Kembali ke Surat Al-Anbiya'

الانبياۤء (Al-Anbiya')

Surat ke-21, Ayat ke-107

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Kami tidaklah mengutusmu (wahai Rasul) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Maka barangsiapa beriman kepadamu, niscaya dia akan berbahagia dan selamat, dan barangsiapa tidak beriman, maka dia akan gagal dan merugi.

Sumber: https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html

📚 Tafsir as-Sa'di

107. Berikutnya, Allah menyanjung RasulNya yang membawa al-Quran. Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Beliau merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan bagi para hambaNya.

Kaum Mukminin menerima bingkisan rahmat ini dan mensyukurinya serta menyikapinya dengan baik. Semmentara itu, kalangan lainnya , mereka mengingkarinya dan merubah kenikmatan Allah dengan bentuk kekufuran, enggan untuk menerima rahmat dan kenikmatanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

107. Dan Kami tidak mengutusmu dengan membawa syariat dan hukum, wahai Nabi kecuali sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dan jin, karena kamu diutus untuk membahagiakan dan memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat

Sumber: https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 105-107 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang apa yang telah Dia pastikan dan ditetapkan untuk hamba-hambaNya yang shalih berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta warisan bumi di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah SWT: (sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa) (Surah Al-A'raf: 128) Allah memberitahukan bahwa ini tertulis dalam kitab-kitab syariat dan takdir, bahwa hal ini pasti terjadi.

Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuz) Ibnu Abbas, Asy-Sya'bi, Al-Hasan, Qatadah, dan lainnya berkata bahwa Zabur adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Dawud, dan adz-dzikr adalah kitab Taurat. Mujahid berkata bahwa Zabur artinya semua kitab sesudah adz-dzikr. dan adz-dzikr adalah induk kitab yang ada di sisi Allah. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.

Demikian juga yang dikatakan Zaid bin Aslam, bahwa itu adalah kitab pertama. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah SWT memberitahukan di dalam kitab Taurat dan Zabur serta pengetahuanNya yang terdahulu sebelum ada langit dan bumi, bahwa Dia akan mewariskan bumi kepada umat nabi Muhammad SAW dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam surga yaitu orang-orang yang shalih Mujahid meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh) yaitu bumi surga. Demikian juga dikatakan Abu Al-’Aliyah, Mujahid, Sa'id bin Jubair, Asy-Sya'bi, Qatadah, As-Suddi, Abu Shalih, Ar-Rabi' bin Anas, dan Ats-Tsauri.

Firman Allah: (Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah) (106)) yaitu sesungguhnya di dalam Al-Qur'an yang Kami turunkan kepada hamba Kami, Muhammad SAW (benar-benar mengandung manfaat) yaitu mengandung manfaat dan kecukupan bagi kaum yang menyembah Allah. Mereka menyembah Allah sesuai dengan apa yang Dia syariatkan, Dia sukai dan ridhai, serta lebih memilih taat kepada Allah daripada tunduk kepada setan dan hawa nafsu mereka. Firman Allah: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (107)) Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta. yaitu, Dia mengutusnya sebagai rahmat untuk mereka semua.

Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukuri nikmat ini, maka dia berbahagia di dunia dan akhirat. Dan barang siapa menolak dan mengingkarinya, maka dia merugi di dunia dan akhirat, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan (28) yaitu neraka Jahanam; mereka masuk ke dalamnya; dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman (29)) (Surah Ibrahim) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (107)) dia berkata bahwa orang-orang yang mengikutinya mendapatkan rahmat di dunia dan di akhirat. dan orang-orang yang tidak mengikutinya terhindar dari cobaan yang pernah dialami umat-umat lain berupa ditenggelamkan ke bumi, dikutuk, dan ditimpa azab.

Sumber: https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html

Informasi Tambahan

Juz

17

Halaman

331

Ruku

284

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved