereka yang berani mendekatinya, bahkan dia memberi keputusan kepada mereka. Jika dia menghendaki, dia bisa membebaskan dan menahan seseorang dari mereka sesuai dengan yang dia kehendaki. Oleh karena itu Allah berfirman: (dan setan yang lain terikat dalam belenggu (38))
Sumber: https://tafsirweb.com/5592-surat-al-anbiya-ayat-80.html
Informasi Tambahan
Juz
17
Halaman
328
Ruku
283